Part 13

4.6K 422 18
                                    

AUTHOR POV

Saeron terus berlari hingga kini ia sudah berada ditaman kota. Dengan nafas yang terengah-engah ia mengedarkan pandangannya mencari sesosok laki-laki yang menjadi orang pertama yang ia kenal di seoul.

"Jaemin-ah, kau dimana??" gumam saeron dengan terus berjalan dengan cepat mengelilingi taman kota.

'Bahkan kau akan pergi lebih jauh dibandingkan dengan yang dilakukan mark oppa. Apa ini maksud dari pertanyaanmu kemarin?' batin saeron.

Saeron terduduk di bangku taman tempat ia menangis dan dibuat tertawa kembali oleh jaemin.

'Bukankah tempat ini adalah saat kau mulai menjadi orang yang aku butuhkan saat aku sedih?' batin saeron. Air mata saeron tak terbendung lagi, kini ia menangis dalam diam.

"Kau teman pertamaku yang menyebalkan jaemin-ah, aku tidak akan memaafkanmu walau kau kembali." ucap saeron

"Si cengeng tidak tau malu! bagaimana bisa kau menangis di tempat umum seperti ini?"

Saeron menghentikan tangisnya, ia berbalik setelah mendengar suara yang tak asing di telinganya.

Jaemin memegang dua es krim ditangannya.

"Kau mau?" tanya jaemin dengan wajah datar.

"Si bodoh tidak tahu malu!!" ucap saeron seraya menghampiri jaemin dan memukul pundak jaemin hingga es krim ditangan kanannya jatuh.

"Yaahhh.. Es krimnya terjatuh." ucap jaemin sambil memajukan bibirnya melihat es krimnya terjatuh ke tanah.

"aku tidak akan memberikan es krim ini padamu, karena bagianmu sudah jatuh oleh tingkahmu." ujar jaemin santai.

Saeron menatap jaemin serius.

"wajahmu menyeramkan." ucap jaemin datar.

Saeron tak menjawab. Ia hanya diam melihat kearah jaemin.

"yasudah ini untukmu saja." ucap jaemin seraya menyodorkan es krimnya kedepan saeron.

"Kau akan pergi?" tanya saeron pelan.

Jaemin mengangguk.

"es krimnya mencair, aku yang makan saja kalau kau tak mau." Ucap jaemin seraya akan memakan es krim. Namun, aksinya itu gagal karena es krimnya langsung direbut oleh saeron dan langsung saeron lahap dengan cepat.

Jaemin tersenyum tipis.

"Kau benar-benar akan pergi?" tanya saeron sambil terus memakan es krim. Hidungnya mulai memerah menahan tangisnya. namun ia terus bertingkah seolah-olah dia tak apa-apa.

"Tentu saja." ucap jaemin datar.

"Kenapa kau tak memberitahuku?"

"Aku baru saja akan memberi tahumu sekarang."

Saeron tersenyum kecut.

"Bagaimana bila akau tak lari untuk mencarimu? Aku pikir kau tak akan memberitahuku."

"Aku melihat Ryu nuna tadi, jadi aku sudah yakin kalau dia akan memberitahumu. Lalu, bila aku tak bertemu dengan Ryu nuna pun, Kau akan tetap tahu karena Mark hyung pasti memberitahumu. Walau itu terlambat, yang penting kau tahu bukan?"

Saeron diam menatap jaemin kesal.

"Kenapa kau tetap menyebalkan hah?" ucap saeron.

"Aku tak memberitahumu karena aku tahu, kau tak akan apa-apa. Kau tidak akan pernah merasa ini seperti yang terjadi padamu dulu."

Saeron mengangguk.

"Ya, karena kau hanyalah temanku."

Jaemin tersenyum tipis.

Long Time No SeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang