Sixth

7.2K 433 2
                                    

Akhirnya aku sampai di Paris, Prancis.

Kini aku sedang berjalan tak tentu arah sambil berusaha menghubungi Kak Aline.

Namun yang menjawab adalah, "Nomor yang anda hubungi, sedang sibuk. Silahkan coba beberapa saat lagi".

Ukh....

Aku akhirnya menyebrang hanya dengan menoleh ke arah kanan saja, tiba-tiba terdengar suara klakson luar biasa nyaring.

"TIN....!! "

Gelap, aku merasakan gelap yang luar biasa. Aku hanya sempat mendengar suara orang-orang dengan intonasi panik mendekatiku.

Tolong aku....

****

Tiba-tiba mataku terbuka, kulihat semuanya putih!

"Ini di mana?" tanyaku pada diriku sendiri.

"Ah, kau sudah sadar rupanya" jawab seseorang membuatku terkejut.

Aku menoleh ke asal suara itu.

Terlihat seorang gadis seumuran denganku berwajah Indo! Apa mungkin dia Indo, ya? Tetapi walau tubuhnya tinggi semampai, wajahnya kurang sempurna.

Rupanya ada orang yang menemaniku sedari tadi... Tapi kenapa ia menemaniku?

"Pasti kau bingung kenapa aku ada di sini, kan?" tebak gadis itu membuatku terkejut.

Aku hanya tersenyum kecil mendengar tebakannya yang 100% benar.

"Anu, kakakku tidak sengaja menabrakmu" ucap gadis itu.

"Aah, rupanya begitu"

"Kakakku akan bertanggung jawab soal semuanya, kok" ucap gadis itu.

"Ah iya, lagipula aku juga pasti salah karena tidak lihat-lihat" ucapku.

"Ya, memang yang salah itukan kau" terdengar suara seorang pria dari ambang pintu tempatku di rawat.

Aku dan gadis itu menoleh ke arah suara bersamaan.

Terlihat seorang pria tampan berwajah Indo blasteran berdiri di ambang pintu.

"Kenapa yang harus tanggung jawab aku?" tanya pria itu dengan nada sombongnya.

"KAKAK!" seru gadis yang sedari tadi menungguiku sambil memukul orang yang ia sebut 'kakak' itu.

Mereka terlihat berbicara dengan bahasa Prancis.

"Ehm, namamu Alexia, kan?" tanya pria yang disebut kakak itu dengan nada cueknya.

Aku mengangguk.

"Perkenalkan, namaku Leonard. Aku sekarang sedang berkuliah dan bekerja di sebuah perusahaan koran sebagai fotografer dan wartawan" ucap pria itu memperkenalkan diri.

"Lalu aku Gonya, aku masih duduk di bangku SMU" ucap gadis itu.

Aku hanya mengangguk-angguk mengerti.

"Kalau boleh kutahu, apa tujuanmu ke sini?" tanya Kak Leonard sambil menaikan salah satu alisnya.

"Aku mau menemui kakakku"

"Ia bekerja di mana?"

"Ah iya, aku lupa itu!"

Kak Leonard menghela napas panjang, sementara Gonya hanya tersenyum kecil.

"Kau bisa menghubunginya?" tanya Kak Leonard lagi.

Aku menggeleng putus asa.

Kak Leonard terlihat menyembunyikan kekesalannya.

"Sudah deh, lebih baik kau kembali saja ke Indonesia" ucap Kak Leonard membuat Gonya menyikut perutnya.

"Ah, maaf, Xia. Kakakku memang suka bercanda" ucap Gonya sambil tertawa terpaksa.

Aku mengangguk lesu.

Ada benarnya juga sih ucapan Kak Leonard. Tetapi kalau aku kembali ke Indonesia, aku mau tinggal di mana?

"Xia, sudahlah, itu tidak usah dipikirkan dulu. Sekarang kamu istirahat saja yuk di rumah kami?" ajak Gonya.

"Eh, di rumah kalian?" tanyaku tidak percaya.

Di rumah orang yang masih asing bagiku, dong?

"Iya, percayalah pada kami, kita kan sama-sama Indo. Dan sesama orang Indo harus saling membantu bukan?" ujar Gonya.

Kurasa mereka orang baik-baik.

"Baiklah, boleh saja" jawabku.

Dan setelah itu, aku tinggal di apatermen mereka.

****

Aku merasakan seseorang memanggil-manggil namaku.

"Alexia!"

"Heem" jawabku sambil mengantuk.

"Bangun dan bersiap lalu pergi dari tempat ini!"

Mataku membulat sempurna.

Eh, pergi?

****

Beautiful GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang