Part 9

957 72 3
                                    

AUTHOR POV

Setelah selesai makan dan minum obat.
Ali mengajak prilly ke taman yang ada di samping vila ali.
Awal nya prilly menolak karena masih merasa ketakutan.
Tetapi ali berhasil membujuk dan meyakinkan prilly jika tidak ada yang perlu di khawatirkan lagi.
Tak lupa pula sebelum ke taman ali memakaikan prilly jaket yang lumayan tebal, mengingat suhu di bandung memang lumayan dingin.

Mereka kini tengah duduk di kursi taman menikmati udara yang sejuk dan segar.
Mereka berdua tidak ada yang berbicara seolah olah menikmati kebersamaan mereka yang dulu sempat terpisahkan.

"Ali" panggil prilly pelan.

"Ya? Kenapa?" Tanya ali lembut.

"Emm aku boleh kesana ngga?" Tanya prilly menunjuk tempat dimana ada banyak sekali bunga bunga yang indah.

"Boleh kok. Ayo." Ucap ali berdiri dan menggandeng tangan prilly.

Ketika sampai di sana. Mata prilly berbinar binar melihat begitu banyak bunga bunga yang sangat indah.
Prilly sangat menyukai bunga.

Ali tersenyum puas melihat prilly tersenyum.

"Bagus banget, aku suka" ucap prilly pelan tetapi masih dapat di dengar oleh ali.

"Bunga ini semua buat kamu kalo kamu suka" ucap ali enteng.

"Eh?" Ucap prilly bingung.

"Aku serius, aku memang nyediain bunga ini semua buat kamu. Aku tau kamu dari dulu sangat suka dengan bunga" ucap ali.

'Dia masih mengingat semua nya' ucap batin prilly.

"Tapi.." ucap prilly ragu.

"Tapi apa hmm??" Tanya ali.

"Apa kamu yakin??" Tanya prilly yang membuat ali terkekeh.

"Emang muka aku nunjukin kalo aku bohong ya?" Tanya ali berpura pura sedih.

"Eh.. itu.. emm.. buka gitu maksud aku" ucap prilly gelagapan.

Ali yang melihat prilly gelagapan pun langsung tertawa geli.
Sedangkan prilly hanya menatap ali bingung.

"Astaga prilly. Kenapa sifat polos lugu mu tidak hilang hilang juga. Ya aku yakin lah. Kamu itu selalu menjadi yang utama setelah bunda tentu nya. Dan apa aja bakal aku lakuin asal bisa buat kamu senyum bahagia" ucap ali penuh makna.

Blush

Pipi prilly merona mendengar penuturan ali.
Jantung nya pun bedetak dengan cepat.

'masih sama dengan 7 tahun yang lalu' ucap batin prilly.

"Prill" panggil ali.

"Ya?" Ucap prilly sembari menatap tepat di manik mata ali yang membuat jantung mereka berdebar dengan kencang.

"ehmm sepertinya sebentar lagi hujan akan turun. Kita masuk aja ya" ajak ali menetralkan debaran jantung nya yang berdetak dengan cepat.

"Eh emm iya" ucap prilly gugup.

Ali pun menggenggam tangan prilly dan berjalan menuju masuk vila.
Sesampai di vila ali mengarahkan tujuan mereka ke ruangan pribadi ali.
Prilly kembali terperangah melihat ruangan pribadi ali yang sangat indah.
Di sana terdapat perpustakaan kecil, piano, gitar, sofa, ranjang king size, dan sebuah meja dan kursi yang di yakini prilly meja itu adalah meja kerja ali. Kerena prilly melihat ada beberapa map di atas meja tersebut.

"Ini ruangan pribadi aku, siapapun tak akan ku izinkan memasuki ruangan pribadi ku terkecuali kamu." Jelas ali.

"Aku?" Tanya prilly.

"Ya. Kamu orang pertama yang kuizinkan memasuki ruang pribadi ku." Ucap ali tenang.

"Kenapa?" Tanya prilly heran.

"Karena kamu berbeda." Ucap ali yang membuat prilly penasaran.

Ali hanya terkekeh geli melihat ekspresi prilly yang menurut ali sangat lucu.

"Berbeda? Apa yang berbeda? Dan mengapa kamu tertawa? Apakah ada yang lucu?" Tanya prilly beruntun

"Aduh pertanyaan nya beruntun gitu ya. Untuk aku cukup cerdas, jadi aku bisa menjawab pertanyaan mu semua dengan benar dan tepat." Ucap ali sengaja bertele tele bermaksud menggoda prilly.

Karena ali tau jika prilly itu tingkat kepo nya sangat sangat over.

"Ish! Cepatin jawab nya! Aku udah penasaran aliiii!" Rengek prilly manja.

Ali tertegun. Sifat prilly yang dulu mulai kembali. Sifat manja, tingkat penasaran yang tinggi. Tanpa sadar ali tersenyum.

'Aku sangat yakin. Seiring berjalan nya waktu sifat gadis ku pasti akan kembali seperti dahulu lagi' ucap batin ali.

"Ish! Ali! Kenapa malah melamun sambil senyum senyum sendiri gitu sih! Apa kam--"

"Kamu berbeda karena kamu spesial di mata dan di hati aku" potong ali yang seketika menghentikan celotehan prilly.

Degg


Jantung prilly berdebar dengan kencang. Pipinya memanas.

Ali tersenyum dan mulai berjalan mendekati prilly.
Prilly menundukkan kepala nya.

Setelah tepat di depan prilly.
Ali memegang dagu prilly lembut agar prilly menatap nya.
Ali mulai menangkup wajah mungil prilly.

Mereka saling bertatap tatapan.
Tatapan yang berarti sangat dalam.
Suasana hening mulai melingkupi mereka.

Ali tersenyum sembari mengusap pipi prilly lembut.
Prilly yang melihat ali tersenyum, seakan terhipnotis prilly pin juga ikut tersenyum.


"kamu cantik" ucap ali




Don't You Remember (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang