Warning! Disarankan untuk menyediakan kantung muntah.
Rate: PG-15
Yuju terbangun dari tidurnya di sebuah tempat yang asing. Dia terbangun di sebuah padang rumput yang sangat luas dengan bunga-bunga yang bermekaran. Di atas sana, cahaya matahari menyinari dengan intensitas yang pas, tidak terlalu terang tidak juga terlalu redup. Tidak terlalu panas, tidak juga terlalu dingin. Angin yang berhembus seolah tahu apa yang Yuju butuhkan. Ketenangan dan kedamaian. Hal itu terjadi seiring dengan angin yang bertiup.
"Yuju-ya."
Seseorang memanggil Yuju. Yuju bangkit berdiri dan mencari-cari siapa yang memanggilnya. Dia mengenal suara itu, suara yang membuat semuanya terasa lebih indah. Dan suara itu memanggil lagi, seolah meminta Yuju untuk mencari dan menemukan. Dan Yuju benar-benar melakukannya, dia benar-benar mencari di mana pemilik suara itu berada.
"Jungkook-ah, kamu di mana?" tanya Yuju.
"Yuju-ya."
Dan suara Jungkook memanggil lagi dari sebuah tempat yang tidak jelas asal muasalnya. Yuju terus berlari tak tentu arah hanya untuk mencari pemilik suara itu. Dia yakin itu suara Jungkook yang memanggilnya. Entah untuk apa Jungkook memanggil, namun Yuju merasa kalau Jungkook ingin menyampaikan sesuatu. Oleh karena itu, Yuju berlari di padang rumpu hijau yang luas itu hanya untuk mencari Jungkook. Yuju menatap sekelilingnya. Di tempat seluas ini, seharusnya dia dapat menemukan Jungkook dengan mudah. Namun, Jungkook tidak ada di manapun sejauh mata memandang.
"Jungkook-ah! Kamu di mana?" tanya Yuju.
"Yuju-ya, ke sini!"
Kini, Yuju mendengar suara itu dengan jelas arahnya. Yuju menoleh ke belakang dan mendapati dirinya sudah berada di dekat tepi sebuah tebing. Yuju bertanya-tanya, kenapa dia bisa ada di sini? Seingatnya, tempat itu hanya padang rumput luas tanpa tebing. Namun, hal lainnya yang membuat Yuju semakin bingung adalah Jungkook berdiri di sana, di tepi tebing itu. Satu langkah mundur lagi, maka Jungkook dipastikan akan jatuh.
"Chagiya, apa yang kamu lakukan di situ? Cepat ke sini!" tanya Yuju.
Jungkook tersenyum menatap Yuju. Sebuah senyum yang membuat Yuju bertanya-tanya. Selain itu, Jungkook terlihat aneh hari ini. Dia terlihat lebih bercahaya dan lebih tampan dari biasanya. "Terima kasih karena telah hadir di hidupku, Yuju-ya," ucap Jungkook.
"Apa yang kamu bicarakan? Cepat kembali ke sini! Kamu bisa jatuh, chagiya," ucap Yuju khawatir.
Dan seolah tidak mendengarkan, Jungkook bertanya, "Tapi, kamu tentu tahu 'kan kalau di setiap pertemuan, pasti ada perpisahan?" tanya Jungkook.
Pertanyaan Jungkook membuat Yuju terdiam. Apa maksudnya? Apa Jungkook ingin berpisah darinya? Apa Jungkook ingin pergi meninggalkannya? Ke mana Jungkook akan pergi? Mungkinkah ... menjatuhkan dirinya dari tebing itu? "Apa yang kamu bicarakan? Cepat ke sini atau aku akan ..." Yuju tidak bisa menggerakkan kedua kakinya. Kedua kaki itu layaknya terbuat dari batu. Yuju sama sekali tidak bisa menggerakannya.
Di tengah usahanya untuk menggerakkan kedua kakinya, Yuju menatap Jungkook dan mendapati Jungkook melambaikan tangan ke arahnya. Seolah mereka akan benar-benar berpisah, "Ini saatnya aku harus pergi, Yuju-ya. Aku sangat bahagia bisa bertemu denganmu," ucap Jungkook. Anehnya, suara Jungkook terdengar seperti berasal dari kejauhan. Lemah dan sayup-sayup. Dan Yuju melihat kalau tubuh Jungkook mengeluarkan asap. Seiring dengan itu, rumput-rumput di sekelilingnya layu dan mati. Tanah itu berubah menjadi tanah kering. Matahari seolah telah mati. Yuju tidak mengerti apa yang sedang terjadi, namun dia merasakan ketakutan yang teramat sangat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Descendants Of The Sun [BTS-GFRIEND, SVT-GFRIEND, BTOB-RV FF]
FanfictionDi sebuah desa di pulau Jeju, Yuju jatuh cinta dengan seorang pemuda bernama Jungkook, seorang mahasiswa kedokteran yang sedang melakukan penelitian untuk kelulusannya. Di sisi lain, Jungkook juga jatuh cinta pada Yuju, seorang guru sukarelawan yang...