Dalam langit petang yang begitu cerah,Andreas kini sudah melangkahkan kakinya di depan pintu halaman Masjid, ada rasa tak biasa dilihatnya kala itu, kang Jordan tak ada di sana,Tak dilihatnya seperti hari hari kemarin, padahal setahu Andreas, Kang Jordan selalu tak pernah absen untuk pergi ke Masjid, Hati Andreas begitu cemas saat itu, kemana lang Jordan? apakah Kang Jordan sudah kembali ke jakarta? Hanya beberapa orang saja disana dilihatnya di masjid, tak ada Kang Jordan. "aku harus kerumahnya selepas shalat isya" gumamnya dalam hati.
Selepas shalat isya berlalu, tak diurungkan niatnya Andreas untuk tetap ingin segera menuju rumahnya Kang Jordan. Dengan kaos serta sarung yang dilingkarkan di pinggangnya,serta peci bulat yang tak terlepas dikenakannya Andreas setiap shalatnya , ia bergegas sambil dipakaikanya sepasang sandal jepit berwarma biru dan kusam,Andreas pun mulai melangkahkan kakinya menuju rumah Kang Jordan,kira kira tiga menit, kini Andteas sudah berada di depan pintu pagar rumah kang Jordan,sepi kala itu suasana rumahnya, hanya seperti biasa suara kolam ikan koi saja yang sibuk dengan gemerciknya, dan Andreas pun mulai memasuki pintu pagar yang ber cat kan hitam itu, di tekannya bel rumah kang Jordan yang berada di pojok atas pintu rumanya, tak ada satupun penghuni dilihatnya,sesekali Andreas melihat isi rumah lewat kaca jendela depan yang bertiraikan bunga tulip.
tak lama kemudian ketika pandangan Andreas tertuju pada bangku rotan yang terkujur kaku dilihatnya, terdengar seorang tetangga Andreas memangilnya sembari berdiri tegak kedua tangannya memegang pagar hitam.
"Andri....Pak Darma bersama keluarganya sedang pergi dari siang tadi, percuma kalaupun kamu ketuk ketuk pintu rumahnya" tegas tetangga Andreas itu dalam ucapnya. Beliau Mang kasim, tukang kebun yang di percaya bekerja sekaligus pejaga rumah kang Jordan kala sedang berpergian. Andreas kemudian mengahampirinya,
" Mereka pergi kemana mang,kalo boleh saya tau?" tanya Andreas dengan penuh penasaran,sesekali Andreas melirik ke arah rumah kang jordan yang sepi sambil mencubit sarung dibagian depannya yang terlipat rapi dikenakannnya.
" Saya kurang tau Ndri, Pak Darma cuma nitip kunci saja sama mamang,bilangnya sih pulangnya gak terlalu malam, kamu ada keperluan sama Pak Darma ya Ndri?" tanya Mang Kasim, yang sambil asyiknya menghisap rokok kretek di sela sela jari tangan kanannya.
belum aku menjawab pertanyaanya, tiba tiba mobil Honda city berwarna silver datang dan mengklaksonkan ke arah Andreas dan Mang Kasim,ditambah sorotan lampu dari depan mobil yang berpancar tajam membuat tatapan Andreas dan Mang Kasim harus menyempitkan kedua bola matanya karena silaunya.
Rupanya Kang Jordan yang berada di dalam mobil itu. Dibuka kannya pagar hitam itu oleh Mang Kasim, dan mobil yang di kendarai Kang jordan pun mulai masuk menuju depan garasi." Sudah lama Ndri d sini?" tanya kang jordan, yang baru saja keluar dari mobil yang dikendarainya,kemudian menutupkan pintu mobilnya itu dengan pelan pelan.
"eng....enggak kok Kang...baru saja saya mau mengetuk dan menekan bel rumah akang,eh mang Kasim datang memberi tahu kalo kang Jordan bersama keluarga sedang tidak ada di rumah." jawab Andreas dengan ucap terbata bata.
"Ibu sama Pak Darma.....?" tanya Andreas yang terlihat aneh sambil melihat lihat mobil yang dikendarai Kang jordan tak dilihatnya Ibu bersama Pak Darma.
"Ibu sama Bapak gak ikut pulang,mereka menginap dirumah Kak Rani,besok siang ku jemput lagi mereka,kangen katanya sama cucu"
ucapnya kang Jordan sambil menenteng dua bingkisan oleh oleh yang di ambil dari bagasi mobilnya. Tak ada kata lagi pada waktu itu,Andreas hanya membulatkan bibirnya seraya mengartikan maksud dari jawaban kang Jordan. Kulihat Kang jordan menghampiri mang Kasim dan memberikan satu kantong bingkisan yang dibawanya, entah perbincangan apa waktu itu,Andreas tak menghiraukannya, dengan segera mang Kasim memberikan Kunci rumah kepada Kang Jordan dan berlalu pergi meninggalkan kang Jordan dengan raut wajah yang senang ketika menerima bingkisan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJEBAK
RandomKemelut Kisah Andres Acira (baca Asira) lelaki sunda asal cianjur yang menjadi seorang lelaki bayaran di Kota Jakarta karena Ajakan tetangganya untuk bekerja disalah satu perusahaan. Yang ada bukan menjadi karyawan di salah satu perusahaan, Tetapi...