"Kita sudah sampai Pangeran Lee, anda tidak ingin turun?"
Jihoon masih diam dengan tangan tersilang di dadanya. Bibirnya juga mengerucut, menandakan dia sedang marah. Sejak di perjalanan Jihoon hanya menggerutu dan mengumpat tidak jelas. Tak jarang Mingyu harus menahan tawanya karena mendengar Jihoon mengumpat tentang Soonyoung.
"Pangeran..." Mingyu mencoba memanggil sekali lagi dan dia terkejut saat Jihoon menolehkan wajahnya dengan menatap tajam tepat di mata hazel milik Mingyu.
"Kenapa kau membawaku pulang? Bukankah aku bilang aku ingin mencari Pangeran Kwon?"
"Dan bukankah saya sudah mengatakan kalau saya hanya bertugas mengantar Pangeran Lee pulang?"
"Dimana Pangeran Kwon? Ah tidak, dimana Soonyoung?"
Mingyu menahan tawanya lagi saat mengingat di perjalanan tadi Jihoon menyebut bahwa Soonyoung tidak pantas dipanggil Pangeran dan dia akan mulai memanggilnya dengan nama saja.
"Jadi benar anda tidak ingin turun?" Mingyu mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Apa susahnya mengatakan dimana Soonyoung?"
"Pangeran Lee Jihoon yang manis, sekali lagi saya bertanya anda tidak ingin keluar dari mobil?" Mingyu mendekatkan wajahnya dan Jihoon menjauhkan wajahnya.
Tentu Jihoon merasa gugup, matanya berkedip berulang-ulang. Jihoon sampai menahan nafas karena Mingyu semakin mendekat.
"A-apa yang kau-"
Kata-kata Jihoon terpotong saat suara sabuk pengaman terlepas terdengar. Mingyu hanya membantunya melepas sabuk pengaman. Betapa bodohnya Jihoon karena berpikir yang tidak-tidak. Jihoon mulai merasa Mingyu sama menyebalkannya dengan Soonyoung, bahkan lebih.
"Kalau begitu saya turun, Pangeran." Mingyu tersenyum manis pada Jihoon yang hanya menatap sengit padanya.
Jujur saja Mingyu ingin sekali tetawa terbahak-bahak karena berhasil membuat Pangeran di hadapannya salah tingkah. Sepertinya Mingyu menemukan satu lagi bahan untuk dikerjai jika dia merasa bosan.
Belum sempat Mingyu membuka pintu, Wonwoo sudah berdiri di samping mobil dan mengetuk kaca mobilnya. Mingyu mengisyaratkan Wonwoo untuk sedikit minggir karena dia akan turun.
"Kau sudah pulang? Mana Pangeran? Kenapa kau yang membawa mobilnya?" Baru saja Mingyu menjejakkan kakiknya di tanah, rentetan pertanyaan dari Wonwoo menyambutnya.
'Mencari Pangeran atau mencari Seokmin?' Gumamnya dalam hati.
"Pangeran ada bersama Seokmin. Dan aku mengantar Pangeran Lee pulang." Jawab Mingyu seadanya.
"Kau meninggalkan mereka berdua lagi? Lalu kenapa bisa Pangeran Lee bersamamu? Apa Pangeran Kwon meninggalkannya?"
'Jadi kau benar-benar tidak rela Seokmin bersama Soonyoung?' Mingyu tersenyum miris pada dirinya sendiri.
"Senior Jeon, lebih baik kau tanyakan itu pada Pangeran Kwon sendiri saat Pangeran sudah datang. Aku hanya bertugas mengantar Pangeran Lee pulang. Permisi."
Mingyu berjalan di sela sempit antara Wonwoo dan mobilnya. Lengan mereka bersentuhan saat Mingyu melewati Wonwoo. Wonwoo terdiam tanpa bisa melakukan apapun. Entah karena apa hatinya kedapatan sangat sakit mendengar kata-kata yang terucap dari bibir Mingyu. Apa yang salah dengannya? Apa dia berbuat kesalahan pada Mingyu? Kenapa kata-katanya terdengar sangat menyakitkan?
"Silahkan, Pangeran."
Mata Wonwoo tertarik saat melihat Mingyu dengan senyum ceria membukakan pintu untuk Jihoon. Ekspresinya sangat berbeda dengan ekspresi saat Mingyu berbicara padanya. Jihoon turun dari mobil dengan kaki dihentak-hentakkan dan mendengus kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LITTLE PRINCE (Soonyoung X Seokmin)
Fanfiction"Hey, kau pria cantik tak seharusnya berkeliaran malam-malam seperti ini. Pria hidung belang pasti akan mengincarmu." Gaya slengekan dari Seokmin si penguasa jalanan. "Jaga bicaramu. Aku ini seorang pangeran. Kau bisa dihukum karena bicara lancang p...