EPISODE 14

1.6K 183 18
                                    

*backsound: Gummy-You Are My Everything*

BOOM!

BOOM!

BOOM!

Jungkook, Yuju, dan Sungjae terpana melihatnya. Mereka melihat awan hitam tebal raksasa itu membumbung tinggi hanya berjarak kurang dari tiga kilometer di hadapan mereka. Awan itu membumbung tinggi di angkasa dan menyebar ke segala arah mata angin. Bunyi dentuman itu masih terdengar. Petir-petir mulai menyambar. Dan mereka menyaksikan itu di depan mata mereka.

"Alam telah marah," ucap Sungjae.

Gunung Wang menyapa mereka semua.

*****

Gempa telah usai. Mingyu dan Eunbi keluar dari persembunyian mereka. "Kamu tidak apa-apa?" tanya Mingyu khawatir. Eunbi menjawabnya dengan anggukan. Secara fisik, Eunbi baik-baik saja. Namun, dia merasakan shock yang hebat karena gempa dahsyat itu. Namun, belum sempat mereka menenangkan diri mereka, mereka mendengar suara letusan yang sangat kencang sebanyak tiga kali hingga menggetarkan dinding ruangan.

"Ada apa ini? Apa ada bom?" tanya Mingyu.

Lalu, mereka mendapati orang-orang di luar sana berlari ketakutan. Suara-suara orang berteriak tidak jelas hingga Mingyu tidak bisa mendeteksi apa yang terjadi. Wonwoo masuk ke dalam ruangan dan berkata, "Kalian berdua harus pergi dari sini! Cepat!" seru Wonwoo.

"Wonwoo-ya, ada apa?" tanya Mingyu. Namun, Wonwoo tidak menjawab. Dia langsung pergi bergabung dengan warga desa lainnya untuk menyelamatkan dari diri entah-apa. Karena penasaran, Mingyu membawa Eunbi bersamanya dan melihat keluar. Dan dirinya dibuat ... entahlah. Takut? Jelas lebih dari itu. Terkejut? Sepuluh kali lebih terkejut dari pada yang bisa dibayangkan.

Gunung raksasa itu memuntahkan isinya. Gumpalan awan tebal hitam dan gelap menyentuh langit, membuat langit berwarna kegelapan. Hujan abu beterbangan di sekitar mereka. Petir dan gemuruh menyambar dari gumpalan awan hitam besar raksasa itu. Suara dentuman itu masih terus saja terjadi, gunung itu masih memuntahkan isinya. Mingyu dan Eunbi belum pernah melihat sesuatu semengerikan itu sebelumnya.

"Kita harus pergi!"

Mingyu menarik tangan Eunbi berlari menjauhi gunung itu. Mereka berdesakan dengan warga desa lainnya yang memiliki tujuan yang sama. Mereka terus berlari tak tahu arah, ikut berdesak-desakan bersama warga yang juga ingin menyelamatkan diri mereka. Di atas itu semua, Mingyu tidak ingin melepaskan Eunbi. Dia tidak ingin kehilangan Eunbinya lagi. Oleh karena itu, dia merangkul pundak Eunbi agar yeoja itu tidak menghilang ditelan gerombolan manusia yang juga ingin menyelamatkan diri mereka.

"Eomma ... appa ..."

Beberapa meter di hadapan mereka, Mingyu dan Eunbi mendengar suara anak perempuan yang menangis. Rupanya, anak itu terpisah dari orang tuanya ketika mereka sekeluarga sibuk menyelamatkan diri. Untung saja anak itu belum terinjak orang-orang. Oleh karena itu, atas dasar naluri kemanusiaan, Mingyu dan Eunbi mendekati anak itu. "Adik kecil, ikut eonni dan oppa, yuk! Kita akan mencari orang tuamu," ucap Eunbi. Lalu Mingyu membawa tubuh anak kecil itu-berusia lima tahun-dan mereka melanjutkan berlari.

"Eunbi-ya, sini!" Mingyu merangkul pundak Eunbi dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya menggendong tubuh anak kecil yang masih menangis itu.

"Sekarang, kita harus ke mana?" tanya Eunbi.

"Kita harus ke kantor kepala desa," jawab Mingyu.

Dan mereka terus berlari menerobos kerumunan orang-orang yang berbondong-bondong menyelamatkan diri mereka. Beberapa dari mereka juga membawa kendaraan pribadi-sepeda motor-dan menyelamatkan diri mereka dan orang lain yang bisa mereka selamatkan. Namun, pemandangan lain menyita perhatian Mingyu dan Eunbi. Orang-orang yang mengendari sepeda motor itu dipukul hingga jatuh dari sepeda motornya dan sepeda motor itu dicuri untuk menyelamatkan diri. Mingyu membatin, orang akan keluar sifat aslinya di saat genting itu benar adanya.

Descendants Of The Sun [BTS-GFRIEND, SVT-GFRIEND, BTOB-RV FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang