Bab- 15

9K 615 8
                                    

Ini part tercepat yang pernah gue update, karena gue Senin dah UAS. Dan pastinya gue ga bisa mikir buat WD. Jadi gue lanjutin sekarang, okay.

[Sean] What? ~ chapter 15

~~
Sejak kejadian kemarin, Gabrielle benar-benar menghindari Farrel. Bukan karena apa, tapi karena kata ragu menguasi dirinya. Bahkan cincin yang Farrel beri, ia jadikan kalung. Dirinya ingat apa yang Farrel ucapkan saat pertama kali mereka bertemu.

'Jangan bilang siapapun kalo kita bakal tunangan'

Jadi dia akan mengikuti semua alur permainan Farrel.

Pagi tadi, Gabrielle melakukan kegiatannya seperti biasa. Bagun, gosok gigi, mandi, dan sarapan. Tapi hanya satu yang berbeda, perasaanya benar-benar kacau. Ini bukan sosok Gabrielle

"Gabrielle." Tepukan lembut mendarat di pipi Gabrielle sontak membuat gadis itu tersadar dari lamunannya. "Hah? Iya?" Dean melipat kedua tangannya di depan dada kemudian menghela nafas. "To be honest gue khawatir sama lo,"

"Kalo lo bengong terus, tugas buat open house besok gak bakal selesai Gab." Gabrielle membuang nafasnya keatas sehingga anak rambut yang ada di dahinya ikut terbang. "Sorry, gue kurang fokus." Dean mengedikan bahunya, lalu cowok itu melambaikan tangannya memanggil pelayan dan memesan satu minuman coklat hangat.

Saat ini mereka sedang berada di salah satu cafe yang terkenal dan dekat dengan sekolahan untuk membahas foto-foto yang akan di pajang saat open house nanti.

"Lo ngapain beli minuman lagi? Punya lo belum abis De." Dean menyeruput jus apelnya, setelah itu baru dia menjawab pertanyaan yang dilontarkan Gabrielle. "Buat lo lah, so diminum dan balik fokus." Gabrielle mengangguk lemah, gadis itu kembali berkutat di laptopnya mengedit-edit segala macam foto untuk kepentingan open house. Walaupun tubuhnya disini, tapi pikirannya entah dimana.

Yang dia pikirkan saat ini, apa yang Ayahnya Siska bicarakan? Apa karena Siska teman kecilnya Farrel, cowok itu akan memilih Farrel. Ya Tuhan, bisa gila kalau dia terus memikirkan itu semua.

Pelayan yang Dean panggil tadi akhirnya datang dengan membawa minuman yang cowok itu pesan, dengan perlahan pelayan itu meletakan minuman coklat hangat itu di depan Gabrielle.

"Silahkan dinikmati." Setelah pelayan itu pergi, Gabrielle menyesap minumannya. Kemudian perempuan itu memejamkan matanya cukup lama, otaknya kini perlu istirahat. Dan juga harus dijauhkan dari sosok yang bernama Farrel.

Gabrielle membuka matanya dan dirinya langsung dibuat terkejut oleh sosok yang ada di depannya. "Se-an?" Cowok berambut coklat itu mengangguk sambil mengaduk-aduk minuman coklat miliknya. Tadi dia hanya ingin membeli minuman coklat tanpa ingin singgah disini tapi karena tidak sengaja melihat Gabrielle yang sepertinya sedang tidak dalam mood yang bagus Sean memutuskan untuk singgah disini. Dan untungnya yang sedang bersama Gabrielle itu Dean, bukan Farrel. Coba kalau Farrel bakal terjadi pertarungan ala-ala naruto pastinya.

Dean menyentil jidat Gabrielle, hal itu sontak membuat Gabrielle berdesis dan mencibir Dean. "Muka lo kusut banget Gab." Komentar Sean sambil menyeruput minuman coklatnya.

Lagi-lagi Gabrielle menghela nafasnya. "I know, so jangan bikin gue makin kusut oke." Dean tersenyum geli mendengar nada bicara Gabrielle yang kecil tapi terkesan marah.

"Galak amat," goda Sean. Gabrielle mengerecutkan bibirnya sebal, "berisik."

Dean dan Sean langsung tertawa. Melihat kedua cowok di depannya tertawa bibir Gabrielle semakin maju 5 cm. "Ish."

Drtt

Melihat ponselnya bergetar Gabrielle mengambil ponselnya yang ia letakan di atas meja, kemudian membuka pesan yang baru saja masuk.

Wildest Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang