Haechan Pov
Kenalin nama gue Lee Donghyuck, biasanya gue dipanggil Haecham, hobi gue main basket dan mencintai Tania.
Ya, benar, gue mencintai Tania.
Gue kenal Tania dari kami masih di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Yang mana disitu gue masih nakal, jail, tukang bolos, ya bisa dikatakan badboy lah.
Tapi, semenjak gue kenal sama yang namanya TANIA WULANDARI, Sifat gue berubah, gue gak pernah bolos lagi, rajin belajar, jadi lebih suka diam lebih tepatnya jadi orang yang bersifat dingin. Selain gara-gara kenal Tania gue berubah, alasan lainnya adalah karena gue mulai punya perasaan suka sama Tania.
Perasaan itu mulai tumbuh dan akhir puncaknya di masa SMA ini, ternyata perasaan suka itu berubah jadi CINTA dan RASA TAKUT KEHILANGAN.
***
Tania Pov
Di toko ice cream itu ada 2 orang yang sedang duduk dikursi sambil termenung satu sama lain, ya 2 orang itu adalah Aku dan Haechan.
Suasana hening, hanya ada suara rintikan hujan.
"Tan." Ucap Haechan memecah keheningan.
"Yaaa?" Jawabku sambil menghapus air mataku.
Haechan menarik kursinya agar lebih dekat denganku, lebih tepatnya disebelahku.
Ia menatapku, aku pun balas menatapnya. Jarak kami sangat dekat. Kutatap bola matanya yang coklat, ternyata Haechan memiliki mata yang indah. Dengan jarak yang sedekat ini Dimas memang benar-benar tampan, siapapun yang berada diposisi ku saat ini pasti akan meleleh, seperti halnya aku.
"Mas, mba permisi." Ucap pelayan yang seketika membuyarkan pandangan kami.
"Maaf mba, mas, mau bilang 15 menit lagi toko kami mau tutup" Lanjutnya.
Tanpa kami sadari sedari tadi ternyata kami sudah lebih dari 1 jam berada disini. Ku lihat pergelangan tanganku, ternyata jam sudah menunjukan waktu 16:35.
"Oh iya mas maaf ya, sebentar lagi kami pergi" Jawab Haechan sambil tersenyum.
Lalu pelayan itu juga tersenyum dan langsung pergi berlalu.
"Lo mau ngomong apa Chan?." Tanya ku.
"Nanti aja Tan." Jawab Haechan singkat.
"Ayo balik, entar kemaleman" Ucap Haechan sambil berdiri. Ia menuju kasir, entah apa yang ingin ia lakukan. Memesan atau membayar ice cream lagi.
Lah Haechan mau ngapain? Kan tadi ice creamnya udah gue bayar. batinku
Aku pun juga bangkit berdiri, mengikutinya dari belakang .
*Kasir*
"Mba pesen ice cream bubble gum nya 2 cup." Ucap Haechan memesan.
Lalu pelayan tadi bergegas membuat pesanan ice cream dari Haechan.
Aku dibelakang Haechan sibuk dengan handphone ku dan sesekali melirik ke arah dimas."Ini mas pesanannya, buat pacarnya yang dibelakang mas ya ice creamnya?." Ucap pelayan tadi dengan nada bercanda.
Seketika aku menoleh ke arah pelayan itu lalu menatap Haechan sambil memasang muka bingung.
"Ini kenapa?." ucapku berbisik.
Haechan hanya mengangkat bahunya. Seolah tak terjadi apa-apa.
"Iya mba, ini ice creamnya buat pacar saya." Jawab Haechan kepada pelayan sambil memberikan ice cream itu kepadaku.
Deg
Haechan!. Lo kenapa?. Eh mabuk micin ni orang. Ucapku dalam hati.
Aku hanya membalasnya dengan senyum.
*Parkiran*
Hujan telah berhenti, ia hanya meninggalkan jejak genangan - genangan air. Seperti halnya cinta, Jika cinta telah berhenti ia juga meninggalkan jejak, rasa sakit hati yang membekas.
"Chan.." belum selesai aku berbicara Haechan memotongnya.
"Tania, sorry masalah tadi, gue terpaksa bilang gitu, gue gak mau lama-lama disitu, entar makin panjang urusannya." ucap Haechan cepat.
Aku hanya bisa mengangguk sambil memakan Ice cream tadi.
"Ayo pulang." Lanjut Haechan, sambil menaiki motornya.
"Gua belum pake helm Haechan." Jawab ku
"Ya dipake lah." ucap Haechan singkat sambil memperbaiki kaca spionnya.
"Lo gak lihat tangan gue?. Tangan gue penuh, pegangin handphone gue dulu nih."
ucapku sambil menyodorkan handphone. Ya tanganku penuh, tangan kanan ku memegang ice cream, tangan kiri ku memegang handphone.Tapi, Haechan tidak menggubrisnya, ia malah mengambil helmku lalu memasangkannya ke kepalaku. Terdengar bunyi detak jantungku yang begitu cepat, aku bisa merasakannya.
Ini gue kenapa?. Ucapku dalam hati sambil menatap wajah Haechan.
Clickkk
Terdengar suara dari pengunci helmku.
"Udah tuh." ucap Haechan sambil mengetuk kepalaku dengan tangannya.
"Gak usah diketok juga kali kepala gue." jawabku sambil menghabiskan ice creamku dan menaiki motor itu.
Untung sahabat gue lo mah, kalau gak gue pacarin juga lo, EH.
Pikirku ngawur.Haechan hanya tersenyum lalu melajukan motornya ke jalan.
*Dijalan*
"Tan!." Ucap Haechan.
"Hmmm?." Jawabku.
"Gue ngebut ya?, mau ujan lagi deh kayaknya." Lanjut Haechan.
Aku langsung melihat ke atas. Benar, langit mulai berwarna abu-abu, langit telah memberikan tanda bahwa sebentar lagi akan turun hujan.
"Iya." Jawabku singkat.
"Pegangan gih, entar jatoh." Ucap Haechan datar.
Aku hanya diam, lalu Haechan meraih tanganku lalu melingkarkan tanganku di pinggangnya. Motor Haechan pun melaju dengan kencang. Aku pun menutup mataku dan aku pun terlelap di punggung Haechan.
Haechan Pov
Gue dan Tania ternyata terjebak macet. Ramai sekali jalanan hari ini.
Tiba-tiba ketika gue ingin menjalankan motor gue, gue teringat air mata Tania.
Gue sakit, sakit melihat Tania menangis. Seolah-olah setengah hati gue remuk, ketika melihat Tania seperti itu.Ingin rasanya gue memeluknya, ingin memberikan ketenangan kepadanya. Tapi apa daya gue bukan siapa-siapa.
Gue gak berhak melakukan apa-apa.Tak terasa air mata gue jatuh, gue sudah menahannya dari tadi.
Gue menghapus air mata gue dengan 1 tangan, gue gak mau Tania tau gue nangis."Tania!? " Ucap gue sedikit keras agar ia mendengar. Karena suasana dijalan raya ini sangat berisik.
Ia tak menjawab.
"Tania?." ucap gue sekali lagi.
Lagi-lagi ia tak menjawab.
Gue pun melihat kaca spion, ternyata Tania sedang tertidur, argh dia sangat cantik ketika seperti ini.
Gue pun tersenyum sambil menatap jalanan, gue usap punggung tangan Tania.
Gue janji, gue gak bakalan bikin lo nangis kayak cowok - cowok lain.
Ketika jalanan mulai lengang, gue pun melajukan motor gue menuju rumah Tania.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FULL SUN ☀ [Lee Donghyuck Nct Dream] *REVISI*
Fanfiction"Sejauh apapun kamu pergi, jika hatimu itu milikku, ada 1001 cara Tuhan untuk mendekatkan kita lagi." -Tania Wulandari. _____________________ "Aku baik sama kamu bukan berarti aku cinta sama kamu." -Na Jaemin. _____________________ "Kalau kamu...