Chapter 12

4.6K 375 226
                                    

AUTHOR POV

Mata Soonyoung perlahan mengerjap menyesuikan cahaya yang masuk. Hal pertama yang dilihatnya adalah ruangan serba putih, sepertinya ruang kesehatan sekolah. Kepalanya terasa berat dan tubuhnya lemas. Soonyoung merasakan ada pergerakan dari tangannya. Bukan tangannya yang bergerak tapi ada gerakan dari seseorng yang menindihnya. Soonyoung tersenyum saat mendapati orang itu adalah Seokmin.

"Seokmin sayang..." Soonyoung mengusap kepala Seokmin dan membuat pria berhidung mancung itu terbangun dari tidurnya.

"Eungh," Seokmin meregangkan ototnya dan menguap. Matannya mengerjap lucu dan itu membuat Soonyoung tersenyum.

"Apa tidurmu nyenyak?"

"Pangeran! Pangeran, kau sudah sadar?" Suara lembut Soonyoung berefek seperti tamparan yang membuat Seokmin membuka matanya seketika.

"Eum, aku sudah sadar." Soonyoung mengangkat tangannya untuk mengusap wajah Seokmin, tapi Seokmin segera menyambar tangan Soonyoung dan menciuminya berulang kali.

"Kau membuatku khawatir Pangeran."

"Aku baik-baik saja. Kenapa sangat sepi? Jam berapa ini?"

"Ini sudah sore, kau pingsan cukup lama. Tapi aku tidak bisa membawamu ke rumah sakit karena wartawan menghadang di pintu masuk."

"Wartawan?"

"Eum, beritanya sudah menyebar." Seokmin menunduk penuh penyesalan.

Soonyoung melihat raut penyesalan yang begitu dalam di wajah Seokmin. Padahal ini bukanlah salahnya. Ini semua karenanya, karena dia jatuh cinta pada pria tampan ini. Karenanya Seokmin harus menanggung semua tuduhan sebagai orang yang tidak tau diri.

"Seokmin..."

"Eum?"

"Maafkan aku..." buliran bening menetes melalui pelipis Soonyoung.

"Kenapa menangis, eum? Jangan menangis. Kita hadapi ini bersama-sama." Seokmin mengusap airmata Soonyoung.

Soonyoung bangkit dari posisi tidurnya dan memeluk Seokmin. Soonyoung membutuhkan tubuh hangat ini untuk memberinya ketenangan. Soonyoung membutuhkan pundak Seokmin untuk menyandarkan hatinya yang hancur berkeping-keping.

"Kau tidak akan meninggalkan aku kan?" Suara isakan itu terdengar memilukan di telinga Seokmin.

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu meski hanya selangkah. Aku akan menjagamu dengan segenap jiwaku."

Tak ada hal lain di dunia ini yang diinginkan Soonyoung kecuali Seokmin berada di sisinya. Terus melindungi dan menjaganya. Tak ada yang lebih penting baginya selain kehadiran Seokmin. Usapan sayang di punggungnya memberikan ketenangan yang tak akan bisa diberikan oleh orang lain, kecuali Seokmin.

***

Beberapa pengawal dengan susah payah menghalau wartawan yang berkerumun di depan istana. Tentu saja mereka mencari keberadaan Pangeran. Mingyu dan Jihoon berhasil mengecoh wartawan agar tak berkerumun di sekolah. Tapi sekarang para wartawan itu justru berkerumun di depan istana.

"Bagaimana ini? Mereka semakin bertambah jumlahnya. Pengeran harus segera pulang karena dia juga butuh istirahat." Jihoon terlihat panik dan hanya mondar-mandir sejak tadi.

"Aku tidak akan bisa menyuruh mereka pulang jika wartawan masih berada disana." Mingyu pun tak kalah panik.

"Permisi, Pangeran Lee." Salah satu pengawal kerajaan masuk dan sepertinya membawa berita penting.

"Ada apa?"

"Ibu suri meminta anda untuk datang ke istana utama karena baginda raja akan melakukan teleconference."

THE LITTLE PRINCE (Soonyoung X Seokmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang