Seindah kata nya.

19 2 0
                                    

06.30 am

Di meja pantry mengalun 3 lagu wajib di pagi hari.
Mama
Dead
Blood
Semua lagu dari 1 band.
My chemical romance.

Shandy mulai menggiling biji kopi di mesin kopi, menyiapkan cangkir, gula 1 sendok kecil, merebus air secara manual. Karena pantry jadi satu dengan dapur mungil. Kekuasaan milik Shainy.
Koki yang mampu menangani segala macam makanan ringan sampai makanan berat.

Shandy selalu sampai di cafe milik nya tepat jam 06.20. Setelah mengantar anak dari kakak perempuan nya Shelia.
Tugas yang sebenarnya sudah tak harus di lakukan. Karena kakak nya juga udah nikah, dan suami nya itu kaya nya gak ketulungan. Apalah jadi seorang Shandy yang antar jemput cuma bawa motor.

06.40 am

Shainy membuka pintu yang terhubung antara pintu belakang dengan kamar yang selama 4 tahun ini dia tempati.

"Pagi Shain"

"Hmm"

Rutinitas yang di lakukan oleh dua insan selama 30 menit kedepan adalah, membuat secangkir kopi untuk dirinya. lalu Shandy biasa nya berbaik hati membuatkan air perasan jeruk nipis hangat untuk Shainy.

Sedangkan Shainy. Mulai melap seluruh meja pantry, mencuci lagi seluruh alat perang untuk hari itu. Dan membuat sarapan untuk mereka berdua. Lebih tepatnya untuk mereka berlima.
Seperti nya pagi ini. Shandy harus puas dengan toast dan telur mata sapi plus keju slice. Disandingkan dengan kentang goreng. Asli kentang ya. Bukan kentang yang sudah di bekukan.

Sarapan sudah siap 25 menit kemudian.

Mereka makan dalam diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka makan dalam diam. Selalu seperti itu.
Pada awal Shain baru bekerja dengan nya. Shandy udah pernah mengajak nya berbincang ringan.
Tapi hanya di tanggapi dengan jawaban singkat. Padat dan segera mengakhiri perbincangan mereka.

Jadi. Pagi hari dalam diam adalah aktifitas mereka mengawali hari-hari yang sudah berlalu dan mungkin ke depan nya pun tetap sama.

Setelah setelah sarapan. Shandy mulai membersihkan seluruh meja yang ada di cafe nya. Cafe yang dia dirikan sendiri. Dengan uang yang tersisa setelah sebagian di berikan kepada si keparat Wisnu. Dan dibelikan rumah oleh Shelia yang sekarang mereka tempati.
Tahun ini adalah tahun ke 5 cafe nya berdiri. Shandy akhirnya mengikuti jejak kakak nya untuk hijrah ke ibukota. Untuk menyambung hidup. Mengawali masa depan nya lagi dan mengubur masa suram nya dulu.

Kling kling.

07.09
Pintu cafe terbuka.
Wanda. Lelaki berwajah imut dengan tinggi hanya 165cm. Dia salah satu favorit gadis-gadis yang datang kesini. Walau terkesan rapuh. Tapi menyimpan kekuatan yang besar.

"Pagi bang Shandy, sarapan dulu yak."

Dia bergegas menuju loker. Meletakkan tas ransel yang isinya pernah sekali terjatuh dan sebagian isinya berserakan keluar.
Mau tau apa isi nya.
Gear motor. Cincin bergerigi. Rantai bergerigi.
Gak tau sih dia bawa barang kayak gitu. Buat sekedar hobby koleksi. Atau emang hobby ngabisin orang. Waktu semasa sekolah menengah Akhir, dia terlibat tawuran. Sebenernya bukan tawuran sih. Cuma dia sedang dikeroyok oleh 7 siswa lain. Dan kata wanda waktu dia nyeritain
Shandy hanya geleng-geleng kepala melihat hal itu.

Red & BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang