Kenyataan

224 9 0
                                    

Revina POV

Kenapa yaa?? Tumben banget bunda ngajakin sekeluarga kumpul, apa ada masalah?? Batinku penasaran. Karena rasa kepo yg tinggi aku pun bertanya pada kak Than.

"Kak, kok tumben banget bunda mendadak ngajak kumpul? Emang ada masalah yaa??" tanyaku "Iya kayaknya Na" jawabnya cuek.

Huhhh makin penasaran aja, ayah yg selama ini sibuk pun ikut. Ada apa ini sebenarnya, kok perasaan aku gak enak ya??

"Kalian pasti penasaran kenapa bunda nyuruh kumpul kayak gini!!" ucap bunda mengawali "Tujuan bunda nyuruh kalian kumpul karena bunda ingin menyampaikan sesuatu" lanjutnya lagi.

Aku yg sedari tadi mendengarkan makin bingung dibuatnya, apa sebenarnya yg terjadi. "Emang bunda mau ngomongin apa sih bun?? Nana bingung" ucapku polos.

Bunda menarik nafas panjang kemudian melanjutkan pembicaraan "Sebelumnya, bunda mau minta maaf kalau selama ini bunda nutupin semua ini dari kalian. Bukan bunda gak pengen kalian tau, tapi bunda hanya nunggu waktu yg tepat" ucap bundaku dengan mata yg mulai berkaca-kaca.

Ada apa sih sebenarnya, makin bingung aku dibuatnya apalagi saat melihat mata bunda yg berkaca-kaca.

"Nana" panggil bunda "Iya bun? Kenapa?" jawabku "Bunda mohon saat kamu tau nanti, kamu gak bakal marah sama bunda sama ayah" ucapan bunda membuat perasaanku takut "Emang kenapa bun?" tanyaku "Kami udah gak bisa nyembunyiin ini semua dari kamu Na, apalagi saat Christ tau tentang hal ini" lanjut bunda . Akupun melihat kakakku, penuh pertanyaan dalam otakku "Kakak udah tau? Emang ada apa sih, kenapa gak to the point aja" tanyaku pada kakak dan semua orang yg ada disini "Kamu bukan anak kandung kami Na" kata-kata itu sukses membuatku membeku. "Bunda lagi bercanda kan?" tanyaku meyakinkan "Gak Na, bunda kamu gak bercanda" ucap ayah yg sedari tadi hanya diam.

"Nana berhenti, kamu mau kemana?" teriak kak Nathan tak aku hiraukan, aku berlari sangat kencang meninggal kan kenyataan yg pedih ini.

Aku masuk ke dalam mobil, lalu mengendarainya secara ugal-ugalan. Aku gak peduli apa pendapat orang tentang caraku berkemudi, di otakku hanya berputar kata-kata bunda tadi. Itu benar-benar membuatku gila.

Aku melajukan mobilku lebih cepat dari tadi hingga tidak sadar ada sebuah truk yg terguling didepanku. Kejadian itu tak terelakan dan tiba-tiba semua berubah menjadi gelap.

CHRIST POV

Gue udah tau akhirnya bakal kayak gini. Gue buru-buru nelpon Rizky untuk membantuku mencari Revina.
"Halo Rizky, lo bisa bantu gue gak?"
"Bantu apa kak?"
"Bantu gue cari Revina!"
"Emang Revina kenapa kak?"
"Nanti gue jelasin!! Cepet gue mohon"

Gak lupa gue nelpon Cindy buat bantuin gue cari Nana, "Hallo Cin", "Iya, hallo kak kenapa?", " Kamu bisa bantuin kakak cari Nana gak?", "Emang Nana kemana kak?", " Nanti kakak jelasin, sekarang kamu bantu kakak nyari Nana ya", "Iya kak, Cindy bantu cari". Sambungan telpon pun terputus.

Gue melajukan mobil dengan cepat sebelum terjadi sesuatu pada Revina. Tiba-tiba handphone gue berdering dan terlihat seseorang sedang menelpon. "Revina?" dengan cepat gue menjawab telpon itu.
"Halo Na, kamu dimana?"
"Maaf, apa anda yg bernama Christ?
"Iya, tapi ini siapa ya?"
"Maaf sebelumnya, saya dari pihak kepolisian ingin mengabarkan kalau adik anda kecelakan dan sekarang sedang dalam perjalanan ke Rumah Sakit Sentosa"
"Terima kasih pak"
Tiiitt.....
Suara telpon berakhir, gue letakan kembali handphone gue dan bergegas menuju rumah sakit.

Brother ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang