Chapter 15

1.6K 105 6
                                    

Sudah tiga hari berlalu namun Naruto masih belum kunjung sadar. Selama tiga hari ini ketiga sahabat Naruto sering menjenguknya, namun mereka tidak sesering Hinata yang menjenguk Naruto karena terhalang masalah pekerjaan dan setiap pagi, Hinata selalu datang ke ruang inap Naruto dan membawakannya bunga dan di taruhnya pada vas yang ada di meja di dekat ranjang. Hinata sangat sering menjenguk Naruto dengan atau tanpa Menma. Bahkan, Hinata menemani Naruto sampai dengan malam hari dan berakhir dengan Minato yang mengantar Hinata untuk pulang.

Dan sekarang adalah hari kelima setelah kecelakaan terjadi, namun Naruto masih belum kunjung sadar. Pagi ini Hinata kembali menjenguk Naruto. Hinata kembali membawa bunga untuk Naruto dan mengganti bunga yang kemarin ia bawa dengan bunga yang baru. Hinata berjalan menuju ranjang di mana Naruto berbaring dan duduk di kursi di dekat ranjang Naruto.

"Ohayou, Naruto-kun." Ucap Hinata lalu menggenggam tangan kiri Naruto.

"Pagi ini aku datang lagi untuk menjengukmu." Ucap Hinata sambil tersenyum dan matanya mulai berkaca-kaca.

"Cepatlah sadar, Naruto-kun." Ucap Hinata dan air mata kembali membasahi pipinya.

"A-aku…Hiks… Me-merindukanmu, Naruto-kun." Ucap Hinata sambil sesenggukan.

"Naruto-kun… Hiks…" Ucap Hinata memanggil Naruto yang masih terbaring.















Tanpa Hinata sadari, sepasang mata memandang sendu kearah Hinata yang menangis dari balik pintu yang sedikit terbuka.













Menma POV...













Hinata, apa sebenarnya kau masih mencintai, Naruto-nii? Seolah bahwa dialah sumber dari senyummu dan kau memandangku seolah sangat mengenalku saja dan kau memandang dia seolah kau sangat mengenalnya dan seolah dia sangat berharga untukmu.








Menma POV End...













Menma berbalik dan melihat Tousan dan Kaasannya yang sudah berada di belakang Menma tanpa sepengetahuannya.

"Apakah ini cinta segi tiga diantara kalian? Mengapa Hinata sangat bersedih seperti itu pada Naruto,Menma." Ucap Minato memandang tajam Menma.

"Sejak kapan Tousan berada di sana?" Ucap Menma terkejut.

"Sejak kau memandangi Hinata bersedih untuk Naruto." Ucap Minato.

Tanpa berbicara sepatah kata langsung mendudukkan dirinya kasar pada kursi panjang disebelah ruangan Naruto dirawat.

"Kau harus menjelaskan pada kami, Menma. Apa yang selama ini terjadi pada kalian. Ucap Kushina dengan memegang pundak putranya itu.

''Akan aku jelaskan yang sebenarnya Tousan, Kaasan.'' Jawab Menma dengan menutup wajahnya kasar dengan kedua telapak tangannya.
















Sementara itu di dalam kamar inap Naruto sesuatu terjadi.














Hinata tertidur sambil memegang tangan kiri Naruto, lelah karena menangis, Hinata tertidur sambil terduduk dan kepalanya berbantalkan tangannya. Saat Hinata tertidur sedikit pergerakan terjadi pada tangan kiri Naruto. Perlahan Naruto membuka matanya.













Naruto POV...









Ugh!








TeruskanlahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang