"Gimana tadi? Lancar?" Tanya Luke saat kami sudah keluar dari area restaurant tempat ulang tahun Mali diadakan.
"Lancarlah, boongan apa susahnya sih?" Kataku.
"Boongan tapi keliatan kayak asli loh, Rey."
"Apaan sih, iri? Pengen pacaran boongan juga?"
"Enggak ah, maunya jadi pacar asli aja. Jangan boongan."
"Smooth, Lukey. Smooth."
"Yaiyalah, cogan gini. Masa iya gombalin cewek aja gak bisa."
"Terserah deh, dasar playboy." Kataku.
"Eh, eh, Reya." Panggil Luke.
Aku suka ketika Luke memanggilku 'Reya', aku memang awalnya risih karena buat apa ia membuatkan nama panggilan untukku?. Tapi, sekarang aku mulai menyukainya. Suara Luke ketika memanggil namaku tidak pernah terdengar spesial. Tapi, ketika ia memanggilku 'Reya', rasanya jelas berbeda. Aku tak tau apa yang berbeda, tapi, aku yakin ini perbedaan yang baik.
"Apa, Lukey." Jawabku.
"Gapapa, pengen denger lu manggil gue 'Lukey' aja."
"Emang kenapa, anjir?" Kataku diiringi tawaan.
"Gatau, suka aja."
Hehe, iya Luke. Terserah kamu deh.
"Yeu, gadanta si asu." Kataku.
"Reya."
"Apaaa."
"Masih laper gak?"
"Masihlah, gak liat tadi gue cuman ngambil salad dari buffet? Tadi, banyak banget orang, dan gue males ngantri juga. Yaudah, jadinya gue cuman makan salad aja."
"Drive thru McDonald yuk?"
"Ya ampun, tadi siang gue baru makan KFC sama Calum. Terus sekarang makan McDonald? Aduh. Sekarang udah jam 10 lewat 20, ntar gue gendut deh."
"Mau gak, Rey?"
"Hhhh, yaudah deh."
"Dasar wanita, labilnya luar biasa." Kata Luke sambil membelokkan kemudinya kearah pintu masuk McDonald.
"Lukey, punya tissue basah gak?" Tanyaku.
"Ada kayaknya, coba liat aja di laci." Kata Luke.
Aku membuka laci daskboard, dan menemukan bungkus wet wipes berwarna pink.
"Minta ya," Kataku.
Luke mengangguk. "Buat apaan emang?"
"Ngebersihin make up." Jawabku sambil mengusapkan tisu basah ke wajahku.
"Gak sayang make up-nya? Bela-belain dandan, eh, gak taunya cuman dipake beberapa jam doang." Kata Luke sambil mengantri di barisan masuk drive thru.
"Daripada nanti mba-mba mcd-nya ngira gue cewek macem-macem. Mendingan gue apus aja make upnya. Natural lebih baik."
"Betul. You look prettier with less make up."
Aku menengok ke Luke, agak terkejut karena pujiannya.
"E-eh, b-bukan gitu. Um, b-bukan gue ngatain lo jelek pake make up apa gimana. Lo cantik pake make up, t-tapi lo jauuuh lebih cantik kalo gak pake make up." Kata Luke sambil mengusap tengkuknya.
Ih, lucu banget sih kalo lagi salting, jadi gemes.
"Makasih." Kataku lalu melanjutkan membersihkan make up ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat-zone ♧ l.r.h | ✔️
Fanfictionketika sahabatan-zone lebih ganas dan sadis dari friendzone. apa yang akan terjadi? tebak dong. 1/4 of "jatuh cinta sama kamu (ft. 5sos)" • written by tifaucet Copyright © 2016.