Busan, Korea Selatan
“Jeon Jungkook-ssi, apa kau dan teman-temanmu yakin dengan keputusan kalian?”
Jungkook sedang duduk di hadapan dosen pembimbingnya, seorang tua dengan rambut yang sudah raib di bagian depannya. Kacamata yang dia gunakan untuk membaca bertengger di bagian depan hidungnya. Jungkook sempat berpikir sudah waktunya dosennya ini pensiun dan menikmati masa tua, bukannya mengurusi mahasiswa keras kepala dan sulit diatur seperti dia dan teman-temannya yang lain.
“Ne, professor. Saya dan teman-teman saya ingin membuat penelitian tentang tingkat kesehatan masyarakat di desa terpencil sekaligus memberikan sedikit bantuan, jika dibutuhkan,” ucap Jungkook.
“Geurae. Keputusan kalian bagus. Tapi, kalian harus ingat, penelitian ini berpengaruh sangat besar pada kelulusan kalian. Kalau kalian ingin lulus, maka kalian harus sukses bukan hanya dalam membuat penelitian, tapi meningkatkan taraf kesehatan warga setempat. Saya rasa kalian sudah tahu resiko yang akan kalian hadapi. Apa kalian siap?” tanya Prof. Kang memastikan.
“Ne, kami yakin dan kami siap,” jawab Jungkook yakin.
“Geurae, kalau begitu. Biar saya ajukan proposal ini pada universitas. Kalau semuanya lancar, tiga hari lagi kalian akan berangkat menuju desa yang dipilih oleh universitas. Sekarang, kau boleh pergi.”
*****
Desa Saenghwal, Provinsi Jeju, Korea Selatan
“Selamat datang di desa Saenghwal. Salah satu desa yang menjadi tujuan wisata nasional karena keindahan alamnya. Nama saya Kim Minseok, saya adalah kepala desa ini. Semoga kalian betah selama kalian tinggal di sini.”
Sekelompok yeoja tengah duduk di sebuah ruang rapat milik kantor desa setempat. Mereka semua berjabat tangan satu per satu dengan sang kepala desa yang tersenyum ramah menatap tamu-tamunya yang datang dari Seoul. “Sebelum kalian mulai bekerja, adakah yang ingin kalian tanyakan?” tanya Minseok.
“Ne. Sebelumnya perkenalkan nama saya Kang Seulgi. Saya ingin bertanya, apakah anak-anak di sini mengenyam pendidikan dengan baik? Saya dengar anak-anak di sini hanya mengenyam pendidikan sampai tingkat SMP. Apakah benar?” tanya seorang yeoja bernama Seulgi.
“Ne, itu benar. Rata-rata anak-anak di sini berhenti mengenyam pendidikan sampai tingkat SD, SMP, bahkan ada yang tidak bersekolah sama sekali karena kekurangan biaya,” jawab Minseok.
Seorang yeoja yang duduk di dekat Minseok tampak bingung. “Maaf, tapi bukankah desa ini adalah salah satu pusat wisata di pulau Jeju ini? Bukankah seharusnya masyarakat setempat memiliki pendapatan yang mencukupi untuk menyekolahkan anak-anak mereka?” tanya yeoja itu.
Minseok tersenyum sebelum bertanya, “Nama Anda siapa, agassi?”
“Choi Yuju imnida,” jawab yeoja itu.
Minseok menghela nafas sebelum menjawab, “Anda benar, nona Choi. Seharusnya masyarakat desa ini mampu menyekolahkan anak-anak mereka. Tapi, biaya pendidikan juga mahal. Oleh karena itu, dalam waktu dekat ini kami, aparat desa, membuat sekolah gratis. Tapi, kami tidak memiliki tenaga pendidik. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan bantuan dari para agassi sekalian.”
![](https://img.wattpad.com/cover/70048956-288-k554347.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Descendants Of The Sun [BTS-GFRIEND, SVT-GFRIEND, BTOB-RV FF]
FanficDi sebuah desa di pulau Jeju, Yuju jatuh cinta dengan seorang pemuda bernama Jungkook, seorang mahasiswa kedokteran yang sedang melakukan penelitian untuk kelulusannya. Di sisi lain, Jungkook juga jatuh cinta pada Yuju, seorang guru sukarelawan yang...