Aku bangun dari tidurku yang pulas dan langsung menggerakan mataku ke arah jam dinding. Sontak aku terkejut melihat jarum jam menunjukan pukul sembilan pagi dengan cepat aku langsung menuju ke kamar mandi pribadiku yang ada di kamar ini. Aku membersihkan tubuhku saat masih dalam keadaan mengantuk. Aku berpakaian untuk ke tempat kerja dengan cepat, karna aku tau aku benar benar telah terlambat untuk masuk kantor. Aku tidak memiliki niat sedikitpun untuk sarapan saat aku terlambat bekerja seperti ini. Dengan cepat aku menaiki tangga dan berlali ke arah kamar Jane. Aku langsung membuka pintunya dengan tergesa gesa dan sontak dia langsung terbangun. Dia memasang wajah heran terhadapku.
" Jane ibu terlambat bekerja jadi ibu tidak sempat membuatkanmu sarapan jika kau ingin makan kau bisa membeli sesuatu di swalayan komplek, kau bisa menanyakan letaknya pada security." dengan terburu buru aku memberikan beberapa lembar uang kertas kepadanya dan dia masih terlihat kebingungan melihatku seperti ini. Tapi aku tidak punya waktu untuk memikirkan itu yang aku pikirkan sekarang adalah cepat-cepat pergi ke kantor. Aku takut bosku akan marah jika aku terlambat kelewat batas seperti ini.
" ibu inikan hari sabtu, kau dan aku hari ini sama sama libur"
Astaga, aku baru ingat kalau aku sudah naik jabatan dan setiap hari sabtu dan minggu aku libur bekerja. Aku bebar benar lupa. Aku pernah melakukan hal seperti ini saat masih di rumah yang lama. Dimana saat itu aku melakukan hal yang sama seperti yang ku lakukan hari ini, aku lupa kalau sejak aku naik jabatan di kantor hari sabtu aku libur. Sial mengapa kejadian seperti ini bisa terulang lagi.
" oh.. Ibu sungguh benar-benar lupa Jane"
Aku melihat ke arah Jane yang sedang tertawa terbahak bahak nentertawaiku dengan konyol. Lagi lagi aku terlihat seperti orong tolol di depan anakku sendiri.
Dia kembali menarik selimutnya dan menutup matanya kembali. Aku bisa mengerti jika dia masih sangat kelelahan setelah kemarin seharian berbenah. Aku juga masih merasa tubuhku belum kembali pulih. Jadi aku memutuskan untuk berbaring di sebelah Jane dengan pakaian kantorku. Aku tidak peduli saat ini aku masih sangat lelah dan butuh tidur.
...
Sinar matahari yang menyengat menerpa wajahku dari celah pentilasi kamar Jane. Aku terbangun dan tidak mendapati Jane di sampingku. Kemana dia? Aku terus menggerakan bola mataku untuk mencarinya.
Aku bangkit dari tempat tidur dan langsung menuruni tangga ke lantai bawah. Aku melihat ke arah ruang Tv dan mendapatinya disana. Dia sedang duduk di atas sofa dengan kaki bersila serta matanya menatap ke layar Tv yang sedang menayangkan film barbie 12 Dancing. Etah telah berapa ratus kali Jane menonton film itu. Selain pihak televisi sering menayangkannya di hari libur, Jane juga pernah memiliki CD nya. Dia tidak pernah bosan menonton film itu walaupun dia sering sekali menontonya apalagi dia sudah lebih dewasa. Tidak seharusnya dia masih menonton film yang di peruntukan kepada anak kecil.
" Ibu kau sudah bangun rupanya... Ibu aku sangat lapar" Jane menatap ke arahku yang masih berdiri mematung di depan tangga.
"Oke maaf sayang,, tunggu sebentar ibu akan mencari makanan ke luar" aku berjalan ke arah kamar ku untuk mengganti baju kantorku dengan baju sehari hari.
" ibu tunggu aku ingin ikut" Jane mematikan Tv dan berlari mengikutiku.
...
Aku berjalan keluar rumah dengan tangan kiri bertuntunan dengan tangan kanan Jane. Mengamati deretan rumah mewah di sekitar komplek yang nampak sepi. Deretan rumah ini seperti rumah-rumah yang tidak berpenghuni, komplek perumahan ini juga seperti layaknya kota mati.
Aku menperhatikan suasana yang sepi ini sejak beberapa saat yang lalu tidak ada satupun kendaraan yang melintas di jalan ini dan tidak ada satupun pejalan kaki yang berpapsan dengan kami. Padahal kami sudah berjalan cukup lama, dan jalan menuju swalayan komlpek cukup jauh jaraknya jika di tempuh dengan berjalan kaki.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cambuk Iblis
Misteri / ThrillerEmely hanya tinggal berdua dengan anak gadisnya yang berumur 13 tahun di rumah baru mereka. Sejak awal kepindahannya ke perumahan itu Emely menyadari ada beberapa hal yang janggal mengganggu Emely di lingkungan perumahan barunya. Dimulai dari para...