Daun pepohonan sekolah sudah mulai berubah warna menjadi coklat atau kekuningan. Angin awal musim gugur berhembus menggugurkan mereka satu per satu. Hawa dingin perlahan memeluk tubuh manusia-manusia sibuk di sekolah itu. Memberi tanda agar mereka menyiapkan baju hangat untuk berhadapan dengan musim yang menjadi favorit Jungkook.
Tidak ada hal lain yang dapat membuat momen ini sempurna. Jungkook duduk di sebuah meja perpustakaan dengan komik kesukaannya. Meja persegi yang terletak cukup jauh dari gerombolan siswa lain itu hanya ditempati oleh Jungkook. Dengan musik R&B yang keluar dari headset yang ia pakai, Jungkook sudah cukup bahagia.
Sesaat setelah jam pulang sekolah berbunyi, Jungkook segera berlari ke perpustakaan. Ia sedang ingin berlama-lama di sekolah. Karena pulang lebih awal dan berdiam diri di rumahnya sendirian terdengar sangat membosankan untuk menjadi kegiatan di sore musim gugur seperti ini.
Jungkook terlonjak saat komik di tangannya ditarik oleh seseorang di seberang mejanya. Tempat itu kosong sebelumnya dan Jungkook senang akan hal itu karena ia tidak perlu bertatapan dengan orang asing setiap kali ia mendongak dari komiknya. Namun sekarang Sehee ada di sana dengan senyum penuh pesona yang membuat lutut anak laki-laki di depannya melemas.
"Kook-ah!" Jungkook tersenyum melihat Sehee memanggilnya dengan nama itu lagi.
"Kenapa belum pulang?" Jungkook bertanya sembari menyibukkan diri dengan melepas headset yang sebelumnya dia pakai.
"Karena di luar hujan dan aku masih butuh seragamku untuk kupakai sekolah besok, jadi aku berlari ke tempat yang hangat ini," Sehee menjelaskan tanpa melupakan senyum kebangaannya yang sepertinya lebih hangat daripada penghangat ruangan yang ada di perpustakaan.
Jungkook ikut tersenyum. Ia mengedarkan pandangannya dan kembali tersadar bahwa meja itu hanya ditempati oleh mereka berdua. Ia menarik anggapan bahwa tidak ada hal lain yang dapat membuat momen ini lebih sempurna. Keberadaan Sehee di depannya dapat membuat momen ini lebih sempurna.
Jungkook mencoba kembali memfokuskan perhatiannya ke komik yang sedari tadi ada di tangannya. Ia mencoba tidak begitu memperhatikan gerak-gerik kakak kelasnya yang manis. Jungkook merasa durhaka memiliki rasa gemas terhadap orang yang jelas-jelas sudah hidup lebih lama daripada dirinya sendiri. Tapi sebenarnya rasa gemas itu juga bukan salah Jungkook, sebagian besar rasa itu muncul karena Sehee mengunyah permen karet dan berusaha meniupnya namun tidak membuahkan hasil.
Ujung bibir Jungkook terangkat. Ia tersenyum geli mengamati tingkah Sehee. Jungkook menyadari bahwa ada banyak sisi dari gadis itu yang belum ia ketahui. Dengan lapang dada, Jungkook bersedia mencari tahu sisi lain dari Sehee.
To be continued
A/N : I just realized that there are person reading this story. I am deeply sorry for the shitty plot and all. But here is new updates (yes, updates) for you guys because i luv u. Thank you for supporting me, your votes and comments are really precious for me :)))
KAMU SEDANG MEMBACA
Scribbles
FanfictionSehee terlanjur bersumpah untuk membunuh siapa pun yang berani menyoretkan tinta ke lokernya. sekarang dia harus bagaimana?