Part 8

5.8K 478 10
                                    

AUTHOR POV

Mata saeron memanas, rasa rindu dan kecewa menyelimutinya sekarang. Ia bingung apa yang harus ia lakukan. Memeluknya? Memarahinya? Meneriakkinya? Atau meninggalkannya? Saeron sungguh bingung dengan situasinya sekarang.

Mark yang menatap tak percaya bisa melihat saeron kini, ia benar-benar ingin memeluk saeron dan bicara padanya bahwa ia sangat merindukannya dan menyesal telah pergi tanpa pamit padanya.

Mark pun berjalan menghampiri saeron, dan saeron berjalan lebih dekat ke arah mark. Namun, saat jarak mereka sudah sangat dekat. Saeron justru berjalan melewatinya tanpa melirik ke arah mark. Jaemin yang melihat adegan itu tersenyum miring.

Baru saeron melawati mark satu langkah darinya. Tangan saeron ditarik kebelakang, hingga ia berbalik dan dengan cepat mark memeluk tubuh mungil saeron. Saeron diam tak bergeming. Jaemin yang sedari tadi diam melihat mereka, kini hanya tersenyum kecut.

"Aku merindukanmu" ucap mark sambil memeluk erat saeron.

Saeron kini tak bisa menahan tangisnya. Tetes demi tetes air matanya turun membasahi pipi chubbynya.

"Maafkan aku karena tak sempat pamit padamu.. Maafkan aku karena bertahun-tahun tak menjengukmu.. Maafkan aku karena selama ini tak pernah menghubungimu walau hanya untuk memberikan kabar." ucap mark dengan matanya yang mulai memerah.

"Aku memang pengecut reonni-ah, aku sangat takut menghubungimu karena aku takut kau memerahiku dan harus mendengar suara tangismu di telphone."

Saeron memukul-mukul kecil dada mark

"Kau pecundang hiks.. Kau tega sekali melakukan ini semua padaku.. Kau tau apa yang aku lakukan selama ini? Apa kau tau aku sangat cemas padamu? Kau jahat oppa.. Hiks.. Kau tak tau rasanya berada di posisiku selama ini.. Kau tak pernah memikirkan perasaanku hah?" ucap saeron sambil terus memukul mark pelan.

Air mata mark pun kini mulai membasahi pipi mulusnya. Ia benar-benar menyesal atas tindakannya selama ini.

"Maafkan aku reonnie-ah" ucap mark sambil mengelus punggung saeron pelan.

Saeron melepaskan pelukan mark. Kini ia hanya berhadapan dengan mark dan menghentikan tangisnya.

"Aku sangat kecewa. Aku menyesal pernah berusaha ingin bertemu denganmu. Ku kira kau kakak yang baik."

Mark tertunduk

"SETIDAKNYA KALAU KAU SUDAH BERTEMU RYU EONNI, KAU BISA MEMBERIKANKU KABAR!!"
ucap saeron dengan tangisnya yang mulai pecah lagi.
"Apa kau sangat tak peduli padaku?"

Saeronpun berjalan meninggalkan Mark yang terdiam mematung.

Jaemin melangkahkan kakinya dengan berlari kecil untuk menyusul saeron. Saat jaemin berada di samping mark, ia mengehela nafas pelan dan menepuk pundak Mark

"bagaimana ini? dia sangat kecawa. Akan mudah untukku mendekatinya. Aku harap setidaknya kau memikirkan rencana bagaimana ia tak jatuh kepelukanku."

Jaemin pun berlari kecil menyusul saeron.

"Aku harap kau menjadi orang yang benar-benar mencintainya." ucap mark dengan keras

Jaemin hanya tersenyum kecil dan terus mengejar saeron.

"Apakah aku sangat kejam? Bahkan saat kakakku merasa sakit seperti ini,aku justru senang.. Maafkan aku Mark Hyung... Aku tau, leluconku ini tak lucu. Aku hanya ingin lebih dekat denganmu, aku ingin tau lebih jauh tentangmu. Dan aku tak tau bagaimana bisa, aku benar-benar suka bocah bodoh itu. Aku tak pernah bermaksud serius membencimu." batin Jaemin

Long Time No SeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang