0.8 - anak baru

17.5K 687 39
                                    

Edgar dan Celly telah sampai di rumah Edgar. Edgar langsung membawa Celly masuk ke rumahnya untuk bertemu sang bunda dan kakak iparnya untuk menemui Celly.

"Bunda." teriak Edgar saat ia masuk dalam rumahnya yang sudah banyak kerabatnya.

"Hai bang Edgar, apa kabar?" Ucap tante Yulia yang merupakan adik sang bunda.

"Baik tante." Balas Edgar menyalami tantenya. Celly? Ia kikuk dengan situasi yang cukup ramai dan yang pasti ia bingung harus bersikap seperti apa.

Celly juga mengutuk dirinya sendiri, alangkah bodohnya ia kenapa mau maunya ia di ajak ke sini.

"Bunda mana ya tante?" Bukannya menjawab pertanyaan Edgar, tantenya justru menatap Celly tanpa henti. Yang di tatap hanya tersenyum dan menyentuh tengkuknya malu.

"Bang, ini siapa? Pacar abang ya?" Tanya sang tante, tersenyum menatap Celly.

"Udah mantan. Eh." Edgar langsung menutup mulutnya yang nakal itu. Tak tau malu, kutuknya.

Celly bukan main menahan malu, dengan wajahnya yang sudah merah padam.

"Eciee bang Edgar. Kenalin kali ke keluarga." Goda sang tante.

"Celly!" teriak kak Tika yang baru datang bersama bunda. Celly hanya tersenyum. Kak Tika langsung memeluk Celly dengan amat sangat hangat.

"Kamu apa kabar Cell? Aduh, kakak kangen banget sama kamu. Tuh tuyul baru ngajak kamu setelah di ancem sama mama. Kalo gak gitu, pasti ada aja alasannya buat gak ajak kamu." Repet kak Tika. Edgar hanya memandang malas sang kakak ipar.

"Cantik banget. Kenapa bisa putus sih, Gar?" Tanya tante Yulia. Pertanyaan ini membuat Edgar ingin di telan bumi. Bagaimana tidak, mulutnya lah yang mengatakannya tadi.

Njir. Itulah ucapnya dalam hati.

Edgar tak memperdulikan perkataan sang tante. Ia langsung naik ke tangga menuju kamarnya.

"Gar, ganti baju terus turun lagi. Awas kalo gak!" Ucap bunda yang menyadari ketidak sukaannya pada situasi ini

*//*

Celly POV

Udah pagi aja, gue udah siap dengan putih abu gue. Rambut gue, gue ikat kayak buntut kuda sama sepatu nike merah muda kesukaan gue.

Gue masih ingat jelas kejadian kemarin, dimana Edgar yang biasanya bersifat dingin dan gak peduli berubah jadi pribadi yang hangat dan menyenangkan.

Flashback ON

Gue di ajak sama Edgar ke taman belakang rumahnya. Taman ini indah banget gue yakin, bunda pasti ngerawat taman ini dengan penuh ketelatenan.

Di taman ini ada berbagai macam bunga, mulai dari mawar, melati, anggrek, lily, bahkan bunga favorit gue, bunga matahari.

"Buat lo." Edgar kasih ke gue bunga matahari yang mekar setelah duduk di bangku kayu putih dengan posisi di samping gue.

God! Indah banget. Gue langsung ambil bunga itu dari tangan dia.

"Makasih." gue senyum dan langsung liat sunset yang indah dari taman belakang rumahnya.

"Bunda hebat ya bisa bikin taman seindah ini." Puji gue. Sumpah pengen gue pindahin taman ini ke rumah gue.

"Gue kali yang hebat." Edgar hebat? Bunda, Edgar? jadi Edgar?

"Ja—jadi, lo yang buat taman ini, Gar?" Sumpah. Gue gak percaya banget.

MANTAN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang