The hard decision part 2

5.4K 105 3
                                    

Hay guys masih pada betah kan baca hasil karya saya...maaf yang sebesar-besarnya cerita ini sangat lambat sekali updatenya,sehingga kalian lupa dengan tokoh tokoh cerita didalam nya. Doain aja ya semoga cerita ini selalu update. Hihihihi...jangan lupa saran dan kritik yang membangun saya tampung. Makasih guys

***
Tak ada pertanyaan yang Andreas lontarkan,ia hanya bisa berdiam diri mengikuti arah mobil CRV berwarna putih milik teman nya Kang Jordan membawa tubuhnya yang duduk di jok belakang sambil menumpukan kedua tangannya ke bantalan sandaran jok belakang yang kang Jordan duduki. Mike begitu tak bersahabat dengan Andreas,entah mungkin belum saling mengenal apa memang ada hal lain yang menjadikan Laki-laki ini sama sekali tak menyapa Andreas sejak mulai melajunya perjalanan. Sesekali Mike memalingkan wajahnya ke belakang tepat ke  arah Andreas yang sedang asik duduk sembari melihat gedung-gedung melalui kaca mobil yang tengah dikendarai oleh kang Jordan.

"Kamu yakin ajak dia jordan?" Dia tuh sebenarnya siapanya kamu sih,kok bisa-bisa nya kamu ajak tinggal di Apartemen kamu gitu, apa kamu gak khawatir?"

Tanya  nya Mike kepada Jordan dengan nada pelan setelah wajahnya dipalingkan dari arah Andreas.
Andreas benar-benar merasa tak enak hati dengan apa yang dipertanyakan temannya Kang Jordan kepadanya,seakan-akan benar dugaan Andreas jika Mike tidak menyukai terhadapnya. Diwaktu yang bersamaan tak ada jawaban yang terdengar dari bibir Kang Jordan atas pertanyaan yang di lontarkan Mike, Kang Jordan hanya mengeluarkan sedikit senyuman. entah apa kenapa kang Jordan memilih untuk tersenyum dibandikan harus me jawab pertanyaan dari Mike.
Hari kian semakin sore bahkan suara adzan maghrib pun tak terdengar sama sekali oleh ketiganya yang tengah berada di dalam sebuah mobil CRV milik kang Jordan yang sedang melaju sesekali di selangi kemacetan yang tidak begitu panjang.

"Kita shalat maghrib dulu yuk ndres, kita parkir sebentar !" Tanya kang andri kepada Andreas sambil memarkirkan kendaraannya tepat di depan masjid.

"Haaaaah....gak salah gua dengar lu shalat jordan,sejak kapan? , aneh banget gua dengernya."

Ucapan terlihat aneh pun keluar dari Mike ketika Kang Jordan mengajak Andreas untuk melaksanakan shalat Maghrib.

"Ah bisa aja lu Mike ngeledek gua,ya kan gua boleh dong membenarkan status agama di KTP gua hehehehe." jawab kang Jordan dengan santai yang diikuti pandangan matanya kepada Andreas melalui kaca spion yang letaknya di atas stir.

" tapi kerjaan lu bertolak belakang, ya itu sih hak lu jor,gw bisa apa sebagai temen lu,nasrani pula" ucap Mike seakan akan ada rasa keanehan dengan sikap Kang Jordan mengajak Andri untuk melaksanakan shalat Maghrib.

***
Sore itu setelah hari mulai berganti malam, ketiganya sudah sampai di tempat yang mereka tuju, sebuah Hotel mewah,ya Hotel berbintang bisa dikatakan.Mobil pun di parkirkannya di tempat gedung hotel yang berada paling bawah lantai dasar. Andreas,kang Jordan dan Mike pun mulai melangkahkan kakinya melewati pilar-pilar kokoh gedung hotel yang bercatkan putih bersih,aromanya pun masih tercium menyengat,mungkin karena baru di cat ulang.
Dalam sebuah hotel tertata rapi mulai dari sofa sampai dekorasi yang begitu lux serta tatanan lampu yang menambah mewahnya hotel tersebut yang disediakan oleh pihak pengelola,

"Kamu tunggu bareng ku saja Ndres! disini " sahutnya Mike kepada Andreas.

"Ya" jawabnya Andreas begitu singkat sambil mendudukan pantatnya di sofa putih yang begitu empuk.

Sementara dengan itu Kang Jordan entah mau kemana sekiranya setelah ia berbisik sesuatu kepada telinga kanan Mike,setelah rangkulan tangan kanannya dilepas dari Andreas. Tak ada pertanyaan-pertanyaan yang keluar dari Andreas kepada Mike akan apa dan mau apa Kang Jordan mengajaknya ke Hotel ini. Waktu kini sudah pukul 20.00 wib, sudah satu jam setengah Andreas bersama Mike menunggu kang Jordan,tak ada obrolan sama sekali diantara mereka berdua,mau bertanya tapi entah mau bertanya apa,dia terus menerus merasa bosan dengan keadaan sekelilingnya. Mike yang begitu asik memainkan ponselnya begitu santai dilihatnya, tampang Mike memang begitu elegant,rambut yang klimis,postur badan yang tinggi besar dimana ia kenakan kemeja biru serta celana jeans press yang begitu terlihat bahwa Mike betul-betul laki-laki yang selalu memperhatikan penanpilannya. Sementara Andreas,huft jangan ditanya. Langit dan bumi kalo saja dapat diibaratkan. Pandangan Andreas terus saja tertuju pada Mike,tanpa ia sadari Mike mengalihkan tatapannya yang berawal pada layar pinselnya kini beralih kepada Andreas yang merasa dari tadi memperhatikannya.

TERJEBAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang