Chapter 2

3.7K 185 2
                                    

Semua mata terfokus saat ketiga pemuda tampan datang memasuki perusahaan. Siapa mereka?

Inuzuka Kiba,Seorang pemuds bersuri coklat dengan tato segitiga merah disisi Pipinya. Ia terlahir dari marga Inuzuka. Ia direktur dari InuzukaCorp sekaligus pemilik bar terkenal di Tokyo.

Nara Shikamaru,Pemuda bersurai baj nanas dengan tinggi badannya yang tergolong ideal. Ia pun pemilik perusahaan NaraCorp yang bekerjasama dengan NamikazeCorp.

Yang terakhir adalah Uchiha Sasuke. Si pemuda berambut emo yang tampan. Ia terlahir dari pasangan Fugaku Uchiha dan Mikoto Uchiha. Ia pemilik perusahaan UchihaCorp yang ternama di Tokyo.


BRAKKK....

Suara pintu terbuka keras mengagetkan Naruto yang masih sibuk dengan pekerjaannya.

"Astaga,Jam segini kau masih sibuk Naruto..."Tegur Kiba dengan duduk di atas meja yang menjadi alas Naruto bekerja.
"Mau bagaimana lagi hah,Lihatlah dokumen ini menumpuk seperti sampah."Jawab Naruto dingin.
"Apa kekasihmu tak mengurusmu eh? Lihatlah dirimu kacau sekali..."Timpal Shikamaru dengan terkekeh.
"Hinata tadi kemari membawakanku bekal makan siang. Tapi aku menyuruhnya pulang."
"Kau jahat sekali,Dobe..."Sambung Sasuke dengan menyilangkan kedua lengannya didepan dada.
"Hahh...Mau bagaimana lagi? Aku bukan anak TK yang dibawai bekal seperti itu. Memalukan Teme..."Dengus sebal Naruto.
"Dasar payah,Masih untung ada gadis naif sepertinya yang peduli padamu."Ujar Shikamaru dengan nada mengejek.
"Terserah..."Jawab Naruto dingin.
"Aha...Kau belum makan siangkan? Bagaimana kalau kita makan siang bersama di Kantin???" Ajak Kiba dengan senyuman khasnya memamerkan giginya yang taring.
"Aku tidak bisa. Pekerjaanku masih banyak...Kalian saja..."Elak Naruto.
"Apa kau mau mengerjakan pekerjaanmu sampai mati hah???Kau harus ikut kami makan siang. Tak ada penolakan..."Ucap Sasuke dengan nada dingin memaksa.
"Astaga kalian pemaksa sekali. Baiklah aku kan ikut..."Jawab Naruto akhirnya pasrah.
"Dasar merepotkan kau Naruto."Ujar Shikamaru kesal.



                              *****

Disinilah mereka sekarang berada. Disebuah kantin yang tak jauh dari bangunan gedung NamikazeCorp. Mereka duduk disebelah pojok kantin.Terhidang banyak makanan mewah yang dipesan Kiba untuk acara makan siang mereka. Naruto terlihat sangat menikmati hidangannya. Ia sangat lahap. Naruto lahap atau kelaparan? Haha...Lucu sekali.



"Astaga lihatlah Tuan Namikaze kita kelaparan..."Goda Kiba dengan terkekeh.
"Kau baru berasa kelaparankan Naruto? Kau memang payah,Ada yang memberimu makan malah kau abaikan..."Sambung Shikamaru pun menggoda Naruto.
"Tertawalah sesuka kalian. Kalian menyebalkan." dengus Naruto dengan mengerucutkan bibirnya keatas.
"Baru tau jika harga diri Namikaze setinggi itu...Haha..."Timpal Sasuke dengan menyeruput es coklat pesanannya.
"Aku kasihan pada kekasihnya...Haha...Gadis naif seperti Hinata mau-mauan saja menjadi kekasihnya."Ujar Shikamaru dengan nada menusuk membuat Naruto menghentikan makannya.
"Aku yang membiayai semua keuangan kuliahnya dan hidupnya,Shikamaru. Jadi terserah padaku untuk urusan itu." Ucap Naruto dengan nada tak kalah menusuk. Andai saja Hinata mendengar pasti dia akan sakit hati.
"Aha...Aku punya rencana,Bagaimana kalau malam ini kita berpesta di bar ku??? Kita pesta sepuasnya...Pasti banyak gadis-gadis errrr yang sexy disana.." Kata Kiba dengan menyeringai.
"Pesta??? Rencana yang bagus. Aku sudah lelah berpacaran dengan dokumen-dokumen di meja kerjaku. Aku ingin have fun...Bagaimana denganmu Tuan Uchiha?"Jawab Shikamaru sedetik kemudian melirik Sasuke.
"Hahh.. Kalian mengajak pesta disaat yang tidak tepat...Malam ini orangtuaku akan berkunjung ke apartemen. Mereka baru pulang bisbis dari Belanda."Desah Sasuke dengan wajah sendu.
"Tuan Uchiha ini akan dikunjungi maminya ternyata...Ahahaha...Anak mami..."Ledek Naruto dengan tertawa keras. Shikamaru dan Kiba melihat Sasuke dengan ekspresi aneh.
"Berhentilah tertawa Dobe. Atau gelas ini akan mendarat dikepalamu."Ucap Sasuke menatap Naruto horor.
"Ampun Tuan Uchiha..."Kilah Naruto dengan masih menahan agar tawanya tak pecah keras. Bisa-bisa gelas akan bersarang dikepalanya. Sasuke tak pernah main-main dengan ancamannya.
"Baiklah...Kita bertiga saja yang berpesta...Biarkan anak mami itu berada dirumah sejenak...Ahahaha.."Ujar Kiba dengan tertawa renyah menatap Sasuke.
"Kalian menyebalkan. Teruslah tertawa..."Dengus Sasuke sebal menatap ketiga sahabatnya yang terus mengatainya anak mami.


TeruskanlahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang