WARNING! Di sini akan ada lebih banyak moment cheesy dan lovey dovey. Buat yang gak tahan, disarankan untuk menyediakan kantung muntah sebelum membaca. Atau paling nggak sedia air putih yang banyak.
Mata Sungjae awas menatap seseorang itu. Dia tampak sedikit mencurigakan dengan setelan jas dan dasi warna hitam. Dia mengenakan pakaian layaknya dia akan berangkat ke kantor. Dan kenapa dia menatap Sungjae dan Sooyoung dengan wajah kaku? Detik berikutnya, Sungjae mendapati seseorang berlari menjauh.
Insting polisi Sungjae mengatakan kalau ada sesuatu yang salah di sini.
"Sooyoung-ah, ayo kita pulang. Oppa harus mengobati luka ini," ajak Sungjae.
"Oppa sakit?" tanya Sooyoung khawatir.
"Aniya. Tapi luka ini tetap harus diobati. Kajja."
*****
Di Klinik
"Aku melihat orang itu sangat mencurigakan. Apakah di desa ini ada karyawan kantor? Tapi, untuk apa karyawan kantor berdiri di tengah hutan dengan baju formal seperti itu?"
Luka Sungjae tengah diobati oleh Mingyu. Sembari Mingyu mengobati lukanya, sembari Sungjae menceritakan apa yang dia lihat. Para calon dokter itu memang mengetahui apa tujuan Sungjae datang ke sini, jadi Sungjae merasa aman-aman saja kalau menceritakan apa yang dia lihat kepada mereka.
"Benar juga. Orang itu terlihat sangat mencurigakan," jawab Mingyu sembari membersihkan luka Sungjae. "Apa kamu sudah melaporkan hal ini kepada pemimpinmu?" tanya Mingyu.
"Sudah. Dan beliau memintaku untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Aku akan memulainya dengan mengawasi gerak gerik kepala desa," jawab Sungjae.
"Pak kepala desa? Ada apa dengan beliau?" tanya Mingyu.
Sungjae mendekatkan wajahnya ke wajah Mingyu. Dia bersikap seolah pembicaraan ini adalah pembicaraan yang sangat serius dan rahasia. "Desa ini adalah pusat tujuan wisata terkenal di pulau Jeju. Secara logika, seharusnya desa ini memiliki pendapatan tinggi dan warganya hidup makmur. Tapi, coba kamu lihat. Anak-anak bahkan tidak bersekolah dan harus bersekolah di sekolah gratis. Apakah tidak aneh?" tanya Sungjae.
Otak Mingyu berputar. Dia ingat akan percakapan yang dia lakukan dengan seorang ahjumma di kebun jeruk beberapa hari yang lalu. "Aku ingat! Beberapa hari yang lalu aku bercakap-cakap dengan seorang ahjumma, dia berkata kalau upah yang dia terima hanya mencukupi kebutuhan pangan mereka. Dan dia ... oh! Dia menjualnya ke pabrik dan pasar swalayan, namun melalui kepala desa!" seru Mingyu.
"Persis! Ada yang aneh dengan kepala desa itu!"
Mingyu selesai membalut luka Sungjae dengan perban. "Kalau begitu, semoga kamu berhasil, Sungjae-ssi. Kalau kamu butuh bantuan, kami siap untuk membantu," kata Mingyu tulus.
"Geurae, gomawo. Ngomong-ngomong, ke mana yang lainnya?" tanya Sungjae.
"Wonwoo dan Seungcheol sedang ke rumah sakit kota untuk menjenguk harabeoji yang beberapa hari yang lalu mengidap varises kerongkongan. Jimin dan Taehyung sedang terbang ke Seoul untuk menjenguk Jungkook."
"Ah, aku dengar Yuju juga menyusul Jungkook ke sana?" tanya Sungjae.
"Ne. Mereka berdua itu pasangan yang romantis. Aku tidak tahu kenapa mereka tidak berkencan saja."
*****
Di Sekolah
Jam Istirahat Makan SiangEunbi berjalan sepanjang lorong sekolah dengan perasaan sedikit gundah. Sejak kemarin, Yuju belum juga pulang dan mengirimkan kabar kepada dirinya atau rekan guru yang lainnya. Yuju memang berkata dia akan menginap selama beberapa hari di Seoul, namun kepergiannya kali ini membawa Eunbi menuju sebuah rasa yang terasa tidak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Descendants Of The Sun [BTS-GFRIEND, SVT-GFRIEND, BTOB-RV FF]
FanfictionDi sebuah desa di pulau Jeju, Yuju jatuh cinta dengan seorang pemuda bernama Jungkook, seorang mahasiswa kedokteran yang sedang melakukan penelitian untuk kelulusannya. Di sisi lain, Jungkook juga jatuh cinta pada Yuju, seorang guru sukarelawan yang...