13

343 24 0
                                    

Di perjalanan menuju pelabuhan Reno dan Bintang bercanda sambil mendengarkan musik. Hari ini Reno sengaja tidak membawa buku sama sekali dikarenakan dia ingin quality time dengan Bintang selama di Bali. Padahal ya, yang namanya buku itu tidak pernah absen dari tas Reno kemanapun ia pergi.

Tak lama kemudian sampailah bis yang berisikan rombongan SMA Pelita di pelabuhan. Bis tersebut berjejer memasuki kapal yang akan mengangkut mereka menyebrangi selat Bali. Rombongan di perbolehkan turun dari bis, namun beberapa anak ada yang tetap tinggal di dalam bis.

"Bi turun yuk" ajak Reno

"Yauda"

Reno mengajak Bintang turun, dia berniat untuk membawa Bintang melihat indahnya laut.

Mereka menaiki tangga menuju dek kapal. Sesampainya di sana Bintang terperangah dengan keindahan selat Bali

"Reno... ahh ini bagus banget" ujar Bintang sambil merentangkan tangan, matanya terpejam menimati hembusan angin. Reno berjalan mendekat dan memeluk Bintang dari belakang.

"Bi, kamu masih percaya aku kan?"

"Kenapa tanya gitu?"

"Aku cuman mau mastiin"

"Kunci awet suatu hubungan adalah kepercayaan. Jadi kalo kita masih awet sampe sekarang itu tandanya...."

Reno langsung mengecup sekilas pipi Bintang. "Ah Reno mah"

"Kalo kamu bulshing tambah cantik deh Bi"

"Udah deh aku mau turun, minggir sana" Bintang meronta namun Reno tak kunjung melepaskan pelukannya, Bintang pun mendapat ide. Ia menggelitik pinggang Reno dan berhasil kabur, tak kalah gesit Reno pun menggejar Bintang. Jadilah mereka kejar-kejaran.

Setelah cukup lama kejar-kejaran dan menguras energi, Reno dan Bintang kembali ke bis untuk beristirahat. Menurut perkiraan, rombongan akan tiba di Bali 9 jam lagi.

Reno dan Bintang memutuskan untuk makan, Reno memberikan bekal yang dibawakan mamanya tadi.

***

Tak terasa kapal yang di naiki rombongan SMA Pelita sampai di Bali. Lalu rombongan tersebut melanjutkan perjalanan menuju penginapan. Sampai di penginapan pembagian kamar dilakukan. Tak lupa juga agenda selama tour ini di umumkan.

"Bi lo sekamar sama gue?" tanya Lala

"Iya, sama Rahma Reni juga"

"Yauda yuk langsung ke kamar" ajak Rahma

"Ada yang mau mandi dulu gak?" tanya Reni

"Aku Ren, sekalian mau sholat ashar" jawab Bintang

"Habis itu gantian ya Bi" balas Reni

"Siap"

Bintang masuk ke kamar mandi dan yang lainnya sibuk menata kamar.

Di tempat lain Reno dan teman sekamarnya.

"Den lo mau mandi gak?" tanya Reno

"Bentar ah gue masih mager" balas Raden

"Mager apaan sih?" tanya Riski polos

"Lo pinter di pelihara ya" timpal Doni

"Maju gerak" sahut Reza yang sedang asyik main handphone nya

"Tau ah gue mandi dulu" putus Reno akhirnya.

Selesai mandi Reno pergi ke musholla penginapan, di sana ada Bintang yang hendak sholat juga.

"Hai Bintang" sapanya

"Hai Reno"

"Mau sholat kan? Jamaah yuk"

Bintang mengiyakan ajakan Reno. Jadilah Reno mengimami nya. Setelah sholat mereka menuju taman penginapan. Agenda selanjutnya akan dimulai jam 7 jadi masih ada sisa waktu untuk beristirahat.

***

Reno's pov

Setelah sholat kuajak Bintang ku ajak duduk ditaman terdekat.

Dia menyandarkan kepala nya di bahuku.

"Ren gak nyangka ya, Bali jadi saksi kisah cinta kita" ujarnya sambil tekekeh

"Trus mana lagi ya?"

"Mungkin Paris? Atau Maladewa? Atau London? Kayak bang Valdo sama Vini gitu sampai menikah pula"

Aku mendengarkan semua celotehan Bintang sambil membelai rambut panjangnya.

"Waktu pernihakannya kan sebentar lagi ya? Wah aku bakal repot nih, bantuin cari WO trus gaun pengantin trus undangan"

"Bi, yang nikah kan mereka, kenapa kamu yang repot"

"Yah itung-itung cari pengalaman Ren biar gak gagu pas waktu kita mau nikah"

Aku sedikit terkejut dengan ungkapan Bintang, aku tidak salah dengar kan? Dia mau membicarakan tentang nikah? Ah bahagianya aku.

Saat aku hendak berbicara, dering handphone Bintang mengintrupsi.

"Assalamualaikum"

"..."

"Iya ma lagi sama Reno"

"..."

"Besok ma"

"..."

"Oke, bye. Waalaikumussalam"

Setelah mutuskan sambungan, Bintang menoleh kepadaku. Aku memandang manik matanya. Dia pun melakukan hal yang sama.

Dekat, semakin dekat hampir tidak ada jarak diantara kami hingga hidung kami bersentuhan, Bintang memejamkan matanya.

"Renn, hp lo bunyi nih dari...ta..di"

Sontak Bintang menjauhkan wajah dan menggaruk tengkuknya. Danu menyerahkan handphone ku sambil tersenyum genit. Bintang terlihat salah tingkah, "Hm Ren aku ke kamar dulu" dia langsung beranjak pergi.

Setelah Bintang kembali ke kamar, Danu duduk disebelahku.

"Apa?"

"Sorry ya, gue ganggu. Habisnya handphone lo bunyi daritadi"

Aku bergumam.

"Lo baru pertama kali begituan?"

"Hah?" Aku menoleh padanya, Danu menaik turunkan alisnya

"Yang begituan lah" dia mempraktekan dengan tangannya

"Nggak"

"Hah? Berarti udah sering dong?"

"Ya nggak gitu juga"

"Lah trus gimana?"

"Udah ah gue balik"

"Lah Ren, gimana sih? Kamu gantungin aku gini"

"Najis" aku pergi dan kembali ke kamar.

---------------^_^--------------

tbc

Cinta RenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang