Go Home

36 7 3
                                    


Konser pun selesai dan kami semua para penonton mulai mengantri gantian untuk keluar dari venue. Namun ada satu hal yang mood ku turun kembali yaitu Caroline yang pulang nya harus dijemput oleh orangtua nya karena besok dia sudah harus pindah. Tak lupa aku pun memberi salam perpisahan kepadanya dan konser ini merupakan terakhir kalinya aku bertemu dengannya. Kecuali kalau dia ingin main kembali ke LA suatu saat nanti. Aku melihatnya dari kejauhan yang sedang melambaikan tangannya seperti yang ia lakukan saat janjian di starbucks tadi siang.

Ah bakal kangen nih sama Caroline

Paling besok juga udah kangen lagi

Tapi masalahnya gua gimana pulangnya

Udah jam 12.25

Mantab kan pulang sendirian

Naik taxi aja dah

Tapi taxi jarang lewat daerah sini apalagi malem banget

Dingin lagi duh.

Saat ku sedang melamun tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundakku, dan membuatku sangat kaget, karena hari sudah malam dan aku sendirian, bisa jadi dia setan, atau penculik yang menghipnotis dengan cara yang sangat receh yaitu menepuk pundak.

"hey Summer," aku mendengar suara yang sangat familiar ditelingaku.

Aku pun menengok dan ternyata dia

Luke, dengan baju yang kulihat sudah berbeda dan kali ini dengan jaket nya.

Kok kaya jin sih ada dimana-mana curiga nih gue

Ngapain sih lagian dia disini

Bukannya masih banyak urusannya bareng 5sos.

Aku hanya diam tak menjawab sapaannya.

"kau sedang apa disini? Mengapa masih belum pulang juga?"

"kau bisa lihat sendiri, aku sedang menunggu transportasi apapun itu yang bisa membawa ku pulang"

"yaampun Summer, kenapa kau tidak bilang kalau kau pulang sendirian sih, aku kan bisa mengantarkanmu pulang. Lagian kita tinggal di apartement yang sama kan?"

"sudahlah Luke, aku tidak mau merepotkan, aku bisa pulang sendiri, lagipula aku masih punya uang yang sangat cukup untuk naik transportasi umum."

"tapi sudah malam begini sedikit transportasi yang lewat, kalau kau memilih untuk menunggu ini akan menghabiskan waktu yang cukup lama, bisa-bisa kau sampai dirumah jam 1.30."

"Luke, please sudah kubilang aku bisa pulang sendiri, aku bukan anak kecil"

"kau yakin?"

"Luke, bisakah kau berhenti memaksa?" kataku sambil mengusap kedua tanganku karena dingin yang sangat menusuk.

"iya, okay, aku akan membiarkan kau naik transportasi umum tapi aku ikut, okay? Aku hanya takut jika terjadi sesuatu padamu"

"terserah kau Hemmings, aku lelah berdebat denganmu lagi"

Tanpa ada jawaban, lalu Luke melepas jaketnya dan memakaikannya di pundakku, karena mungkin dia menyadari aku kedinginan. Dia memeluk pundakku erat dan mengusap tangannya di lenganku dan hal ini membutku menjadi lebih hangat.

"tune out the static sound of the city that never sleeps. Here in the moment on the dark side of the screen" kata Luke sambil bernyanyi kecil

"what?" tanyaku.

"no"

Tak lama, muncul taxi yang menawarkan tumpangannya. Aku pun duduk di bangku belakang, dan Luke mengikuti ku masuk kedalam taxi dan duduk disebelahku. Aku sangat bingung kenapa selama ini Luke begitu memaksa ku untuk selalu bersamanya.

Didalam taxi aku lumayan mengantuk tapi aku berusaha supaya tetap bangun karena aku tak ingin kejadian di pesawat terulang, dan hal itu bisa tambah merepotkan Luke. Lagipula sebentar lagi sampai di apartement.

Saat sudah sampai dan aku ingin membayar, aku hampir kembali berdebat dengan Luke karena dia bersikeras agar dia yang membayar taxi, sedangkan aku ingin membayar sendiri, namun kemudian sang supir taxi yang mungkin merasa malas menunggu kita yang berdebat dan menganggu, dengan cerdasnya berkata "kalian kan bisa patungan setengah-setengah biar adil."

Dan setelah sang supir taxi mengatakan kalimat ajaib itu aku dan Luke pun langsung hening dan saling menatap satu sama lain karena merasa lebih bodoh daripada supir taxi.

Alhamdulillah

Untung ada supir taxi yang pintar ini

Terimakasih pak, kau menyelamatkan nyawaku.

Aku dan Luke pun masuk kedalam apartement

"thanks Luke," seruku saat memasuki lift

"untuk?"

"kau sudah menemaniku pulang malam-malam begini"

"tidak Summer, yang ada aku yang berterimakasih. Karena kau sudah mengizinkan ku untuk pulang bersamamu"

Hah maksudnya? Aneh.

Pintu lift pun terbuka dan kami berjalan ke apartement masing-masing yang kebetulan bersebelahan. Saat aku membuka kunci pintu, terdengar suara Luke "see ya tommorow, Summer!"



yak begitulah kira kira, dinamis sekali bukan?

jadi bagaimana kawan?

apakah anda berniat untuk mengeluarkan ff ini dari library anda?

atau ingin membakar akunnya?

bakar keteknya?

bahkan penulisnya?

silakan, karena Luke Hemmings juga sependapat dengan klean smwa.

silakan, karena Luke Hemmings juga sependapat dengan klean smwa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ok luk, sama-sama.

salam ketek dugong.

dugong for life.

Disconnected [5sos]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang