Chapter 7 (Sesakit Ini Kah?)

248 28 5
                                    

"Yuhuuu, besok Jaemin ulang tahun, gasabar mau ngasih ni barang." ucapku sambil memegang kado tersebut.

Isi kado itu adalah sebuah jam tangan dan satu batang coklat. Didalam nya juga ada secarik kertas ucapan ulang tahun.

Happy Milad Na Jaemin!
Barakallah Fii Umrik❤. Semoga menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya (;.

Tania Wulandari.

Itulah kalimat yang tertera dikertas tersebut.
Aku terus tersenyum melihat kado itu, aku juga mengkhayal bagaimana ekspresi Jaemin saat aku memberinya kado itu.

Pasti dia terkejut. ucapku dalam hati sambil tersenyum.

Akupun bangkit dari meja belajarku menuju tas sekolah yang berada disebelah tempat tidurku.

"Yaudah, gue simpan disini aja." aku bermonolog sembari menaruh barang itu didalam tas sekolahku.

Aku naik keatas tempat tidurku, dan langsung membaringkan tubuhku. Aku menatap langit kamarku, dan entah kenapa otakku memutar kejadian demi kejadian antara aku dan Jaemin. Aku tersenyum.

Lah kok gue, mikirin dia? Husss pergiii, Tania lo mau tidur, bukan mau mikirin dia. pikirku sambil mengibaskan tanganku seolah ingin menyingkirkan pikiran itu.

Aku pun berdoa sebelum tidur dan memejamkan mataku.  Dan lama-kelamaan aku pun terlelap.

*Pagi*

"Kring, kring, kring!." bunyi jam weker membangunkanku.

Mataku mengerjap-ngerjap untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke kamarku. Kulihat jam weker, jam itu menunjukan pukul 06:00 Wib.
Seketika mataku langsung melotot seperti ingin keluar.

"Hah!, udah jam 6, sisa 15 menit lagi nih." teriakku membuat seisi rumah bising.

Dengan tergesa-gesa aku langsung pergi ke kamar mandi.
5 menit kemudian aku pun selesai membersihkan diri.
Yap, cuma waktu 5 menit, aku hanya mandi bebek saja. Setelah itu aku langsung bergegas memasang seragam sekolahku.

*Berangkat*

"Sisa 10 menit." gerutuku  sambil mempercepat gerakanku memasang sepatu.

"Lama amat Tan, ntar telat baru tau." ejek abangku didepan teras sambil memakan roti selai kacang kesukaannya.

Abangku itu namanya Mukti Arief, ia pelatih pramuka disekolahku. ya, kemarin aku sudah membahas orang ini.

"Bentar lagi nih!." teriakku dengan suara 100 oktaf.

Aku langsung berlari menuju sepedaku yang sudah stand by dari tadi.

"Aku berangkat kak!." lanjutku  bersemangat.

"Kok kamu semangat banget Tan, jangan-jangan ?." tanya abangku sambil meledek.

"Jangan-jangan apa kak?, ih, lupakan. Assalamualaikum!." sahutku.

"Waalaikumsalam, hati-hati!." jawabnya.

Aku pun mengayuh sepedaku dengan cepat menuju arah sekolahku.

*Sekolah*

"Mampus gue telat!." omelku dengan diriku sendiri.

Aku langsung bergabung dengan segerombolan orang yang bernasib sama denganku yaitu bernasib telat.
Dan diantara segerombolan orang itu ada salah satu orang yang tidak asing bagiku, yaitu Jaemin.

Aku menatapnya, ternyata dia berbalik menatapku sambil meperlihatkan senyum manisnya.
Aku berpaling dari tatapannya.

Oh God kenapa jantung gue gini?. ucapku dalam batin.

MY FULL SUN ☀ [Lee Donghyuck Nct Dream] *REVISI*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang