1.0

24 5 0
                                    

Meja itu hening untuk waktu yang lama. Tidak ada yang tahu akan mulai dari mana mereka membicarakan masalah ini. Merasa muak dengan kedua temannya yang sedari tadi hanya diam, Sehee pun berdeham. Membuat semua perhatian tertuju kepadanya.

"Jadi... berniat mengatakan sesuatu kepadaku?" Sehee bertanya kepada tiga orang yang duduk di meja persegi bersamanya.

Baik Taehyung, Jiyeon, dan anak laki-laki di sebelahnya sama-sama diam dan saling memandang. Ia ikut memandangi ketiganya satu per satu. Ketika tidak ada satu pun dari mereka yang terlihat ingin berbicara Sehee memutar bola matanya jengkel.

"Aku akan pulang jika kita tidak bicara apapun," Sehee membereskan barangnya yang ada di atas meja, memasukkannya ke dalam tas yang ia bawa.

"Ehm, Sunbae-nim."

Sehee menoleh. Menatap laki-laki yang duduk di sebelahnya dengan aneh. Ia melemparkan pandangan bertanya kepada Taehyung dan Jiyeon. Namun kedua temannya itu hanya menggedikkan bahu mereka acuh.

Si laki-laki yang bertubuh lebih besar, namun terlihat lebih muda darinya itu merasa diberi kesempatan untuk berbicara lebih. Ia pun kembali membuka mulutnya. Dengan perlahan ia mendongak menatap wajah Sehee yang melembut.

"Nama saya Jeon Jungkook. Saya berada di sekolah yang sama dengan Anda," Sehee mengerutkan dahi, merasa aneh dengan cara bicara Jungkook.

"Lalu?" Sehee sudah tidak sabar ingin mendengar alasannya berada di tengah perkumpulannya dengan Taehyung dan Jiyeon.

"Ehm... itu, saya yang—" Taehyung berdeham membuat perhatian Sehee teralih. Sahabatnya sejak kecil itu menatapnya, ia kembali memberi Sehee sebuah senyum. Sehee tahu Taehyung memang aneh, tapi kali ini dia lebih aneh.

Sebagai orang yang mengenal Taehyung selama lebih dari enam tahun, Sehee tahu Taehyung adalah pria yang murah senyum. Tapi semurah senyum apa pun seseorang, dia tidak akan memotong omongan orang lain hanya untuk tersenyum 'kan? Kalau Taehyung sudah berlagak di luar dugaan seperti ini, hanya ada satu hal yang sedang ia lakukan; menutupi sesuatu.

"Kau mencoba mengalihkan pembicaraan ya?" Sehee menatap Taehyung tajam, membuat senyumnya luntur dalam hitungan detik. Lalu ia kembali diam.

"Dia yang mengajak Taehyung dan aku untuk bertemu di sini sebenarnya," jelas Jiyeon setelah Sehee membuat pacarnya kehabisan kata-kata.

Sehee mendengus. "Jangan berbohong!"

"Sungguh, Sehee-ya! Bukankah begitu, Jungkook?" Sehee dan Jiyeon menatap Jungkook yang hanya diam menatap mereka.

"Ehm, iy-iya," Jungkook mengangguk tanpa menatap mata Sehee.

Sehee adalah wanita normal. Wanita normal mana pun mengetahui kalau Jungkook adalah pemuda yang tampan dan manis. Namun, di belakang kepalanya ada suara yang berbisik kalau Jungkook bisa saja tidak sebaik yang terlihat.

To be continued...

A/N : this story is ... weird. I try to look for a word which not sounds too harsh, but that 'weird' I come up with is probably too polite to describe this shitty story. Sorry :v

ScribblesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang