Sudah beberapa hari ini aku tidak melihat Rafael dikampus, sementara Dara sedang pergi dengan Remon ke Bangka mengunjungi keluarga Remon dan Grace, entahlah dia sering menghilang bila kelas berakhir, dia sungguh aneh. Jujur aku merasa kesepian di kampus karena aku tidak memiliki teman selain mereka, tapi disaat aku sedang merasa sendiri, Ana selalu datang dan menghiburku, Ana bagaikan malaikat yang dikirim oleh Allah untuk menemaniku. Ana sering mengajakku ke masjid untuk mengikuti kajian di LDK, tapi aku selalu menolaknya, tapi dia tetap mencari cara agar aku tetap ikut kajian , seperti saat ini.
"Ayolah Al, kamu bilangnya nanti-nanti terus kapan ikutnya". Ucap Ana yang mulai frustasi mengajakku
"Haduuhhh kapan-kapan aja ya An". Ucap ku
"Yaudah aku gak akan maksa kamu lagi tapi kalo kamu mau ikut langsung dateng aja ya Alya sayang". Ucapnya sembari tersenyum
"Iye nanti aku langsung dateng An, kalo aku mau". Ucapku dengan penekanan diakhir kalimat.
"Yaudah aku ke dalam dulu ya, Assalamualaikum". Pamitnya
"Waalaikumsalam". Jawabku
Aku kembali sendiri menyusuri kampus, hingga ku melihat Grace sedang duduk seperti menunggu seseorang, tapi saat aku hendak menghampirinya dia segera naik taksi yang lewat didepannya, sungguh aneh.
"Assalamualaikum ya ukhti". Ucap seorang lelaki yang sangat menyebalkan dalam hidupku.
"Eh elo". Ucapku
"Jawab salam itu..". Ucapnya
"Wajibkan, iya gue tau Waalaikumsalam". Ucapku memotong ucapannya
"Ukhti itu aneh ya kenapa setiap kali bertemu saya pasti emosi, apakah saya ada salah dengan ukhti?". Tanya lelaki itu dan aku hanya diam seakan tak mendengarkan ucapannya.
"Bahkan ku yakin ukhti tidak mengetahui nama saya". Ucap dia lagi
Iya juga si kalau dipikir-pikir, aku sudah lumayan lama kesal dengan dia tanpa tau namanya, sungguh aneh.
"Gak penting banget bagi gue tau nama lu". Ucapku sinis.
"Tapi sepertinya gak adil ukh, karena saya mengetahui nama ukhti". Ucapnya
"Eh lu segitunya suka sama gue ye sampai tau nama gue". Ucapku
"Semua orang di kampus juga tau ukh, ukhti itu siapa". Ucapnya
Oh iya aku lupa kalau aku adalah wanita yang menjadi topik pembicaraan dikampus.
"Nama saya Fadhil Muhammad Rasyid". Ucapnya
"Yaudah ukh saya duluan, Assalamualaikum". Pamitnya dan meninggalkan ku sendiri lagi
Sungguh lelaki yang aneh, hari sudah mulai sore entah semenjak masalahku dengan Ayah aku jadi malas pulang, tapi dikampus pun gak ada Rafael dan Dara, sementara Grace selalu menghindariku. Sepinya kehidupan aku andai gak ada Ana mungkin aku benar-benar sendiri dan kesepian.
__________________
Aku tiba di rumah dalam keadaan sepi, tidak seperti biasanya sepi seperti ini. Rumahku memang besar tapi Bunda tidak ingin memiliki pembantu, katanya ingin melakukan semunya sendiri.
Tiba-tiba suara handphone ku berbunyi dan tertera nama Rafael disana, dengan senang ku angkat telepone dari Rafael.
"Raf kamu kemana aja ko gak ada kabar dan gak bisa aku hubungin"
(....)
"Ketemuan dimana?"
(....)
"Baiklah aku akan ke sana, bye sayang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bismillah, Be Myself
Spiritual(Selesai) Aku hanya ingin menjadi diriku sendiri, terserah orang mau bilang apa yang penting aku tetaplah aku, aku tetap di jalur yang benar dan tidak melanggar aturan, tapi itu dulu sebelum aku menjadi seperti sekarang ini.. Inilah kisahku.