3

580 40 14
                                    

Seperti yang suda direncanakan kemaren. Hari ini Reno menemani Bintang ke toko buku. Ini hari libur, dia berniat menghabiskan waktunya bersama Bintang.

"Rennn makan yukk laper nih." rengek Bintang

"Bentar"

"Ih daritadi mah bentar mulu, aku laper Ren."

"Iya Bi bentar."

"Ah tau ah kesel."

Reno mendongak melihat wajah cemberut Bintang. Lucu, batinnya.

"Yauda gausah cemberut, ayo makan."

Reno berjalan ke kasir mendahului Bintang yang masih ngambek.

Setelah membayar buku, Reno dan Bintang berjalan menuju restaurant favorit Bintang. Masakan Indonesia. Bintang suka banget sama yang namanya masakan asli negaranya itu. Lidah tulen Indonesia.

Di restaurant Bintang masi aja cemberut. Reno terkekeh melihatnya.

"Ngapain ketawa?" ujar Bintang jutek

Reno hanya menggelengkan kepalanya. Tak lama kemudian makanan mereka datang. Mereka makan dalam keadaan diam.

Sekitar 30menit mereka selesai makan. Keadaan masi sama. Bintang masi saja ngambek dan Reno seakan tak peka dengan keadaan itu.

Sampai di rumah tanpa mengucapkan sepatah kata apapun Bintang berbalik dan hendak membuka pagar, namun langkahnya terhambat ketika ada tangan yang menahannya. Ia berbalik dan tersentak ketika Reno memeluknya. Menyalurkan kehangatan, jantungnya berdebar lebih cepat. Hancur sudah pertahanannya untuk ngambek.

"Jangan bete lagi ya Bi. Maaf"

"Maafin aku juga ya, aku kaya anak kecil. Gitu aja ngambek. Maaf Ren."

Reno melepaskan pelukannya dan tersenyum. "Masuk sana." Bintang mengangguk dan berjalan masuk rumah. Sampai Bintang menutup pintu Reno belum juga pergi. Dia mengeluarkan handphone dan mendial nomer seseorang.

"I love you Bi."

***

Tepat ketika Bintang masuk rumah handphonenya bergetar. Tertera nama Reno disana. Dahinya mengernyit dan mengangkat telepon.

"I love you Bi."

Kata itu yang pertama kali Bintang dengar ketika mengangkat telepon dari Reno. Sontak pipinya bersemu.

"Love you more Ren." balas Bintang sambil tersenyum bahagia. Setelah mengucapkan itu telepon terputus dan dia mendengar deru motor yang menjauh, Reno baru pergi setelah menelepon untuk mengucapkan kata itu.

"Kenapa gangomong langsung aja waktu tadi dia meluk aku." ucap Bintang sambil terkekeh.

Begitulah Reno, memiliki cara tersendiri untuk romantis dan Bintang selalu suka cara Reno apapun itu. Baginya memiliki pacar cuek dan gasuka tebar pesona sana sini adalah kebahagiannya yang sederhana.

***

Setelah memakirkan motor nya. Reno masuk ke rumah. Dia terdiam sejenak. Melihat siapa yang ada dihadapannya. Pikirannya melayang ke 4 tahun yang lalu.

Flashback On

"Aku minta putus Ren. Maaf aku uda gacinta kamu lagi. Aku uda dapet yang lebih baik."

Hati Reno hancur mendengar perkataan gadisnya. Bukan, bukan gadisnya lagi sejak kalimat itu keluar dari bibir indahnya.

"Tapi..." belum sempat ia berkata gadis itu suda pergi meninggalkannya.

Cinta RenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang