Dicerita ini maaf kalo ada kata kata frontal atau sejenisnya...bagian ini dan berikutnya adalah puncak dimana sang aktor utama yaitu Andreas Acira mulai mengenal dunia homoseksual atau kehidupan sosialitas Gay di kota Jakarta.
***
- Tujuh hari di Apartemen-***
" Apa yang Kang Jordan lakukan.......?"ucapan itu sontak keluar dari mulut Andreas dan terkejut kemudian terbangun dari tidurnya ketika kecupan-kecupan bibir basah kang Jordan hinggap di leher, pipi serta bibir Andreas. Tubuhnya kang Jordan tepat dihadapan wajah Andreas bak seseorang yang sedang melakukan push up,kedua tanganya bertumpu disamping wajah Andreas, dan dibiarkan setengah badannya bertumpu pada tubuh bagian pinggang Andreas diikuti dengan gerakan mengegesek-gesekan kejantananya tepat di kemaluan milik Andreas. Dengan sigap Andreas mendorong tubuh Kang Jordan,kemudian bangkit dari tempat tidur, setelah itu Andreas terpaku dan hanya bisa berdiri di samping tempat tidur dengan kedua tangan yang menutupkan bagian kemaluannya dan menunduk diam, tak ada rasa ketakutan dan penyesalan pada raut wajah Kang Jordan yang dilihat Andreas,ketika sesekali Andreas menatap wajah kang Jordan yang sedang terlentang di tempat tidur dengan posisi kedua tangannya ditumpu kan sebagai alas kepalanya.Hanya senyuman yang di keluarkan dari bibir kang Jordan, tak ada jawaban sepatah kata pun.
Andreas kemudian melakukan dua langkah kebelakang dengan cepat ketika Kang Jordan menghampirinya.
"Kamu gak usah kaget Ndri, Akang rasa ini hal biasa kok kalo akang hanya sekedar mencumbui seseorang ketika sedang tidur disamping akang." Ucapnya dengan nada rendah kepada Andreas sambil menepuk kan tangan kanannya ke bahu kiri andreas.
"Sudah biasa kang....?, Akang sudah gila?, seharusnya Akang gak melakukannya kang, kita sama-sama lelaki kang, kalaupun aku perempuan itu dosa dan zinah Kang. Apa akang gak malu sama Akang sendiri." jawab Andreas dengan nada suara emosi.
"Maafin Akang Ndri, Akang gak bisa mengontrol nafsu akang, mungkin kamu baru mengetahui akang sekarang,Akang seorang Biseksual Ndri, seharusnya kamu gak usah kaget dengan perlakuan Akang tadi sama kamu, apa kamu tak merasa, dulu ketika kamu menginap di rumah orang tua akang dulu?, Akang menciumi kening kamu dan kamu membalas dengan pelukan erat ke tubuh Akang?"
ucapnya kang Jordan sambil menduduki bagian ujung tempat tidur diikuti dengan menutupkan wajah dengan kelima jari kanannya,sementara itu di biarkan tangan kirinya memegang perut bagian pinggangnya.
"Maksud ucapan akang Apaaaaaaaa,saya benar-benar gak mengerti apa yang akang bilang tadi?".
Andreas terkejut setelah mendengar Ucapan Kang Jordan. Kini pikiran Andreas berputar bak kincir angin yang memusatkan pikirannya hingga ia mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi sewaktu ia menginap di rumah orang tua Kang Jordan.
"Gak..gak mungkin...itu mustahil, aku dulu bermimpi Almarhum Bapaklah yang datang dalam mimpiku waktu itu,ia menciumi keningku,ia memeluk-ku, lalu kupeluk kembali Bapak." gumam Andreas dalam hati,dan mencoba terus berpikir secara jernih,apa bisa ketika seseorang bermimpi bisa menembus ruang nyata pada waktu yang bersamaan?.
Sementara itu kang Jordan masih saja tetap dengan posisi duduknya,dan Andreas terus saja menatapi langit langit kamar Apartement dengan tetap tegap memposisikan tubuhnya."Lupakan saja Ndri kejadian tadi,Akang minta maaf,Akang pikir kamu sewaktu itu benar-benar membalas perlakuan akang dengan cara memeluk Akang, makanya tak salah ketika shubuh itu kamu pulang, Akang bilang terima kasih, Lanjut tidurlah waktu masih panjang menuju shubuh,Akang tidur di sofa saja kalo memang kamu merasa jauh lebih nyaman." sahut kang Jordan sambil merangkul pundak Andreas,kemudian ia melangkah keluar kamar dan menuju sofa di ruang tamu. Tak ada jawaban yang keluar dari bibir Andreas kala itu, ia masih saja terus memikirkan tentang mimpinya yang benar-benar itu membuatnya kehilangan akal sehatnya. Di rebahkannya kembali tubuh Andreas di atas Kasur,masih terus saja memandangi langit- langit kamar dengan pikiran yang kosong. "Aku masih saja tak percaya apa yang dilakukan lelaki itu padaku,lelaki yang kukenal ramah dan baik,lelaki yang kukenal sebagai sahabatku dulu di kampung,kini ia beranjak usia dan menjadi seorang biseksual? lantas bagaimana dengan Rani teman sekampungku dulu, setahuku kang Jordan normal normal saja,bahkan sewaktu dia menjadi kakak kelasku ia pernah membuat anak perempuan menangis karena ulahnya mencium pipinya, Ya Allah kenapa dia berubah aku tak mengerti." Andreas masih saja terus berkata kata dan bertanya dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJEBAK
RandomKemelut Kisah Andres Acira (baca Asira) lelaki sunda asal cianjur yang menjadi seorang lelaki bayaran di Kota Jakarta karena Ajakan tetangganya untuk bekerja disalah satu perusahaan. Yang ada bukan menjadi karyawan di salah satu perusahaan, Tetapi...