"Buset, Rey, lu lama banget sih kesini doang. Udah tau ditungguin jalan aja lemot banget, anjir." Kata Ashton sambil memakai helmnya.
"Yaudah, sih, maaf. Kalo gamau nungguin mah tinggal aja," jawabku kepada Ashton.
"Uwuwuw, ngambek. Imut banget sih kalo lagi ngambek." Kata Ashton sambil menoel-noel pipiku dengan jarinya..
"Ih, sana ah!" Kataku mendorong Ashton menjauh.
"Baperan, iy!" Kata Ashton lalu pura-pura marah yang malah membuatku tertawa.
"Eh, jalan sekarang kuy. Udah jam segini." Kata Michael sambil melihat jam tangannya.
"Yaudah, yuk." Kata Ashton.
"Eh, tunggu! Kan, gue mau ngambil gitar." Kata Luke.
"Lah, terus? Ngambil gitar aja sana." Kata Ashton.
"Gimana caranya, idiot. Gue bawa motor terus gitarnya gimana?" Kata Luke menoyor kepala Ashton.
"Oiya ya, bego juga ya gua." Kata Ashton.
Semua orang pun diam memikirkan jalan keluar.
"Reyna." Panggil Luke.
Aku menengok kearah Luke yang ada disampingku.
"Temenin gue ngambil gitar yuk?" Kata Luke.
"Kok Reyna?" Kata Michael. "Oh! Mau modus lu ya?"
"Apaan sih, lutung. Bukan gitu, Reyna kan badannya kecil. Jadi, spasi buat narok gitarnya banyak. Biar gampang lah pokoknya." Kata Luke.
"Halah, alesan mulu lu dasar peler kuda nil." Kata Calum.
"Serius. Kalo sama Michael pasti lama. Ke indomaret dulu lah, beli capuchinno cincau dulu lah. Belom lagi deket rumah gue ada yang jualan cilok, mau nyampe rumah Ashton jam berapa kalo gitu ceritanya?" Kata Luke melirik ke arah Michael.
"Anjir, iya. Bener juga kamu say." Kata Michael.
"Yaudah yuk, Rey." Kata Luke.
"Motor gue gimana?" Tanyaku.
"Gue pake." Kata Michael.
"Lah! Gak! Gaada! Ntar kalo lo yang bawa, balik-balik tinggal plat nomor doang." Kataku.
Saat aku sedang berdebat dengan Michael, Calum dan Luke menjauh dari kami bertiga. Mereka seperti sedang ingin berbicara serius dan tidak ingin diganggu.
"Yaudah gue yang pake. Mike pake motor gue." Kata Calum saat mereka sudah kembali dari pembicaraan seriusnya.
"Emang Michael gak bawa motor?" Tanyaku.
"Kagak, tadi pagi dia nebeng gua." Jawab Ashton.
Aku hanya mengangguk.
"Mana kuncinya?" Tanyanya.
"Gak boleh lecet, gak boleh jatoh, gak boleh penyok, gak boleh ada sidik jari, gak boleh ada noda, gak boleh ada debu, gak bo-"
"Iya iya, bawel ah." Kata Calum tertawa pelan sambil menutup mulutku dengan tangannya.
Aku memberikan kunci motorku kepada Calum.
"Paling ntar tinggal kaca spion." Kata Calum sambil memainkan kunci motorku.
"Calum ah! Awas aja lo kalo sampe spion doang." Kataku.
"Iya sayang, aku jagain, kayak aku jagain kamu." Kata Calum sambil naik ke atas motorku.
"Buset, Calum, you're such a fuckboy. Baru kenal tadi siang aja udah di gombalin. Gimana kenal setaun ya, Mike?" Kata Ashton sambil menyenggol Michael.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat-zone ♧ l.r.h | ✔️
Fanficketika sahabatan-zone lebih ganas dan sadis dari friendzone. apa yang akan terjadi? tebak dong. 1/4 of "jatuh cinta sama kamu (ft. 5sos)" • written by tifaucet Copyright © 2016.