Bab- 19

9.1K 628 24
                                    

Haii! Kalo kurang-kurang ga nyambung aqu minta maap ya..

Where is she? ~ chapter 19

***
Sehari setelah Gabrielle pergi suasana di rumah Farrel berubah drastis. Dean yang awalnya sering berbicara menjadi sosok yang lebih diam, cowok itu masih kesal dengan kembarannya yang tidak peka-peka.

"De, Gabrielle kemana De." Tanya Farrel mulai frustasi. Setiap dirinya bertanya kepada Dean pasti cowok itu menjawab dengan dingin, sama seperti sekarang Dean menatap Farrel sekilas lalu kembali berkutat dengan tugas presentasinya. Farrel mengacak-acak rambutnya kesal, apa yang salah dengan dirinya. Dirinya hanya menanyakan dimana sosok Gabrielle berada.

"De, kalo lo tau keberadaan Gabrielle please kasih tau gue." Dean melirik tajam ke arah Farrel. "Lo coba aja nanya sendiri ke cewek yang lo utamakan itu, dan emang lo gak bisa baca surat yang ada di kamar lo? Brengsek banget lo jadi orang." Farrel tersentak mendengar jawaban dari Dean. Farrel mengerutkan keningnya lalu tangannya merogoh saku celananya dan mengambil satu surat yang ia lipat tadi. "Maksud lo surat ini?"

Farrel membuka surat itu dan membacanya dalam hati.

Setelah membaca surat itu sampai habis, Farrel mengambil cincin yang ada di amplop surat tersebut lalu memgumpat dalam hati. Tangannya mengepal rahangnya mulai mengatup, "brengsek!" Kali ini Farrel mengumpat dengan keras.

Tanpa memperdulikan Dean yang tersenyum sinis, Farrel sudah terlebih dahulu keluar rumah dengan membawa kunci mobilnya.

Fck, dirinya kali ini benar-benar kehilangan Gabrielle. Farrel menggas mobilnya dengan kecepatan yang tinggi, "Gab, jangan pergi dari kehidupan gue sumpah. Jangan..."

Mobil Farrel berhenti di rumah yang cukup besar, cowok itu langsung turun dari mobilnya dan memencet bell rumah itu sampai pintu yang cukup besar terbuka menampakan sosok pria paruh baya yang sepertinya memang menunggu sosok Farrel.

"Kamu kesini karena udah tau jawaban kamu apa?" Tanya Geri sambil mengambil minuman buah yang tersedia di meja depan. Farrel berdeham, "ya, saya udah tau jawaban saya apa."

"Om tau, kamu setuju kan dengan permintaan Savira?"

"Ha? Enggak om, siapa yang bilang gitu?" Tanya Farrel sedikit terkejut.

Geri menghela nafasnya. "Bukannnya kamu sendiri yang bilang ke Siska kalau kamu siap jadi pacar dia? Bahkan satu sekolah aja tau kok."

Mata Farrel melebar. "Gak om, sumpah saya gak pernah bilang gitu. Saya gak bisa penuhin permintaan Savira, maaf om. Perasaan saya udah berubah, ada satu cewek yang berhasil masuk ke hati saya." Farrel tersenyum mengingat apa saja yang ia lakukan selama ini bersama Gabrielle.

Tiba-tiba pintu dari belakang terbuka. "Eh ada Farrel?" Siska langsung duduk di sebelah Farrel dengan senyum yang merekah.

"Siska, kamu bohong sama papa ya?" Siska langsung memandang Ayahnya dengan bingung. "Maksudnya? Bohong soal apa?"

Farrel menatap sinis kearah Siska. "Soal gue setuju sama permintaan Savira, padahal enggak."

"Maksud lo? Bukannya lo pasti setuju? Lo udah janji sama Kak Savira Rel!" Siska mulai panik.

"Dulu iya. Tapi sekarang gak, perasaan bisa berubah Siska! Lo gak bisa maksain," mata Siska mulai berkaca-kaca.

"TAPI REL, KAK SAVIRA UDAH RELAIN LO BUAT GUE! GABRIELLE JUGA."

Rahang Farrel mengatup. "Jadi bener ya? Yang bikin Gabrielle pergi itu lo?"

"IYA! KALO ITU KARENA GUE KENAPA? LO ITU PUNYA GUE REL!"

Wildest Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang