Part 11

5K 456 30
                                    

AUTHOR POV

"sebagai gantinya, akan aku cuci jasmu itu." ucap saeron

"tak perlu, itu merepotkan."

"tidakk.. Itu tidak merepotkan." ucap saeron seraya melepaskan jas yang mark pakai secara paksa.

"kalau begitu aku antar kau pulang." ucap mark

"apa kau bergurau? Badanmu bau dan sangat kotor sekarang."

"Oppa kan menggunakan jemputan, sekalian saja antar kau kerumah."

"Lalu jaemin bagaimana? Bukankah dia sedang di ruang kepala sekolah?"

"Wah wah wah.. Apa yang aku lewatkan? Bagaimana kalian bisa akrab kembali?"

Saeron dan mark langsung berbalik melihat ke arah jaemin yang beberapa meter di belakang mereka.

"Kalian menjadi kakak adik lagi? Ataukah lebih dari itu?" lanjut jaemin sambil melangkah maju dengan kedua tangannya yang ia masukkan ke saku celananya.

"apa maksudmu? Sudahlah diam. Bukankah kau bilang kau punya urusan?"

"urusanku sudah selesai." jaemin berhenti dihadapan saeron dan mark. "apakah aku kalah?" tanya jaemin pada mark.

Mark hanya terdiam tak menjawab.

"apa yang kalian bicarakan?" tanya saeron bingung atas pertanyaan jaemin pada mark

"kau tak perlu tau." ucap jaemin dingin dengan tatapan yang terus tertuju pada mark.

"Sepertinya kalian akrab kembali karna hal konyol ya? Apakah ada kejadian konyol seperti dalam drama murahan?" ucap jaemin setelah sedari tadi ia memperhatikan jas kotor milik Mark.

"kau bertingkah aneh jaemin-ah." ucap saeron

"Selamat untuk kalian!" ucap jaemin cepat seraya melangkah pergi meninggalkan saeron dan mark.

Saeron dan mark terus memandang kearah jaemin yang terus melangkah menjauh.

"Oppa, apa yang terjadi padanya?"

Mark hanya diam.

"ayo pulang." ucap mark seraya melangkah mendahului saeron.

"hahhh.. Aku benar-benar bingung..." gumam saeron. Ia pun berjalan menyusul mark.

SAERON HOME

Saeron duduk di kursi meja belajarnya. Sedari tadi ia memikirkan kejadian tadi siang. Bukan masalah ryu, yang membulynya hingga ia menangis dan bisa dekat denga mark lagi. Namun, ia justru memikirkan sikap jaemin tadi siang.

Tidak biasanya jaemin dingin padanya. Jaemin bersikap dingin padanya hanya saat pertamakali ia bertemu.

Tokk tokk tokk

Saeron tersadar dari lamunannya.

"Nuna, apa kau sudah tidur?" ucap jisung

"Belum. Ada apa jisung-ah? Masuklah."

Jisung pun membuka pintu kamar saeron.

"apa kau sibuk?"

"Tidak. Kemarilah, ada apa?"

Jisungpun menghampiri saeron. Ia duduk di tepi kasur.

"Aku hanya sedang bosan saja. apa yang sedang kau lakukan nuna?"

"Aku hanya berfikir saja. Tadi jaemin bersikap dingin padaku." jawab saeron dengan wajahnya yang sedikit murung.

"bukankah sifatnya memang dingin?"

Long Time No SeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang