Kecewa

285 16 1
                                    

"Akhirnya pulang juga, huuhh capek banget pengen cepet-cepet ampe rumah ehh.. tapi kakak mana ya?" Aku kebingungan nyari kak Than, lalu iphone ku berbunyi "Halo kak, kak Than dimana? Aku udah nunggu dari tadi." seruku "Mmm.. maafin kakak Na, kakak lagi nganter pacar kakak beli buku, maaf ya Na kamu pulang sendiri gapapa kan?" tanyanya "Iya kak, gapapa!" balasku kecewa dan langsung menutup telpon. Sakit hanya itu yg aku rasakan kini. Aku berlari menuju taman dekat sekolah, menangis sejadi-jadinya. "Kak Than jahat, kak Than jahat aku benci kak Than."

Waktu berlalu begitu cepat, malam pun tiba. Entah kemana langkah kakiku membawaku pergi. Iphone ku berbunyi terus, namun seakan tuli aku tak menghiraukannya.

"Na, lo ngapain disini malem-malem? Dan, lo kok masih pake seragam? Mata lo kenapa sembab gitu?" tanya seseorang yg suaranya familiar untuk ku. "Rizky?" aku terkejut melihat sosok yg ada didepanku, refleks aku pun memeluknya erat sambil menangis.

Christ POV

"Dik kamu kemana sih? Tumben banget kamu kayak gini! Kamu kenapa? Kakak salah apa Na?" pertanyaan itu bertubi-tubi keluar dari mulutku, sejak siang sampai malem dia belum balik, ditelpon gx diangkat sms pun gak dibales. "Kemana kamu Na? Kakak takut kamu kenapa-kenapa." Drrttt... tiba-tiba iphone ku bergetar. "Sms? Dari siapa?" aku langsung membuka pesan itu dan isinya

To: Kak Christ
From: 0858xxxxx
"Kak, Revina ada dirumah gue, tadi gue liat dia dijalan ga jelas mau kemana ya udah gue ajak pulang. Jemput aja kerumah gue.
Gue Rian!!"

"Dijalan? Ngapain malem-malem gini Vina dijalan?" dengan kecepatan penuh, aku menuju rumah Rian untuk menjemput Revina. Dia, dia terlihat pucat, matanya sembab, tubuhnya pun lecet dibeberapa bagian. Setelah meminta izin dan berterima kasih, aku segera membawa Vina pulang.

"Kamu kenapa Na? Siapa yg udah tega buat kamu kayak gini?" keluhku yg mungkin tak didengarnya karena ia telah tertidur. Setelah sampai dirumah, aku menggendongnya menuju kekamarnya, sebelum pergi aku berbisik kemudian mencium pipi adikku "Maaf Na, maafin kakak". Aku memutuskan untuk tidak pergi kesekolah, aku memilih menemani adikku yg sedang sakit. Aku tak tega melihatnya sendirian dirumah. Setelah beberapa hari akhirnya aku kembali melihat senyumnya yg manis. " Gitu dong Na senyum, kakak kan jadi seneng liatnya.", "Kak Than apa sih?, godain aku terus!" rengeknya membuatku semakin gemas. Rasanya ingin kuhentikan waktu, detik ini juga.
























------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------





Ada Christ POVnya. Harap-harap jadi lebih bagus.
Hehehe... Bantu VOMENT ya.. Nanti tak edit lagi kok biar lebih nyambung. Maafin yaa kalo masih ada yg typo

Salam hangat
Christ Nathan

KarinAsih

Brother ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang