New Epilog

10.4K 437 13
                                    

Sebenernya gue gaada niat nulis yang baru—CUUMAN. Gue rasa epilog kemarin rada aneh? Jadi gue ganti. Mikirin epilog yang baru udah kek orang mau demam :v baringan di lantai meluk guling.

Terus tadi gue sempet baca secara acak cerita INI *Baca part 10 doank* gue jadi gemes sendiri sama Gab sama Farrel *baru nyadar ketika sudah tamat #plak*

So—Lets see the new epilog!

*
"Daddy! Mommy mana?" Tanya gadis yang berusia 4 tahun itu sambil memainkan dasi Ayahnya. Laki-laki itu terkekeh melihat wajah putrinya yang ditekuk. Farrel mencubit pipi putrinya dengan gemas. "Mommy lagi sama Bang Felix. Emang Riel mau apa?" Tanya Farrel sambil membetulkan ikatan rambut putrinya.

"Riel mau sama Mommy, Daddy!" rengeknya sambil melepas dasi Farrel dan memainkan dasi itu sesuka hatinya.

"Jadi Riel gak mau sama Daddy gitu?" Tanya Farrel pura-pura terluka.

Mimik wajah Gabriella langsung berubah. Gadis kecil itu memeluk leher sang Ayah dengan erat. "Bukan gitu Daddy. Riel mau sama Daddy kok."

Farrel lagi-lagi terkekeh. Laki-laki itu membalas pelukan putrinya dan mencium puncak kepalanya berkali-kali.

"Rel, sorry aku beliin kamu bubur ayam. Tadi mau beli bakmie eh si Felix maunya bubur. Jadi aku sekalian beli gapapa ya?" Tiba-tiba Gabrielle masuk dengan Felix yang berada di dalam gendongannya dan satu kantong bubur ayam berada di tangannya. Mendengar suara lembut milik Gabrielle sontak Gabriella langsung melepas pelukannya dan meloncat dari pangkuan Farrel.

"Mommy! Mommy jahat! Gak ngajak Riel pergi. Bosen tau di kantor Daddy, gak seru!" celoteh Gabriella sambil mengikuti langkah Gabrielle yang berjalan mendekat ke arah Farrel.

Gabrielle menurunkan Felix yang tertidur ke arah Farrel dan wanita itu sekarang mengangkat Gabriella kedalam gendongannya. "Tadikan Riel tidur. Terus Bang Felix mau pergi makan jadi Mommy bawa Bang Felix pergi donk."

Gabriella menyenderkan kepalanya di pundak Gabrielle dan tangannya yang mungil memeluk leher Gabrielle. "Ck. Ribet ya punya anak kembar." Ucap Farrel sambil mengelus punggung Felix.

"Kamu sadar diri. Kamu sama Dean kembar." Ujar Gabrielle sambil menarik kursi ke sebelah Farrel.

Setelah duduk di sebelah Farrel, Gabrielle menoleh dan membelai pipi Farrel dengan lembut. "Lagi banyak kerjaan?"

Farrel menangkap tangan Gabrielle, laki-laki itu menautkan jari-jarinya dengan jari Gabrielle. "Enggak sih. Cuman harus terus di pantau aja,"

"Mom?" Panggil Gabriella sambil menyentuh pipi Gabrielle.

"Ya?"

"Cerita Daddy sama Mommy cuman sampe situ ya?" Tanya Gabriella yang membuat Farrel tersenyum miring.

"Emang kenapa?"

"Riel penasaran. Masa sampe situ aja?"

Farrel tersenyum. "Engga sampe situ doank. Ceritanya berlanjut sampe sekarang, sampe Daddy sama Mommy punya kamu sama Bang Felix."

"Aaa! Riel mau punya cowok kayak Daddy!" Pekik Gabriella.

"Ha? Kayak Daddy? Kayak Daddy atau kayak Arka?"

Tiba-tiba Felix terbangun. Laki-laki kecil itu menggeleng keras. "Riel gaboleh sama Arka. Riel bolehnya sama Bang Felix aja." ucap Felix yang membuat tawa Gabrielle meledak.

Gabriella melotot. "Enak aja. Riel gapernah ngelarang Abang sama siapapun kok. Jadi Abang gaboleh larang Riel sama Arka." Gabriella memeletkan lidahnya ke Felix.

"Eih, sudah-sudah. Sekarang kalian tidur siang dulu," ucap Gabrielle sambil beranjak dari posisinya dan berjalan ke arah kamar yang ada di dalam ruang kerja Farrel. Kata Farrel sih, kalau dirinya kelelahan laki-laki itu bisa tidur sebentar di kamar itu.

"Gab? Kangen." Ucap Farrel sedikit merajuk setelah Gabrielle membaringkan Felix dan Gabriella di kasur.

Gabrielle menaikan sebelah alisnya. "Kamu kenapa sih? Eh, dasi kamu mana? kok gak ada?"

Farrel memutar bola matanya malas. "Tadi dilepasin sama Riel terus dimainin. Ayolah Gab,"

Gabrielle terkekeh, wanita itu berjalan ke arah meja kerja Farrel kemudian mengambil dasi Farrel yang tergeletak di atas meja lalu kembali berdiri di hadapan Farrel yang sudah memasang tampang betenya. Dasar gila

"Ayo apa? Mang mau kemana?" Tanya Gabrielle polos sambil memasangkan dasi Farrel.

Farrel memilin rambut Gabrielle yang diikat setengah, sambil sesekali merajuk. "Aku serius Gab." Gabrielle menggulung kedua lengan kemeja Farrel sampai ke siku kemudian wanita itu mendongak dan menatap mata Farrel. "Aku juga serius Rel."

Farrel berdecak. "Kamu lagi pura-pura gangerti. Apa emang ga ngerti? Kezel deh."

"Aku ga ngerti." Jawab Gabrielle.

Farrel yang terlanjur kesal langsung menarik Gabrielle dan memeluknya dengan erat. "Jahat–masa ga ngerti." Farrel membenamkan wajahnya di lekukan leher Gabrielle.

"Lah–aku mana ngerti kalo kamu kode-kodean kek ABG." ucap Gabrielle.

Farrel mengangkat wajahnya dan menatap Gabrielle kesal. "Gabrielle Agatta!"

Gabrielle tersenyum. "Iya-iya." Gabrielle memeluk Farrel sambil tertawa pelan.

Farrel dengan lembut mencium kening Gabrielle lalu laki-laki itu menangkup wajah Gabrielle dengan tangannya. "Apa?" Tanya Gabrielle galak ketika Farrel hanya menyengir.

"Farren mau dijodohin."

Ucapan Farrel yang satu itu sukses membuat Gabrielle melongo. Wanita itu mengedipkan matanya lucu. "Kamu serius? FARREN DIJODOHIN? Tunggu, dia umur—"

Gabrielle memainkan jemarinya, keningnya mengerut dan alisnya menaut. Menggemaskan.

"Umur 16 sayang."

"ASTAGA! CEWEK YANG DIJODOHIN SAMA DIA PASTI BERKAH BANGET. Coba aku masih muda, AKU MAU BANGET SAMA FARREN." Ucap Gabrielle menggebu-gebu.

"Oh ayolah Gab, gak usah ngomongin cowok lain di hadapan aku oke? Atau perlu aku buang cowok muda yang ganteng ke antartika supaya kamu fokus terus ke aku?"

Tawa Gabrielle meledak. Sejak dirinya pulang dari Aussie, Farrel berubah 180° laki-laki itu sangat tidak bisa menyembunyikan rasa cemburunya. Padahal laki-laki itu tentu tahu kalau hati Gabrielle sudah 100% untuknya.

"Ada yang lucu?"

Gabrielle meredakan tawanya lalu dengan gemas menepuk-nepuk pipi Farrel. "Santai aja, hati aku udah buat kamu kok."

Gabrielle tertawa lagi ketika Farrel tidak ada hentinya menggerutu tapi tangannya tidak mau melepas pelukannya.

Betapa gilanya ini.

**
gimana?
aneh?
tentu!

hei! Yang udah baca CERITA ABAL INI. makasih—luv u :3

muach dadaaah.

sky

Wildest Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang