The Choice

6.1K 132 9
                                    


Perjalanan cukup panjang itu membuat Andreas tertidur begitu lama, membuatnya tak enak dengan kang Jordan yang sedari tadi mengharuskan fokus menyetir mobilnya,sesekali Kang Jordan tersenyum ke arah wajah Andreas yang seakan akan memaklumi lelaki sunda yang baru saja menaiki mobil pribadi dalam perjalanannya. Tak ada raut wajah lesu ataupun lelah di pasang kang Jordan, walaupun sesekali ia harus beradu waktu dengan ponselnya yang sedari tadi berdering dan kang jordanpun tak mengenyahkan deringan ponselnya dan melakukan obrolan-obrolan hangat, entah dengan siapa ia berbicara, Andreas tak ingin menanyakannya.

pukul sembilan kurang lima menit, mobil pun kini sudah sampai di kota Jakarta, Kota yang sangat besar dengan hiruk pikuk kendaraan serta gedung gedung yang menjulang tinggi serta udara panas yang menyelimuti dikala siang hari itu, Mobil yang dikendarai Kang jordanpun sempat sesekali berjalan seperti kura kura karena arah jalan Jakarta yang agak sedikit macet.

"sebelum ke Apartemen,kita mampir dulu cari makan ya Ndri,perut akang sudah terasa lapar"

ucap kang jordan sambil mengusapkan perut dengan tangan kirinya. Tak ada jawaban yang keluar dari bibir Andreas,hanya anggukan kecil dari kepalanya yang disertai dengan senyuman kecilnya,yang mengartikan bahwa tidak ada penolakan dari Andreas karena ia pun merasakan hal yang sama di rasakan kang Jordan. Empat puluh menit waktu terus berjalan,Mobil pun masuk ke salah satu Mall di kota Jakarta Di Jalan MH.Thamrin, Kang Jordan mengajaku untuk keluar dari mobil yang diparkirkannya dan Andreas pun mengikuti ajakannya dan kemudian ia ikut berjalan disamping Kang Jordan, Kang jordan memilih salah satu tempat makan siap saji dan memilih tempat makan yang tak begitu ramai pengunjungnya,dengan alasan tak kuat kalo harus menunggu antrian pesanan, karena perutnya yang tak bisa di ajak berkompromi lagi.

Kamipun memasuki tempat makan yang sama sekali belum pernah Andreas kunjungi,maklum lah untuk makan di warteg saja sepertinya susah apalagi makan di tempat ini.
"Duduklah disana Ndri,biar akang yang pesan makanannya!". Ucapnya sambil menunjukan dua bangku yang kosong di pojok kiri sembari membukakan kacamata yang dikenakannya.

Andreaspun berjalan ke arah meja yang ditunjuk, mengikuti pintanya Kang Jordan dan mulai menduduki pantatnya yang beralaskan busa berkain merah berbahan semi kulit, bingung serta bercampur perasaan tak enak saat ini yang dirasakan Andreas, tak sepeserpun rupiah yang dibawanya, "sangat merepotkan sekali kalo aku harus terus mengandalkan Kang Jordan,tapi mau bagaimana lagi...huft". Andreas menggumam dalam hati sembari menatap ke arah luar berdindingkan kaca kaca tebal. Tak lama menunggu kang Jordan, iapun datang dengan baki yang berisikan nasi dan ayam Crispy,minuman soda dalam gelas sterofom dan dua mangkuk kecil berisikan cream sup,kemudian diletakannya di meja tempat kami duduk.

"Makanlah Ndri,habisin ya,jangan sampe gak, kalo di jakarta sayang banget kalo buang buang nasi." ucap kang Jordan sambil memberikan bagian  makanan Untuk Andreas.

"Ya Kang, makasih banyak, maaf   saya merepotkan akang melulu" ucap Andreas polos. Tak ada jawaban lain selain hanya meminta maaf diucapkan Andreas,ia menyadarinya kalo untuk saat ini ia hanya menyandarkan dan mengandalkan kehidupannya atas uluran tangan kang Jordan.
Setelah beberapa menit makanan yang kami santap sudah habis, Andreas hanya terdiam dan hanya sesekali melihat kang Jordan dengan asyik memaikan ponselnya sembari mengepulkan asap rokok yang di jepitkan di sela sela jari tangan kirinya, dalam selang beberapa detik ponsel kang Jordanpun berdering ketika ponselnya sedang asyik dimainkannya dan obrolan pun di dengarnya Andreas.

KJ : yup bro, dimana lu,gw lagi di tempat makan(...), gw baru sampe Jakarta nih.

X   : ............

KJ : Ok siap, Kapan ? Malam sekarang? ok nanti gw kesana, jam tujuh malam kan mulainya?

X    : ...........

TERJEBAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang