PART 8

1K 77 3
                                    

ALI POV

Sungguh sakit rasa nya melihat gadis ku kesakitan dan ketakutan seperti ini.
Dia masih terisak memelukku erat.

"Sttt sudah ya. Aku sudah berjanji akan selalu menjaga dan melindungi mu. Mereka tidak akan mampu menyakiti mu lagi sayang" bisik ali lirih.

AUTHOR POV

Prilly masih saja menangis di dekapan ali.
Ali terus mengusap rambut prilly dengan lembut agar bisa menjadi sedikit tenang.

Lama kelamaan nafas prilly mulai teratur.
Prilly sudah tertidur.
Dengan pelan ali merebahkan prilly ke ranjang dan menyelimuti prilly sebatas dada.

Setelah memastikan prilly tertidur dengan nyaman.
Ali beranjak menuju sofa di dekat jendela kamar prilly.
Ali takut jika prilly akan terbangun dan histeris kembali ketika tidak melihat ali.

Ali mengambil HP nya dan menghubungi orang kepercayaan nya.

"Apa pelaku nya sudah kalian ketahui?" Tanya ali

'Belum tuan, pelaku nya seperti nya bukan sembarang orang. Mereka melakukan ini semua tanpa meninggalkan jejak sedikit pun. Tetapi tadi pagi kami mendapat kan hal yang janggal, kami mencurigai beberapa orang dan kami masih terus berusaha menyelidiki nya' ucap orang ali.

"Baik. Aku menunggu perkembangan selanjut nya." Ucap ali setelah itu memutuskan panggilan nya.

Ali menghela nafas pelan.

'Tunggu sebentar lagi sayang, aku akan membalaskan semua nya' ucap batin ali penuh kemarahan.

Ali membuka laptop yang berada di sebelah nya untuk membaca laporan laporan perusahaan nya.

Yap! Ali akan memantau perusahaan nya dari jauh.
Karena ali tidak ingin meninggalkan prilly yang kondisi nya masih sangat buruk.

Sungguh ali tidak ingin kehilangan gadis nya itu lagi.

-------------------

Setelah 2 jam kemudian ali masih sibuk dengan mambaca file file penting dari sekretaris nya.
Ali belum beranjak sedikit pun dari sofa.

"Ali" ucap prilly yang baru terbangun.

Ali menoleh dan dengan cepat ali menghampiri prilly.
Ali duduk di ranjang tepat di samping prilly.

"Hay, udah bangun ya. Kamu mau apa? Apa masih ada yang sakit?" Ucap ali sambil mengelus rambut prilly dengan lembut.

Prilly hanya menggelengkan kepala nya dan menatap ali lembut.

Tok tok tok

Terdengar suara pintu di ketuk.

Wajah prilly mulai pucat.
Keringat dingin mulai keluar.
Prilly menggenggam tangan ali kuat.

"Hey, kamu kenapa?" Ucap ali panik.

"A.ak.u tak.ut" ucap prilly lirih dengan wajah pucat ketakutan.

Ali menangkup wajah prilly dengan lembut. Berusaha menenangkan prilly.

"Jangan takut, ada aku disini. Itu hanya pelayan yang mengetuk pintu. Kamu tunggu disini sebentar ya" ucap ali penuh dengan kelembutan.

"Tapi--"

"Stttt. Kamu tenang disini. Mereka ga bakal berani nyakitin kamu. Percaya sama aku" ucap ali berusaha meyakinkan prilly.

Prilly menarik nafas nya perlahan dan membuang nya. Dengan berat hati dan di penuhi rasa takut prilly mengangguk.

Ali tersenyum dan berjalan menuju pintu.
Ketika ali membuka pintu, prilly langsung bersembunyi di bawah selimut.
Ali yang melihat itu pun mau tidak mau menjadi tersenyum penuh kehangatan.

Sedangkan prilly bersembunyi di bawah selimut dengan takut.
Dia memejamkan mata nya ketika mendengar derap langkah yang mendekat ke arah nya.

"Prill" ucap ali memegang pundak nya yang membuat prilly terkejut.

"Aaaaaaaaa!!!" Teriak prilly ketakutan.

"Hey hey ini aku ali prill, tenang ya tenang" ucap ali membuka selimut yang menutupi wajah prilly.

Ketika prilly mendengar suara ali, prilly dengan pelan membuka mata nya. Sambil menenangkan jantung nya bedetak dengan cepat akibat dia ketakutan tadi.
Dan ternyata benar itu ali.
Prilly menghela nafas lega setelah nya.

"Maaf" ucap prilly menundukkan kepala nya

"Iya, gapapa kok. Aku udah biasa mendengar suara cempreng membahana kamu mulai dari kita masih kecil" ucap ali dengan senyuman yang UHH!!

Prilly yang mendengar perkataan ali pun langsung merona.
Ali yang melihat hanya tersenyum lega.
Setidak nya prilly mulai tidak terlalu tegang akan rasa takut dan mulai bisa tersenyum lagi.

"Sekarang bangun yok. Kamu harus makan terus habis itu minum obat" ucap ali membantu prilly duduk.

Ali mengambil piring yang berada di atas nakas yang baru di antarkan oleh pelayan barusan.

"Sini buka mulut nya biar aku suapin" ucap ali.

Prilly menatap ali dengan malu malu.

"Udah ga usah malu malu gitu. Gemesin tau." Ucap ali yang membuat prilly semakin merona.



HAI!!!!!!!
SAYA KEMBALI LAGIIIIIIIIIIII
MASIH MAU DI LANJUTIN?
VOTE COMMENT OKE!
BANYAK PEMBACA GELAP GA SERU AH, BIKIN BAD MOOD DEH!!!!!!!!!

DAN OIYA AKU ADA BIKIN CERITA BARU, BUKA AJA DI PROFIL AKU OKEEEEE!!!!!!!!
SAMPAI JUMPA!!!!!!!!

Don't You Remember (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang