EPISODE 9

2K 218 19
                                    

"Geurae, kamu memang anak buahku. Selesaikan semuanya sesuai rencana dan jangan gegabah, aku selalu mengajarkan kalian hal itu. Sekarang, karena Moobin sudah kembali, kita berangkat ke kota. Moonbin-ah, Hyunsik-ah, maukah kalian menjaga yeoja manis kita?" tanya Woobin sembari "mencolek" pipi Sooyoung dengan ujung sepatu mengkilapnya.

"Ne! Algeseumnida!" jawab Hyunsik dan Moonbin bersamaan.

"Baiklah, kalau begitu. Kita pergi!"

Woobin dan anak buahnya yang lain pergi meninggalkan pondok itu menuju kota. Beberapa di antara mereka mengangkat keranjang-keranjang penuh berisi buah-buahan yang mereka dapatkan dari kepala desa, beberapa yang lain mengangkut beberapa kotak penuh obat-obatan yang juga mereka dapatkan dari kepala desa. Mereka meninggalkan Moonbin dan Hyunsik berdua untuk "menjaga" Sooyoung.

"Huh, kenapa kita selalu ditinggalkan, sih?" keluh Moonbin.

"Jangan banyak mengeluh dan laksanakan saja. Setidaknya kita bisa beristirahat." Hyunsik sudah siap-siap meluruskan kakinya yang kelelahan. Moonbin menatap Hyunsik malas dan justru mengambil senjatanya lagi yang dia letakkan di dekat pintu masuk ruangan itu.

"Kamu saja yang istirahat! Aku akan pergi keluar," ucap Moonbin.

"Kamu mau ke mana?" tanya Hyunsik.

"Berburu," jawab Moonbin.

"Berburu hewan atau berburu Mingyu?" tanya Hyunsik.

Moonbin menghentikan langkah kakinya ketika sudah di depan pintu utama. "Apa bedanya?" tanya Moonbin. Lalu, dia membuka pintu itu dan melangkah keluar pondok. Meninggalkan Hyunsik berdua saja dengan Sooyoung. Hyunsik bosan, jujur saja. Menunggu dan menjaga seperti ini adalah pekerjaan yang membosankan. Apalagi, orang yang harus dia jaga adalah anak remaja yang bahkan mungkin tidak ingat jalan pulang ke rumah.

Hyunsik menoleh menatap Sooyoung yang masih tidak sadar. Karena bosan, dia perlahan mendekati Sooyoung, menatap wajahnya dari dekat. Memangnya apa bagusnya Sooyoung hingga Sungjae bisa mencintai yeoja itu?

Ah, dia harus kembali ke bukit itu!

Dia bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan pondok itu begitu saja. Sebelumnya, dia menutup semua pintu dan jendela agar tidak ada siapapun yang bisa masuk. Dia juga memastikan ikatan pada tangan dan kaki Sooyoung terikat dengan sempurna sebelum dia pergi meninggalkan pondok itu.

Untuk menemui Sungjae, sahabatnya.

'Semoga tidak ada yang menemukan dia di sana.'

*****

Udara musim semi pulau Jeju di siang hari sangat sayang untuk dilewatkan. Jimin dan Taehyung memutuskan untuk sedikit melemaskan kaki mereka setelah mendata ulang data kesehatan penduduk—data itu hilang kemarin karena Jimin tidak sengaja mem-format data—dengan berjalan-jalan sekeliling pulau Jeju. Dalam perjalanan, mereka menemukan sebuah bukit yang dirasa sangat sayang untuk dilewati.

"Siapapun yang paling lambat sampai di puncak bukit, dia harus mentraktir ramyeon." Jimin mengajak bertaruh.

"Okay, siapa takut?" Taehyung pun tidak mau kalah.

Mereka berdua memulai perlombaan mereka dengan Jimin yang memimpin. Selain karena tenaga yang dimiliki Taehyung tidak sekuat Jimin, jalan menanjak itu menjadi penghalang lain baginya. Udara yang sejuk juga menjadi penghalang yang lain karena paru-parunya terasa seperti ditusuk-tusuk. Namun, dia tidak mau kalah karena Jimin, yang sudah berlari beberapa meter di hadapannya, terus melontarkan tawa-tawa ejekan yang cukup membuat Taehyung jengkel.

"Taehyung lemah! Taehyung lemah! Yuhuu!" Jimin berlari layaknya anak kecil yang mendapatkan permen.

"Berisik!"

Descendants Of The Sun [BTS-GFRIEND, SVT-GFRIEND, BTOB-RV FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang