24

455 13 3
                                    

8 tahun kemudian

"Dan, jangan lupa proposal."

"Siap bos."

Hari ini adalah hari dimana Reno akan melalukan meeting dengan Wiraatmaja Company. Danu sekarang bekerja dengan Reno, lebih tepatnya sih mereka bekerja sama. Mereka mendirikan perusahaan atas nama Bintang. Reno yang meminta menamai perusahaan mereka dengan nama tersebut. Awalnya Danu menolak, mengingat Reno sangat sulit melupakan gadis masalalu nya itu. Namun Reno tetap keukeuh menggunakan nama itu. Danu takut Reno bakal susah moveon, setelah kabar kematian Bintang sampai di telinga Danu yang kala itu berada di negeri kangguru, ia langsung membeli tiket penerbangan menuju Indonesia. Sampai di Indonesia Danu melihat keadaan Reno seperti mayat hidup. Butuh waktu 3 tahun untuk bisa mengembalikan Reno seperti semula. Itu pun Reno tidak bisa kembali 100% seperti yang dulu. Ia berubah menjadi lebih pendiam dan cuek. Apa boleh buat, dengan terpaksa Danu mengikuti kemauan Reno menggunakan nama Bintang, karena Reno tidak mau mendengarkan alasan Danu menolak menggunakan nama itu.

***

"Saya setuju dengan proposal yang kamu buat."

"Terimakasih Pak."

"Memang tidak diragukan lagi kemampuan kamu, Reno."

Reno hanya tersenyum mendengarkan ucapan Wira, ayah Ina. "Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu Pak." Reno beranjak dan menjabat tangan Wira.

Tak usah diragukan lagi kemampuan yang dimiliki Reno, semua yang dia tangani selalu saja berhasil.

"Ren" panggil Wira.

Reno berhenti melangkah dan berbalik, "Menikahlah dengan Ina, aku merasa tenang bila menitipkan anak gadisku padamu. Kamu lelaki yang pas untuknya."

"Di luar sana masih ada laki-laki yang baik untuk Ina, Om."

"Tapi kamu yang terbaik. Pikirkan matang-matang terlebih dahulu. Pintu rumahku akan selalu terbuka untukmu."

Reno hanya mengangguk dan tersenyum, lalu dia melanjutkan langkahnya keluar ruangan.

***

"Menikahlah dengan Ina, aku merasa tenang bila menitipkan anak gadisku padamu. Kamu lelaki yang pas untuknya"

Saat menyetir Reno memikirkan kata-kata yang diucapkan Wira. Menikah dengan Ina? Apakah dia sanggup mencintai gadis selain Bintang?

"Mikir apa sih lo?"

Reno tersentak kaget dengan ucapan Danu. Dia menggelengkan kepalanya, menjawab pertanyaan Danu. Soal omongan Wira, Danu tidak mengetahuinya karena seusai rapat dia langsung izin ke toilet. Biasa panggilan alam.

"Dan, menurut lo Ina gimana?"

"Hah? Tumben lo tanya tentang Ina."

"Ditanya bales nanya."

"Hm menurut gue dia cakep, dewasa, banyak berubah sih dari yang gue kenal dulu. Kenapa emangnya?"

"Cuman tanya."

Danu ber-oh ria mendengar jawaban terakhir Reno.

***

"Hai Ren, udah lama?"

"Nggak kok"

Sore ini Reno mengajak Ina makan di restauran.

"Ada apa nih? Tumben ngajak ketemu."

"Om Wira setuju kerjasama dengan perusahaanku jadi aku ngajak kamu makan malam buat berbagi kebahagiaan atas kontrak kerjasama kami."

"Wah!! Selamat ya Ren. Project besar nih." ujar Ina sambil tersenyum.

Cinta RenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang