Part 11

943 52 6
                                    

Belum sempat di edit. Maaf jika typo.

Sinar matahari mulai masuk melalui celah-celah jendela. Prilly mulai membuka matanya ketika sinar matahari mulai mengganggu tidurnya.
Prilly langsung bangun dan kekamar mandi untuk mandi.
Setelah selesai mandi Prilly bergegas keluar kamar. Aroma masakan yang sedap mulai tercium, lalu Prlly mulai berjalan ke arah dapurr.

"Pagi" sapa Prilly kepada Ali yang tengah memasak.

"Ah, kamu sudah bangun" ucap Ali seraya tersenyum.

"Pagi juga" ucap Ali membalas sapaan Prilly.

Prilly tersenyum dan mendekat kearah Ali.

"Kamu masak apa? Sini aku bantu" ucap Prilly

"Tidak usah. Biar aku yang memasak. Kamu duduk aja di meja makan"

"Tapi aku mau bantu juga" Prilly memasang wajah yang memelas membuat Ali jadi gemes sendiri ngeliatnya.

"Oke baiklah" Ali akhirnya luluh dengan Prilly.

Prilly tersenyum senang dan mulai membantu ali memasak.
Setelah beberapa saat, mereka berdua telah selesai.
Mereka mulai menata makanan di meja di bantu dengan para pelayan.

Para pelayan untuk kali ini di larang Ali memasak.
Karena rencananya ia ingin membuat masakan hasil tangannya sendiri untuk Prilly.
Tapi apa daya. Dia keburu luluh dengan wajah menggemaskan Prilly.
Dan memutuskan membiarkan Prilly membantunya untuk memasak.

"Sekarang kita makan" ucap Ali.

Mereka pun makan dengan tenang.
Setelah beberapa saat, mereka selesai makan.

"Emm Prill, hari ini aku punya rencana, gimana kalau kita jalan-jalan sebentar" ajak ali.

Tadi malam Ali sudah konsultasi dengan psikolog pilihannya.
Dan kata nya Prilly harus mencoba untuk keluar melawan rasa takut dari trauma tetsebut.

Prilly mulai merasakan gelisah.
Bayangan bayangan mengerikan mulai terlintas di otaknya.

"Prill, Hey, tidak akan terjadi apa apa. Aku akan menjagamu" ucap ali mengerti Prilly ketakutan.

"Tapi aku takut" ucap Prilly Lirih.

"Kamu harus bisa melawan rasa takut mu prilly. Ada aku yang akan menjagamu. Tananglah. Semua akan baik baik saja" ucap Ali.

"Tapi-"

"Kamu pasti bisa. Aku yakin itu" Ucap ali memberi semangat.

Prilly menghela nafas

'Ya, ada Ali. Semua akan baik baik saja. Aku pasti bisa' rapal prily dalam hati.

"Baiklah" ucap prilly mencoba tersenyum.

~~~

Mereka sudah sampai ketempat tujuan.
Ali membawa Prilly ke taman hiburan yang tidak terlalu ramai.

Awalnya prilly terlihat ketakutan.
Namun sekali lagi Ali berhasil meyakinkan prilly.
Dan perlahan prilly mulai melupakan ketakutannya.
Dia tersenyum senang ketika melihat banyak bunga bunga indah.
Dia sangat menyukai bunga.

Ali yang memandangnya pun ikut tersenyum.

'Sangat cantik' ucap batin Ali.

"Ali, aku mau gulali boleh?" Tanya prilly.

"Baiklah boleh, tunggu disini sebentar aku akan membelikannya" ucap Ali.

"AKU MAU IKUT!!!" Ucap prilly antusias.

"Baiklah baiklah" ucap Ali lagi.

Mereka pun mendatangi tempat orang yang berjualan gulali di taman itu sambil bergandengan tangan.

"Wah pasangan pengantin baru ya" ucap penjual.

Ali dan prilly langsung gelagapan dan salah tingkah sendiri.

"Doakan aja ya pak" ucap Ali senang.

Sedangkan prilly, wajahnya sudah memerah.

"Ah si eneng mah muka nya udah merah merah gitu" goda sang penjual usil.

"Dia mah emang suka gitu pak, bikin saya gemes pengen cepat cepat mau bawa dia ke nikah aja" goda ali.

Prilly makin memerah dan langsung menginjak sepatu ali.

"Aw! Sakit sayang" ucap ali.

"Aliiiiiiiii" ucap prilly geram kepada ali yang selalu menggodanya.

"Iya iya maaf say- eh maksudnya prilly" ucap ali cengengesan.

"Aduh! Jadi ingat saya muda dulu" ucap sang penjual sambil mengingat masa mudanya.

"Pak Flashback nya nanti dulu, sekarang mana gulalinya" ucap prilly tak sabar.

"Aduh maaf neng sampe lupakan saya nya hehe" ucap penjual sembari memberikan gulali kepada Prilly.

"Berapa semuanya pak?" Tanya ali.

"10k mas" ucap penjual.

Ali menuerahkan uang dan langsung pergi bersama prilly.

Ali mengajak prilly untuk duduk di kursi taman yang telah di sediakan.
Dan prilly pun mulai memakan gulalinya dengan semangat.

"Pelan-Pelan aja makan nya. Ga ada yang bakal minta gulali kamu" ucap Ali mengusap ujung bibir Prilly lembut.

Prilly langsung bulshing, pipinya merah lagi sehingga membuat ali yang tidak tahan langsung mencubit pipi prilly gemas.

"Ali sakit ih!" Ucap prilly kesal.

Ali melepaskan cubitannya dan mengusap pipi prilly yang di cubitnya.

"Duhh sakit ya?" Ucap ali.

"Mana mana sini aku tiup biar sembuh" ucap nya sambil menggoda prilly lagi.

"Gamau kamu bau" ucap prilly kesal.

"Idih ngambek aja si eneng" ucap ali.

Prilly mendiamkan nya dengan pipi yang di gembungkan.

Ali yang kelewat gemas tanpa sadar langsung

Cup

Deg

Setelah sekian lama akhirnya bisa update lagi hehehe.
Maaf pendek soalnya masih sibuk banyak ulangan😘
Jangan lupa VOTE&COMMENT😘

Don't You Remember (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang