[baca author note because penting]
author's
Tak terasa, Reyna dan teman-temannya sudah menyelesaikan ulangan tengah semester mereka. Reyna terlihat sangat semangat untuk pulang ke rumah karena hari ini adalah hari terakhir mereka ulangan tengah semester. Ia sudah tidak sabar untuk pergi berlibur dengan teman atau mungkin keluarganya.
"Reyna, gue tunggu di parkiran ya." Kata Luke kepada Reyna.
Yang diajak bicara pun hanya mengangguk sambil merapihkan isi tasnya.
Luke keluar dari kelas lalu berjalan santai ke parkiran bersama Michael.
"Gue mau ngomong." Ucap Talia yang tiba-tiba ada di hadapan Reyna.
"I'm afraid i cant, Luke udah nunggu gue di parkiran." Jawab Reyna tanpa mengalihkan perhatian dari tas ranselnya itu.
Dengan satu gerakan, Talia menarik tangan Reyna dan keluar dari kelas. Gedung sekolah sudah sangat sepi. Mungkin semua siswa sudah buru-buru pulang karena ingin menikmati hari libur mereka.
Reyna beberapa kali mengaduh kesakitan karena cengkraman dan tarikan tangan Talia yang cukup kuat. Sesekali Reyna tersandung kakinya sendiri karena Talia berjalan cukup cepat.
Talia membuka pintu kamar mandi dengan kuat dan mendorong Reyna masuk ke dalam kamar mandi kecil yang ada di ujung koridor. Didalam situ, sudah ada Anita dan Ira. Mereka adalah gengnya Talia.
"Gue muak sama lo. Lo pikir dengan lo makin deket sama Luke dan Ashton lo bakal aman gitu? Enggak! Lo malah bikin gue kesel tau gak?!" Ucap Talia. "Gue minta sama lo buat bikin gue sama Luke balikan, tapi apa? Lo malah deketin dia?!"
"Gue gak pernah bantu lo balikan sama Luke dan gue sama Luke itu udah sahabatan dari awal kita kelas 11. Maklum lah." Jawab Reyna.
"Lo pikir dia bakalan suka sama lo? Enggak! Jangan bego. Lo itu gak ada apa-apanya buat dia. Lo tau betul kan, betapa sukanya dia sama gue? Terus, logikanya, dia gak mungkin lupain gue secepet itu! Dengan dia kerumah lo waktu itu dan lo cuddling sama dia, itu bukan sesuatu yang penting buat dia. Lo cuman pelampiasannya dia, karena dia baru putus sama gue." Kata Talia sambil mendorong tubuh Reyna dengan kuat.
Reyna pun terpeleset karena lantai kamar mandi yang licin dan ia pun terjatuh.
"I mean look at you, lo itu cuman buat pelampiasan Luke doang. Dia deket sama lo karena dia butuh seseorang yang ada pas dia butuh, bukan pas dia seneng."
"Lo tau apa sih tentang Luke?" Ucap Reyna lirih. Reyna ingin menangis, tapi tidak ingin terlihat lemah.
"Cukup 2 bulan gue pacaran sama Luke dan gue udah tau banyak hal tentang dia. Dan gue juga udah tau beberapa hal yang penting tentang lo." Ucap Talia menatap mata Reyna tajam.
"Lo gatau apa-apa tentang gue."
"I know something. Lo suka sama Luke. Makanya lo gak mau bantu gue balikan sama dia!"
Reyna langsung diam.
"Luke adalah orang yang manis banget. Dia suka meluk badan gue, suka gombalin gue, ngajak nonton, have fun bareng. Tapi sayang, gue gak suka sama dia. He's not my type." Ucap Talia berusaha memanas-manasi Reyna.
"Lo pikir lo siapa bisa nolak Luke gitu aja? Dia tulus sama lo. Dia gak pernah suka sama cewek pas pandangan pertama, tapi pas dia liat lo, dia langsung jatuh cinta. Entah sama sisi yang mana, gue gak ngerti." Ucap Reyna yang sudah terbakar cemburu.
"Terus lo pikir, lo lebih baik daripada gue dan Luke bakal mau sama lo? Gini ya, Rey, lo dan Luke gak akan bisa jadi sesuatu. Karena lo cuman sahabat buat dia, gak lebih." Kata Talia sambil menoyor pipi Reyna. (a/n: ngerti gak?)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat-zone ♧ l.r.h | ✔️
Fiksi Penggemarketika sahabatan-zone lebih ganas dan sadis dari friendzone. apa yang akan terjadi? tebak dong. 1/4 of "jatuh cinta sama kamu (ft. 5sos)" • written by tifaucet Copyright © 2016.