5

458 35 4
                                    

Siang ini panas sekali, membuat Reno merasa gerah ditambah kantin yang sesak menambah kegerahannya saja. Reno membeli jus strawberry dan jambu. Setelah pesanan di tangan Reno duduk dipojok kantin, dekat jendela. Sedangkan Bintang masih memesan makanan. Lalu Danu datang dan duduk disebelahnya

"Ren Ina baru balik dari London?" ujar Danu tiba-tiba. Reno menatap Danu dengan wajah bingung, darimana dia tau Ina udah balik ke Indo

"Tau darimana?"

"Kemaren dia ketemuan sama gue"

"Ngapain?"

"Papasan di resto kemarin, masa iya pacaran sama gue"

"Kalo mau pacarin ya pacarin aja kali"

"Tapi kayanya dia belum bisa moveone dari lo deh"

"Najis"

"Lah emang fakta"

"Gue udah punya Bintang"

"Bintang tau gak kalo Ina tuh mantan lo?"

"Gue gapernah bahas mantan kalo sama Bintang"

"Jadi selama 3 taun ini Bintang gatau masalalu lo?"

"Ya tau, cuman ngga dengan mantan"

"Tapi lo harus cerita deh Ren"

"Ya ntar kalo saatnya udah tepat"

Tiba-tiba Bintang datang dengan membawa bakso

"Hayo pada ngomongin apa? Serius amat. Ngomongin aku ya"

"Ah kepo! Dasar gr tingkat 100"

"Apaan sih Dan, lebay!"

"Biarin wekk! Nah tuh bakso napa cuman 2? trus punya gue mana?"

"Beli sendiri sono, manja banget sih yah elah"

"Tega kamu Bi" ujarnya dramatis

"Najis!"

Danu beranjak dari kursi dan memesan makanan

"Bang Valdo ntar lusa pulang"

"Oh ya?"

"Iya kemarin telepon mama"

"Vini juga lusa pulang, mungkin mereka satu pesawat"

"Mungkin"

"Aku juga udah janji buat jemput Vini"

"Bareng aja sama aku"

"Iya"

Pada gatau ya siapa Bang Valdo sama Vini itu? Mari Bintang jelasin.
Bang Valdo itu abangnya Reno, beda 2 tahun. Sedangkan Vini sahabat aku dari kecil umur kita beda 1 taun. Dia pindah ke London soalnya kerjaan om Dinarto pindah kesana jadi dia nerusin SMA dan kuliah disana. Vini pulang mungkin lagi libur semester. Lah sedangkan bang Valdo itu pacar Vini, bang Valdo kuliah di London itu soalnya ngikutin Vini. So sweet ya dia, bela-belain jauh dari keluarga cuman gara-gara dia terlalu cinta sama sahabatku.

***

Bintang's pov

Kesel deh sama bu Tutik. Masa iya dia ngasih ulangan dadakan. Kemarin kan aku gabelajar gara-gara keasyikan nonton drama korea mana ini soal susah-susah lagi. Ku lirik Reno, dia tampak tenang. Ya jelas lah orang dia selalu siap kapanpun mau diadakin ulangan. Setelah berjuang untuk menjawab tiba saatnya aku menemukan soal yang sangat sulit.

Minta bantuan Reno aja deh, pikirku.

"Ren, sttsss" Reno menoleh mengangkat alisnya.

"Nomer 36 apa?"

Dia melihat jawabannya dan geleng-geleng kepala. Lah itu tandanya apa, dia gatau atau belom ngerjain. Duh kode nya Reno mah gajelas. Baru aja mau manggil lagi eh bu Tutik berdehem

"Ehmmm jangan ada nyontek maupun ngasih contekan! Waktu kurang 5 menit lagi"

Mampus! Aku kurang 3 nomer. Gimana ini, Reno kenapa sih gak ngasih tau ah. Ku baca soal selanjutnya mencoba untuk mengerjakan tiba-tiba ada selembar kertas yang berisikan jawaban di sodorkan Reno padaku. Aku mendongak dan melihat dia tersenyum. Ku balas senyumannya dan langsung menyalin jawaban Reno.

Tett! Tett!

Tepat setelah aku menulis jawaban terakhir bell pulang sekolah berbunyi. Kubereskan alat tulisku dan beranjak pulang sambil mengumpulkan kertas ulanganku.

Didepan pintu Reno sudah menunggu.

"Tumben gabisa ngerjain?"

Aku nyengir kuda "Hehe semalem ngga belajar, aku keasyikan nonton drama korea Ren"

"Pantes!" ucapnya dengan nada dingin dan berjalan mendahului ku.

Segera kupercepat langkah kakiku dan mensejajarkan langkahku dengannya.

"Jangan marah ya Ren, maaf kemarin aku keasyikan"

Dia tetap diam dan berjalan dengan cepat. Sampai di parkiran dia masih saja diam.

"Reno aku minta maaf ya, jangan marah. Janji deh ini yang terakhir kalinya"

Dia masih saja diam

"Yauda kamu ati-ati di jalan, jangan ngebut. Aku pulang duluan. Byee"

Belum badanku berbalik sempurnya ada tangan yang menahanku. Aku berbalik dan bertatap dengan mata Reno. Dia menghembuskan nafas perlahan.

"Bi aku udah bilang sama kamu kalo kamu itu harus fokus. Minggu depan kita udah ujian"

"Iya aku tau Ren, maaf udah bikin kamu marah"

"Aku gamarah, aku cuman sebel sama kamu"

"Maaf ya udah buat kamu sebel"

"Trus apaan coba kamu bilang mau pulang duluan, kamu tuh pulang bareng aku"

"Habisnya daritadi kamu diem, kirain marah. Yauda aku pulang sendiri aja"

"Gamungkin lah aku biarin kamu pulang sendiri sedangkan aku bisa anter kamu pulang. Udah ayo naik!"

Reno memasangkan helm padaku. Aku menaiki motornya. Lalu motor Reno melaju meninggalkan sekolah.

30 menit kemudian aku sampai dirumah. Aku turun dari motor dan melepas helm.

"Makasih udah nganter pulang"

"Sama-sama"

"Ati-ati dijalan ya Ren"

Reno menganggukan kepala. Aku hendak membuka pagar

"Bi" panggil Reno aku menoleh.

"Iya?"

"Jangan nonton drama korea mulu, belajar yang rajin. Minggu depan udah ujian"

"Iya Renoku, kamu juga ya" balasku dengan sedikit manja. Reno mengusap puncak kepalaku sambil tersenyum. Ah manisnya...

"Aku pulang"

Aku mengangguk dan melambaikan tanganku. Reno menstater motornya dan melaju meninggalakan perkarangan rumahku. Aku tersenyum melihat punggungnya, perhatiannya selalu saja membuat jantungku selalu berdebar

---------------^_^--------------

tbc

Cinta RenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang