(((Afifah/Chrissy)))
"Hah? Lo udah jadian sama Taka?!" Aku hampir menumpahkan juice yang ku minum di kantin saat ini saat mendengar pernyataan langsung dari Kaya.
Gila saja, Taka meminta nomernya hari senin dan mereka sudah jadian di hari sabtunya. Masa pedekate yang tergolong sangat sangat cepat dan instan.
Aku tidak yakin Taka benar-benar mencintai Kaya, tapi jika dia berani menyakiti sahabatku. Lihat saja. Aku takkan segan-segan menegurnya.
"Lo mau gue susah move on dan terpuruk terus-menerus dalam kesedihan? Tega banget lo jadi temen." Kaya pura-pura ngambek dan membuang pandangannya ke arah lain.
Aku hanya bisa nyengir melihat tingkahnya.
"Woy cewe-cewe!" dan benar saja, mereka datang. Duo rusuh alias Lee dan Michael.
Si rambut badut itu langsung mengambil tempat duduk di samping Kaya dan merangkulnya. 'Dasar, berandalan.' Batinku dalam hati melihat tingkahnya.
"Halo Kaya, masih susah move on dari Dylan? Kasian deh lo." ejek Michael setelah itu beseru memanggil ibu kantin dan memesan soto plus esteh langganannya.
"Ga usah deket-deket bisa ga mik? Nanti cowo gue liat bahaya." Gerutu Kaya sambil menggeser duduknya agak menjauh dari Michael.
Lelaki berambut merah itu hanya bisa menatap Kaya dengan penuh keheranan, kemudian dia menatap Lee yang duduk berhadapan dengannya di sampingku.
"ANJING UDAH PUNYA PACAR AJA LO!" seru keduanya heboh.
"WOY BRISIK WOY TAU BRISIK NGGAK?!" sentakku pada mereka yang memang mengganggu ke-khidmatan makan siangku.
Ya tuhan, jika mahluk bernama Ki Hong Lee sudah bersama seorang Michael Clifford sepertinya hari-hariku takkan jauh dari kebrisikan dan kegaduhan.
Karena Michael memang orang yang tidak bisa diam. Kadang suka melanggar peraturan dan bertingkah genit pada para gadis dan guru wanita.
"Siapa pacar baru lo Kay?" Lee mengambil gorengan di depannya dan melahapnya. "Temen setim Dylan ya? biar bisa bikin dia cemburu terus balik lagi ke lo? busuk lu mah." Semburnya dengan remahan gorengan yang ikut muncrat keluar seraya dia bicara.
"Lo ngomong direm dikit gak bisa ya Lee? Gue bukan cewe kaya gitu ya!" elak Kaya dan langsung mengamankan sotonya agar tidak kemasukan remahan gorengan Lee. "Emangnya gue kaya kalian berdua? Jomblo nista pengangguran sampe sekarang gak punya pacar." Ejeknya sambil tersenyum sinis.
Aku hanya bisa tertawa karena ejekan Kaya pada duo rusuh itu yang langsung membuat mereka terdiam.
"Gue mah setia sama Jessica, masih nunggu waktu yang tepat aja buat balikan. Dia kan jodoh gue." Jawab Lee yang sotonya udah dateng.
"Kalo gue mah nunggu Chrissy putus dari Luke." sambung Michael yang langsung menarik pandanganku ke arahnya dan melihatnya mengerlingkan sebelah matanya untukku. Wink.
"Najis lu mik," elakku sambil memutar kedua bola mataku malas.
Dan setelah itu aku mendengar seruan cie cie dari Kaya dan Lee.
Ya, aku memang sudah mempunyai kekasih. Dia memang tidak bersekolah di tempat yang sama denganku. Kebetulan juga, Luke adalah sepupu dari Kaya. Umur kami sama dan dulu, masa pedekate kami juga harus memakan waktu lebih dari 3 bulan untukku memutuskan apakah dia benar-benar menyukaiku dan aku juga menyukainya atau tidak.
Tidak seperti Kaya yang masa pedekatenya terlihat sangat singkat.
"Hey," Ada seseorang berdiri di sampingku. Saat aku mendongak.
Taka.
Dia menatap Kaya yang saat ini merapikan dirinya dan bersiap meninggalkanku terjebak bersama duo rusuh.
"Yuk," Tanpa pamit, Kaya menggandeng Taka menjauh dari kami bertiga menuju ke taman.
Duh dasar love birds.
Ku rasakan ada sesuatu yang dari tadi menoel-noel lenganku dari samping, "APA SIH LEE!" sentakku karena tau bahwa itu adalah ulahnya.
"Pacar Kaya yang baru ya?" tanya Lee dengan volume rendah.
Aku mengangguk.
"Lumayan juga." Aku bisa mendengar Michael memuji Taka.
Dan dia memang benar.
Taka memang lumayan.
___________________
"Lu harus mau! Cepetan lu temenin gue sekarang! Gue suruh Luke jemput lu ya? please please please Chris!"
"Dia pacar lo, dan ini first date kalian berdua! Kenapa gue harus ikutan coba?"
"Gue takut Chris!"
Kaya sudah gila. Dia sepertinya tidak waras. Masa sama pacar sendiri takut?
Dari tadi dia terus membujukku agar aku dan Luke mau ikut double date dengannya dan Taka ke Movie Box menonton film romantis.
"Please Chris lu harus dateng! Kalo gak mau berarti lu bukan temen gue!"
Setelah itu, Kaya mematikan sambungan secara sepihak.
Baru saja aku akan berteriak memaki Kaya.
"Hay sayang."
Luke sudah berdiri di belakangku dengan senyuman manisnya.
3-5-16
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreaming Alone: Taka 'OOR' ft. 5SOS
FanfictionTentang bagaimana penyesalan, tangis, tawa, pengorbanan dan penantian membasahi matamu. Diangkat dari kisah nyata orang terkasih, Afifah. Copyright © 2015 Todos los Derechos Reservados por: JOSIE