Chapter 3 (Tatapan Tajam)

425 49 18
                                    

Di malam yang gelap. Aku ditemani dengan hujan yang turun dan novel favorite ku Dear Nathan.
Aku sangat menyukai novel ini. Kenapa? Karena tokoh - tokohnya. Terutama Nathan. Nathan itu cowok yang super gentle. Intinya idaman semua cewek deh. Berharap aja menemukan cowok yang seperti itu.

Ketika aku lagi asik berangan - angan memiliki pacar seperti Nathan. Handphone ku berbunyi.

Ternyata itu pesan dari Candra.
Pesan permintaan maaf dari dia

Padahal aku tidak ingin seperti ini, walaupun dia sudah membuatku terjebak masalah dengan Si Anak Baru itu tapi dia adalah Sahabatku.
Eitss tunggu - tunggu apa aku cerita aja tentang kejadian tadi pagi? Hufttt, sebaiknya jangan. Aku memberanikan diri membalas pesan dari Candra.

*Via LINE*
(Candra Griya Erlangga Gibran)

Iya gue maafin lo, tapi janji jangan ulangin lagi.
-send-

Iya gue janji Tan gak bakal mengulangi kesalahan itu lagi, Makasih Tania ❣.
-read-

Aku tersenyum melihat pesan dari Candra.

--- 06.00 AM ---

Pagi pun tiba, aku bergegas pergi kesekolah. Ketika aku sudah sampai di depan kelas, teman-temanku mengejekku, mereka menjodohkan-jodohkan aku dengan andri, mereka bilang kami ini cocoklah, pasangan serasi lah, entah apalah itu.

Tiba-tiba Elvi teman sekelas ku berkata,

"Tania, cepet jadian ya sama Jaemin biar kami bisa dapat PJ (Pajak Jadian) dari kalian berdua."

Aku hanya bisa diam dan segera masuk ke kelas.

"Hai Tania." sapa Candra.

"Iya Can, eh hari ini ekskul pramuka materinya apa??." tanyaku sembari menaruh tas di kursi.

"Hari ini materinya tali temali, gue pengen absen Tan, lo tau sendiri kan kalau gua gak suka materi ini." jawabnya sambil memperlihatkan wajah cemberutnya.

"Yuhuu akhirnya materi ini dipelajarin juga, lama nih tangan gak megang tali." jawabku dengan riang.

"Gue gak mau tau lo harus Ekskul Can" lanjutku. Candra hanya tersenyum melihat diriku yang senang sekali dengan materi ini.

*Ekskul Pramuka*

"Priiitt, Prit, Prit, Prit, Prit..." suara peluit terdengar, tanda ekskul segera dimulai. Aku, Candra dan siswa - siswa yang lain bergegas untuk berbaris.

Aku berbaris didepan dan ternyata lagi-lagi di sebelahku ada Jaemin,
"Lah cowok ini lagi!?." ucap ku kepada Jaemin. Dia hanya diam membisu. Tetapi matanya tajam menatapku.

Setelah itu datang lah kakak tingkat yaitu Kak Budi,

"Pimpinan barisan kakak ambil alih, Siap gerak!!, Istirahat di tempat gerak!!."

"Oke hari ini materi kita tali-temali tapi sebelum itu, kemarin ada anak baru kan? dia belum memperkenalkan diri, bagi yang merasa silahkan maju." ucapnya sambil mempersilahkan.

Lalu Si Anak Baru itu maju, ketika dia maju semua mata tertuju padanya kecuali Aku.

"Selamat Siang!, Perkenalkan nama saya Na Jaemin saya kelas 11 IPS 3. Motivasi saya ikut pramuka karena saya ingin tahu lebih dalam apa itu Pramuka. terimakasih." katanya sambil tersenyum.

Lah sebelahan sama kelas gue dong. Gue IPS 2 dia IPS 3, hadeh sebelahan. Au Ah. Udah SMA kok masa suaranya masih kekanak-kanak, cempreng gitu. Ucapku didalam hati.

Ketika dia kembali ke barisan dia melihatku dengan sinis, aku langsung memalingkan pandangan ku.

Napa ni anak, dari tadi natap gue mulu, jangan-jangan suka sama gue lagi ni anak. Gumamku

"Ok, terimakasih buat Jaemin selamat bergabung ya di pramuka, sekarang kita akan membuat menara pandang berkelompok, kelompoknya akan kakak bagi kelompok 1 (blablabla)
.
.
.
dan kelompok terakhir : Tania, Jaemin, Tata, dan Candra." ujar kakbudi mengumumkan pembagian kelompok.

What, gue Tania Wulandari harus 1 kelompok sama Jaemin, gimana ?. Apa, aku tukaran aja sama kelompok lain? monologku dengan volume suara yang sangat kecil.

Namun keberuntungan tidak berpihak padaku. Dan akhirnya aku harus 1 kelompok sama cowok itu.

---SKIP---

"Ok tugas gue hanya ngunci tongkat-tongkat aja kan." tanyaku ke teman- teman satu kelompok.

"Iya Tan, tugas nya hanya itu." jawab Jaemin dengan suara cemprengnya.

"Sorry gue gak nanya lo yaa." cecarku dengan jutek.

Setelah beberapa lama, beberapa perdebatan dan beberapa kali gagal, menara pandang kami telah selesai. Lalu aku mengkomando teman-temanku agar memberekan tali dan tongkat-tongkat yang berserakan.

"Eh diberesin ya talinya." suruhku.

Ketika aku ingin mengambil tali, ada tangan seseorang yang bersamaan dengan tanganku mengambil tali itu .
Tangan itu menyentuh tanganku.
Tangan itu adalah tangan Jaemin.
Lalu aku menoleh ke arah Jaemin dia menatapku dengan tajam tanpa berkedip, dan terdengar suara jantung ku yang berdetak begitu cepat . Tubuh ku lunglai dan mulutku membisu.

"Eh ngapain kalian?." tanya temanku. Seketika aku sadar dan langsung mengalihkan pandanganku lalu pergi meninggalkan Jaemin.

Mengapa ada perasaan seperti ini? Kenapa pikiran gue buyar? Mengapa jantung ini berdebar-debar? Kenapa dipikiran gue ada dia? Ini perasaan apa lagi? cukup, gue gak mau jatuh cinta lagi, please Tania jangan mudah jatuh hati.

MY FULL SUN ☀ [Lee Donghyuck Nct Dream] *REVISI*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang