Acara festival olahraga yang menjadi acara tahunan sekolah adalah salah satu alasan Sehee sekarang membungkuk memeluk meja kantin. Setelah berlarian mengurus segala hal dan memastikan acara tersebut berjalan dengan lancar, Sehee kehabisan tenaga. Ia dan temannya yang juga menjadi anggota panitia festival olahraga itu sekarang sedang beristirahat.
Sehee terus membungkuk bahkan ketika Kim Seokjin, sang ketua pelaksana acara, berbicara panjang lebar untuk mengevaluasi acara yang jelas berjalan dengan lancar tadi. Gadis itu nyaris tertidur karena tidak ada orang yang mengajaknya berbincang hingga ia teralihkan. Bukan berarti Sehee tidak dekat dengan orang-orang beraroma keringat di sekelilingnya. Ia hanya berada di tempat yang jauh dari mereka, Sehee duduk di meja paling belakang sendirian. Meja lain sudah penuh dan ia tidak mau berdesakkan dengan banyak manusia, jadi Sehee memilih untuk duduk sendiri.
Kantuk yang menyerangnya hilang dan digantikan oleh sesuatu yang sangat dingin di tengkuk lehernya. Ia menegakkan tubuhnya melirik tengkuknya yang ditempeli sekaleng minuman kaleng rasa jeruk favoritnya. Sebuah telapak tangan menggenggam kaleng tersebut dan Sehee tersenyum saat ia mendongak dan matanya bertemu dengan mata bulat menggemaskan milik juniornya, Jeon Jungkook.
"Kau lagi, Kook-ah!" ia berbicara pelan sembari menjauhkan minuman kaleng tersebut dari tengkuknya.
Jungkook mendelik, berusaha membuat Sehee tidak memperhatikan rona merah yang merambati wajahnya dengan beralih duduk di samping tubuh mungil gadis itu. Tidak ada orang laing yang memanggilnya Kook. Hanya Sehee yang menyebut namanya demikian, dan ia dengan senang hati mengakui kalau ia senang dengan panggilan itu. Bukankah dua manusia akan terlihat dekat jika mereka sudah memiliki nama panggilan untuk satu sama lain?
"Ini untuk Sun—mu," Jungkook menelan kata Sunbae yang hampir terlontar dari mulutnya, lalu menyodorkan minuman kaleng tadi kepada Sehee.
"Aku bisa sakit ginjal kalau setiap hari kau membelikanku minuman seperti ini," Sehee berkata jenaka dengan kilap menyenangkan di ujung matanya.
Jungkook hanya menunduk. Baiklah, dia harus mencari hal lain yang dapat ia berikan kepada Sehee esok hari. "Kau lelah?"
Sehee mengangguk setelah meneguk minuman berperisa di tangannya. Wajahnya yang terlihat lelah segera ia tutup dengan senyum manis. Ia mengungkapkan bahwa ia baik-baik saja meskipun ia lelah hingga ia merasa tulangnya hampir remuk.
Sehee benar, dia baik-baik saja. Tapi Jungkook tidak merasa baik-baik saja melihat Sehee tenggelam dalam rasa lelah.
To be continued
A/N : jungkook is so soft, i think i'm gonna melt :) anyway, i'm facing my first final term test this week. wish me luck :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Scribbles
FanfictionSehee terlanjur bersumpah untuk membunuh siapa pun yang berani menyoretkan tinta ke lokernya. sekarang dia harus bagaimana?