Part 4

2.1K 158 3
                                    

Awas typo!

Ali tidak bisa tidur semalaman karena dia ingin menjaga prilly.
Sepertiga malam tiba tiba Handpone ali berdering.

"Hallo" ucap ali.


"............"


"Kirimkan semua nya melalui emailku sekarang!" Perintah ali langsung memutuskan sambungan telepon nya.


Tidak lama kemudian email yang ali perintahkan masuk di handphone nya.
Ali membuka dan membaca nya.
Tiba tiba ali terbelalak kaget.


"Prilly hendak di jual dan di jadikan pelacur oleh seseorang dan prilly untung nya berhasil kabur dari orang itu!?" Pikir ali terperangah.



"S*al! Siapa yang berani melakukan itu pada gadis ku!" Ucap ali geram.


Ali langsung mengambil handphone nya dan menelpon detektif sewaan nya.

"Siapa pelaku nya?" Ucap ali dingin.

"........."

"Cepat cari tau pelaku nya! Temukan aku dengan nya dalam kondisi dia hidup atau pun mati!" Ucap ali berusaha menahan emosi nya.


'Ya tuhan apa sebenarnya yang terjadi pada hidup mu sayang' batin ali sedih.



'Kamu tenang saja aku akan membalaskan semua nya pada orang ber*ngsek itu' ucap batin ali menahan emosi nya.



Sedangkan di satu sisi.
Prilly mimpi buruk.
Bayang bayang yang selalu ingin dia lupakan selalu terkuak kembali.
Orang itu datang lagi di mimpi prilly.
Prilly berusaha lari sekencang - kencang nya untuk menghindari orang itu.
Namun semakin kencang prilly berlari maka semakin dekat juga seseorang itu.
"Tolong! Tolong!" Prilly berteriak meminta tolong.
Namun tidak ada satu orang pun datang untuk menolong nya.
Orang itu semakin dekat.
Prilly yang sudah sangat terkuras tenaga nya hanya bisa lari sekuat yang dia bisa.
Prilly menangis ketakutan.
Namun karena tenaga prilly yang sudah melemah prilly terjatuh.
Orang itu semakin dekat dengan nya.
Dan orang itu langsung mengeluarkan pisau hendak menusuk perut prilly.


"TIDAKKKKKKKKKK!!!!!!!!!" Teriak prilly histeris ketakutan.




Ali yang berada di dalam kamar mandi mendengar teriakan prilly langsung keluar dari kamar mandi.
Ali melihat prilly menangis dan berteriak histeris ketakutan langsung menghampiri prilly.



"Prilly? Sayang? Kamu kenapa?" Ucap ali khawatir.



Ali mencoba memegang pundak prilly namun prilly langsung menepis nya kuat.


"Tidak! Aku mohon jangan bunuh aku! Aku mohon." Ucap prilly menangis ketakutan dan menutup mata nya dengan kedua tangan nya.




"Hey kamu tenang dulu! Ini aku ali prill aku ali" ucap ali mencoba menenangkan prilly.



Namun bukan nya prilly tenang malah prilly bertambah histeris ketakutan.




Ali yang semakin khawatir langsung menekan tombol khusus pemanggil dokter.
Tidak lama kemudian dokter dan beberapa suster masuk keruangan prilly.


"Dok tolong dia dok! Tadi sebangun dia dari tidur nya dia langsung berteriak dan menagis histeris seperti orang ketakutan" ucap ali panik.


"Anda tenang dulu biar saya tangani" ucap dokter langsung mencoba menenangkan prilly.


Sewaktu dokter hendak mendekat prilly langsung melempari dokter dan suster dengan barang barang yang ada di meja dekat ranjang.


"Maaf seperi nya pasien terlalu histeris dan mau tidak mau demi keselamatan pasien. Pasien harus di suntikkan obat penenang." Ucap dokter.


"Apa tidak ada cara lain selain memberi nya obat sia*an itu dok. Dia tidak gila!" ucap ali emosi.


"Maaf itu lah satu satu nya cara. Jika di biarkan terlalu lama di khawatirkan pasien akan melukai diri nya sendiri" ucap dokter.





"Baiklah. Lakukanlah yang terbaik untuk nya" ucap ali sedih dan pasrah.






Suster pun berusaha untuk memegang tangan dan kaki prilly.
Lalu dokter menyuntikkan obat penenang kapada prilly.
Tidak lama kemudian prilly mulai melemah dan tertidur.

Ali yang melihat kondisi prilly hati nya bagaikan di tikam oleh ribuan belati.

'Siapa pun orang yang membuat prilly seperti ini, aku tidak akan pernah dan mau mengampuni nya!' Ucap batin ali geram





Gimana cerita nya?
Jangan lupa tinggal kan jejak.
like dan comment ya









Don't You Remember (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang