Awas typo!
Prilly menundukkan kepala nya.
"Prill jujur sama aku. Apa yang kamu pikirkan?" Tanya ali.
"Aku cuma bingung aja li" ucap prilly pelan.
"Bingung? Bingung kenapa?" Ucap ali.
"Emm ini rumah sakit mahal li. Dan aku gak punya uang sama sekali buat bayar administrasi nya. Boleh gak kalau aku pinjam uang kamu. Nanti aku bakal ganti setelah aku mendapatkan pekerjaan" ucap prilly canggung.
"Prill kamu apaan sih. Kamu tenang aja aku udah urus administrasi nya. Dan gak ada kata hutang. Jangan dipikirin lagi ya. Yang aku mau kamu cepat sembuh. Udah itu aja" ucap ali lembut.
"Tapi aku gak enak sama kamu li. Kamu sudah terlalu baik. Aku tidak tau mau membalas jasa mu dengan apa lagi" ucap prilly.
"Oke kalau begitu aku cuma minta satu hal yang harus kamu laksanakan" ucap ali.
"Apa?" Ucap prilly.
"Aku mau kamu kalau kamu cepat sembuh" ucap ali.
"Tapi li-" ucapan prilly terpotong.
Ali menempelkan telunjuk nya ke bibir prilly.
Menatap dalam mata prilly."Berjanjilah jika kamu akan tetap bersama ku. Sekarang istirahatlah agar besok kamu sudah benar benar pulih" ucap ali.
Ali membaringkan prilly dan menyelimuti nya.
-
Keesokan hari nya prilly di perbolehkan pulang.
Saat ali membawa prilly ke mobil.
Wajah prilly menjadi sangat pucat.
Sirat mata nya menunjukkan ketakutan.Ali yang menyadari perubahan prilly langsung manatap prilly khawatir.
"Kenapa? Apa ada yang sakit lagi?" Tanya ali panik.
Prilly hanya menggeleng kan kepala nya tetapi mata nya terus memancarkan ketakutan.
"Hey, kamu kenapa bilang sama aku?" Tanya ali cemas.
"Takut" ucap prilly lirih.
Ali langsung menyadari jika prilly masih dalam trauma.
Ali menelpon supir nya agar segera ke depan lobi rumah sakit."Kamu tenang ya. Jangan takut. Tidak akan ada yang menyakiti mu. Kamu aman bersamaku" ucap ali merangkul pundak prilly berusaha untuk menenangkan nya.
Prilly hanya tersenyum berusaha untuk menenangkan diri nya sendiri.
Tidak lama kemudian mobil ali datang.
Ali membukakan pintu mobil untuk prilly.
Lalu ali duduk di sebelah prilly.Selama di perjalanan prilly hanya diam.
Dan ali pun sibuk dengan ponsel nya menghubungi seseorang.Setelah cukup lama mereka di perjalanan prilly tiba tiba teringat sesuatu.
"Ali" ucap prilly pelan.
Ali menaruh ponsel nya dan menatap prilly.
"Iya prill?" Ucap ali.
"Emm kita kemana?" Ucap prilly bingung.
"Pulang" ucap ali santai.
"Em kamu turunin aku disini aja ya li?" Ucap prilly.
"Disini? Kenapa?" Ucap ali bingung.
"Aku gak punya apapun lagi. Dan sudah cukup aku membuat mu repot selama ini karena merawat ku di rumah sakit." ucap prilly lirih.
Ali menggenggam tangan prilly lembut.
"Kamu akan tinggal di rumah ku prill. Dan kamu masih punya aku. Aku gak merasa di repotkan. Aku gak suka kamu bilang seperti itu lagi" ucap ali.
"Maaf" ucap prilly menundukkan kepala nya.
Prilly merasa jika hidup nya sekarang sangat hancur.
Diri nya sudah tidak tahu lagi bagaimana menjalani hidup setelah kejadian yang sangat membuat nya hancur.
Yang ada dalam benak dan pikiran nya saat ini hanyalah pasrah akan takdir apa lagi yang akan tuhan berikan pada nya.Ali mendekap prilly lembut.
Membelai punggung prilly lembut."Jangan terlalu di pikir kan ya. Kata dokter kamu gak boleh banyak pikiran dulu. Aku gak mau kalau kamu sakit. Kamu sudah janjikan sama aku kalau kamu harus sehat selalu" ucap ali mengecup puncak kepala prilly.
Prilly hanya menganggukkan kepala nya dan menenggelamkan kepala nya di dada bidang ali.
Ali tersenyum dan mendekap prilly lebih erat.
"Tidurlah. Perjalanan kita masih sangat lama. Kita akan pulang kerumah ku yang di Bandung" ucap ali mengelus punggung prilly lembut.
Vote dan comment nya ya!
Add my id line : mitamld76
Ig pribadi : mitamld
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't You Remember (END)
RomanceApa yang kau rasakan ketika seseorang yang kau cintai tiba-tiba saja menghilang tanpa kabar dan jejak sedikitpun? Bahkan kau sama sekali belum pernah mengungkapkan perasaan tersebut pada diri nya? Apakah suatu saat nanti aku bisa menemukan nya? (#1...