Rasa terkejut Mingyu berubah menjadi sebuah gelombang yang menyenangkan. Dengan gerakan lembut dia membalas pelukan Eunbi. Senyum bahagia mereka terukir dengan ikhlasnya. Cuaca itu cerah. Angin itu bertiup dengan lembutnya. Eunbi menangis dalam kebahagiaan karena Mingyu telah kembali. Mingyu tersenyum dalam kebahagiaan karena Eunbi telah kembali.
Dan Eunbi melepas cincin di jari manis tangan kirinya dan membuangnya ke sembarang arah.
Mingyu mengeratkan pelukan itu. Ini adalah rasa yang dia rindukan selama 8 tahun belakangan. Rasa nyaman yang ditawarkan Eunbi, halusnya rambut Eunbi serta aroma shampoo yang selalu jadi candu. “Terima kasih,” ucap Mingyu.
“Untuk apa?” tanya Eunbi.
“Karena telah mengembalikan apa yang telah hilang selama 8 tahun ini. Gomawo, Eunbi-ya,” kata Mingyu.
“Aku juga berterima kasih karena telah diberi kesempatan untuk memelukmu lagi,” kata Eunbi.
Pelukan itu berlangsung cukup lama. Tidak satupun dari mereka yang berniat untuk saling melepas satu sama lain. Melepas rindu yang lama tak bersua selama 8 tahun. Saling merindu akan sentuhan yang selalu membuat mereka jatuh cinta satu sama lain. Mingyu rindu akan punggung Eunbi yang halus. Eunbi rindu akan punggung Mingyu yang kokoh.
Dan kini, mereka telah resmi jatuh cinta lagi.
Mereka saling melepaskan pelukan ketika napas mereka mulai sesak. Bertukar pandang penuh kebahagiaan satu sama lain. Mingyu rindu akan mata Eunbi yang selalu bersinar. Eunbi rindu akan mata Mingyu yang selalu menatapnya penuh kehangatan. Tangan Mingyu bergerak untuk menggenggam tangan kiri Eunbi. Dia terkejut ketika mendapati cincin itu tidak lagi di sana.
“Ke mana cincinnya?” tanya Mingyu.
“Aku melepasnya dan membuangnya. Sekarang aku yakin kalau cincin itu bukanlah untukku,” jawab Eunbi.
Mingyu terperangah akan keberanian Eunbi. “Eunbi-ya, kamu tahu ‘kan kalau …?”
“Arra. Aku yakin bisa menghadapinya. Asalkan bersamamu, semuanya akan jadi lebih mudah,” potong Eunbi.
Mingyu tersentuh akan keberanian dan kesungguhan Eunbi. Mingyu menatap Eunbi dengan sebuah tatapan yang tidak pernah dia lakukan selama 8 tahun belakangan. Dengan satu gerakan lembut, dia menyelipkan rambut Eunbi ke belakang telinga kirinya dan berkata, “Geurae. Mulai saat ini, kita akan menghadapinya bersama,” kata Mingyu dengan senyuman tulus yang terkembang di bibirnya. Senyuman yang sangat Eunbi rindukan.
Dan Eunbi membenamkan kepalanya di pelukan Mingyu sekali lagi.
*****
Yuju berjalan di jalan setapak menuju tempat tinggalnya dan rekan-rekannya dengan kepala tertunduk lesu. Tidak dipedulikannya turis-turis asing yang tengah menatapnya penasaran. Apakah dia telah melakukan kesalahan? Jungkook memiliki luka baru di lengan kanannya, padahal dia tidak memiliki luka itu kemarin. Apakah luka itu muncul karena dia? Apakah Jungkook mencarinya di sekeliling bukit kemarin malam?
‘Ah, kenapa aku begitu bodoh?’
Dia adalah Jungkook. Namja yang sangat sempurna di mata Yuju. Tampan, murah senyum, dan penolong. Kalau benar Jungkook mencarinya sekeliling bukit semalam, maka Jungkook telah menunjukkan sisinya yang lain. Satu sisi yang mengatakan kalau dia adalah namja yang bertanggung jawab terhadap janji yang dia buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Descendants Of The Sun [BTS-GFRIEND, SVT-GFRIEND, BTOB-RV FF]
FanfictionDi sebuah desa di pulau Jeju, Yuju jatuh cinta dengan seorang pemuda bernama Jungkook, seorang mahasiswa kedokteran yang sedang melakukan penelitian untuk kelulusannya. Di sisi lain, Jungkook juga jatuh cinta pada Yuju, seorang guru sukarelawan yang...