[Amplop Hitam]

82 6 0
                                    

Sedari tadi Windy terduduk dibangku berwarna cokelat khas sekolah. Ia berdecak kesal, karena seorang yang dia tunggu tak kunjung datang. Ia menoleh ke arah kanan-kiri dan berharap ia ada disana sambil membawa bunga kemudian berkata pada Windy "apa kamu mau jadi pacarku?". Tak sadar, Windy sudah senyum-senyum sendiri. "Issshh apa yang sedang kamu pikirkan Win. Just a dream!" sambil membenarkan kerudung yang melekat pada kepalanya. Namun tak lama, ia melihat sosok yang sudah ia tunggu. Namun, gadis cantik disebelahnya itu siapa. Tampak sangat dekat. Kemungkinan dia murid baru memang benar, namun kenapa Nathan sebegitu dekat. Apa itu Nathan atau orang lain sih?. Hanya kalimat-kalimat itu yang memenuhi kepala Windy.
"Kak Nathan.." Windy mencoba untuk menyapa dan berharap bahwa itu bukan Nathannya. Itu bukan Kak Nathan. Namun hasilnya, NIHIL. Dia adalah Nathan. "Oh my god. Ternyata penglihatanku masih berguna dengan tajam." ia bergumam dalam hatinya. Tak lama, Nathan sudah berada dihadapannya sejajar dengan gadis tadi. Terlihat wajah tidak senang dalam raut muka gadis tersebut. Apa yang salah dari Windy?. Windy pun tak ambil pusing, dan menganggap wanita tersebut tidak ada. "Win.. Sorry telat. Kenalin ini Briani Deriyya. Anak baru. Bri, kenalin ini Windy." Mereka pun saling berjabat tangan sambil menunjukkan devil smilenya masing-masing. Sangat menakutkan.

Windy POV

Oh my god. Malas sekali menjabat tangannya. Namun yasudahlah..
Kenapa harus ada gadis ini membuat malas saja. Sadar dengan ketenangan ini, Nathan memecah keheningan. "Win.. Entar pulang sekolah ketemu ya. Ditempat biasa." Windy yang awalnya memperhatikan Briani sekarang beralih pandangannya ke Nathan. Dan mengangguk mengerti. Yatuhan, percepatlah hari ini ingin rasanya aku tidur dan melupakan segalanya tentang hari ini.

Setelah cukup lama mereka bertiga berbincang, dan bell masuk pun berbunyi. Yang tandanya semua siswa harus masuk kedalam ruangan pembelajaran masing-masing. Briani memutuskan untuk pergi kekelas terlebih dahulu. Setelah selang beberapa menit, barulah Nathan dan Windy.
Saat Windy akan duduk ke bangkunya, tiba-tiba ia mendapati amplop hitam diatas buku berwarna orangenya. Ini surat apa?. Windy tampak bingung. Kemudian ia duduk dan mulai membuka isi amplop tersebut.

Jauhi Nathan. Kalau kamu mau selamat, jauhi dia. Jika tidak, kamu dan keluarga silahkan keluar dari kota ini.
Briani

Dengan segera Windy menutup surat tersebut. Air mata sudah mulai menumpuk disudut mata indah Windy. Apa dia salah mencintai Nathan?. Lalu apa yang harus aku perbuat?. Briani ini sebenarnya siapa?






Haiii haii lagi nih.. Maaf ya kalau setiap chapter sedikit-sedikit. Soalnya aku gak terbiasa nulis terlalu panjang *curhat thor? :v
Masih mau lanjut? Vote yaa.. :)
Thanks!!!

All Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang