AutHor POV
Banyak sekali siswa yang sudah berhamburan keluar sekolah. Ya, bel pulang sudah berdering dari tadi.
Alexia sedang berdiri di dekat UKS dan ruang BK sepulang sekolah sambil memegangi sebuah handphone yang ia taruh di dekat telinga kanannya.
"Nomor yang anda hubungi sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi" namun hanya itu yang sedari tadi menjawab telponnya.
"Kapan dia datang, ya?" gumam Alexia.
Ya, rencananya, hari ini ia akan berkencan dengan Percen.
****
Di sisi lain.
Percen yang sudah rapi dengan jas yang ia pakai hendak menghampiri Alexia yang berdiri di sekitar ruang UKS dan ruang BK itu.
Tiba-tiba, Nichole dkk muncul sambil menghadang Percen.
"Apa?!" tanya Percen sambil membuang mukanya.
"Kamu tega, Cen.... Kamu pilih model yang baru aja kamu kenal itu daripada aku!" jawab Nichole sambil menangis dibuat-buat.
Percen memang selalu tidak tega bila ada seorang gadis yang menangis di depannya, akhirnya ia pun membuka mulut untuk berbicara.
"Itu karena kau sendiri yang cuek padaku, kan? Kau genit pada Alexanto itu. Aku bosan padamu, kalau dipikir-pikir juga.... Sebelum kau mengenal siapa aku, kau bersikap cuek sekali padaku" ucap Percen sambil pergi.
Nichole hanya terpatung di tempatnya. Ya, ia tidak pernah menyangka hari dimana ia akan putus dengan Percen datang juga. Ia telah kehilangan orang yang telah menyayanginya.
Saat Percen sampai di dekat UKS dan ruang BK tempat Alexia menunggu, Alexia sudah tidak ada di sana.
"Kemana dia?" tanya Percen pada dirinya sendiri.
****
•Flashback beberapa saat yang lalu...•
Alexia yang sudah menunggu Percen agak lama mulai merasa bosan.
Tiba-tiba Bu Yumi datang.
"Alexia, sedang apa kamu?" tanya Bu Yumi.
"Sedang menunggu seseorang, bu" jawabnya.
"Seseorang?" tanya Bu Yumi.
Alexia mengangguk.
"Tapi hari sudah sore, Alexia. Mending kamu ikut ibu saja, yuk?" tawar Bu Yumi.
"Ikut ibu? Kemana?" tanya Alexia.
"Ibu ingin memberitahumu sesuatu" jawab Bu Yumi sambil tersenyum.
Bagaimana dengan Percen. Tapi ya sudah lah.... Batin Alexia.
"Bagaimana, kamu mau, kan?" tanya Bu Yumi.
Alexia mengangguk.
Akhirnya mereka masuk ke dalam ruang BK lalu menguncinya rapat-rapat.
"Sebenarnya banyak yang meminta agar tidak membicarakan ini lagi. Dulu, terdapat seorang anak bernama Alexia juga, dia adalah anak yang buruk rupa. Ia sering menjadi bahan bully-an teman-temannya. Beberapa waktu yang lalu, setelah ia kehilangan seluruh anggota keluarganya, ia pergi entah ke mana. Namun ibu merasa kasihan padanya, bagaimana kabarnya sekarang, ya? Ibu jadi mencemaskannya" gumam Bu Yumi membuat Alexia tertegun.
Alexia POV
Bu, aku baik-baik saja. Bahkan sekarang aku berada di dekat ibu. Maaf aku tidak bisa mengatakan yang sejujurnya, bu.
"Alexia, kamu kenapa?" tanya Bu Yumi mengejutkanku.
"Ah, tidak bu" jawabku.
"Ibu rasa, pasti kamu merasa kasihan pada Alexia, kan?" tanya Bu Yumi yang 100% salah. Masa aku mengasihani diri sendiri?
"Bukan..." jawabku sesaat, namun aku berpikir sebentar lagi Bu Yumi akan bertanya-tanya lagi. "Eh, iya... " jawabku pada akhirnya, yah walau bohong, itu karena aku malas banyak ditanyai.
Bu Yumi tersenyum penuh arti.
"Bu, kalau boleh saya tahu... Percen itu bagaimana?" tanyaku.
"Percen Westine? Anak yang cukup baik, pintar, dan anak pemilik sekolahan ini" jawab Bu Yumi membuatku terkejut.
"Percen anak pemilik sekolahan ini?!" seruku.
Bu Yumi mengangguk.
*****
Author POV
Sementara itu, Gonya sedang berjalan seorang diri menuju apartermen mereka. Ya, ia tidak mau mengganggu Alexia dan Percen.
Tiba-tiba ia bertubrukan dengan seorang pria yang tak lain adalah Kak Alpha. Kak Alpha menggendong ransel dan sedari tadi memainkan hp-nya. Akibat tubrukan itu, hp Kak Alpha meloncat tinggi dan mendarat di sungai kecil.
Gonya menutup mulutnya memakai kedua tangannya terkejut.
Ah, sial?! Bagaimana ini! Batinnya.
Kak Alpha mencari-cari hp-nya di sungai kecil itu. Dan sepertinya ia tidak menemukannya.
"Hoi! Tanggung jawab, dong!" seru Kak Alpha sambil mendekati Gonya.
Gonya mulai ketakutan.
"Itu hp mahal banget tau!" seru Kak Alpha sambil menarik-narik rambutnya sendiri.
Gonya mulai gigit jari, hingga akhirnya ia mendapatkan ide!
"Ah, mas. Nanti saya akan ganti hp mas, berapa harganya, ya?" tanya Gonya halus.
"Lima ratus ribu!" serunya jutek.
Eh, tadi katanya mahal banget. Batinnya lagi.
"Ya saya sih nggak bawa uangnya sekarang, ya kita ketemuan aja lain kali, mas" ucapku.
"Lain kali?! Saya butuh hp, dek!" seru Kak Alpha.
"Dih, mas. Saya tau, besok deh, saya bakal ganti!" seru Gonya.
"Besok, hmmm.... Ya udah, boleh lah... " ucapnya pada akhirnya.
"Oke, besok jam enam sore, ya mas... " ucap Gonya..
"Di deket sungai kecil ini lagi, oke?" tanya Kak Alpha memastikan.
"Yaa... " jawab Gonya memasang muka datar.
****
Alexia POV
"Aku pulang, Gon kamu masak, nggak? Aku laper banget gila, nih!" seruku sambil masuk ke dalam apartermen.
Namun aku hanya mendengar suara Gonya berbicara tidak nyambung dengan apa yang kutanyakan. Ya, pasti ia sedang bertelpon!
Aku datang menghampirinya.
"Iya, kak.... Gimana dong?" tanya Gonya yang sepertinya pada Kak Leonard.
Hm, ini anak kenapa lagi, sih? Kebanyakan kasus, deh...
"Aah, oh iya-iya. Jadi besok kakak langsung mau transfer? Sip, oke!" seru Gonya bersemangat sambil mematikan telponnya.
"Ada apaan?" tanyaku.
"Aku udah masakin telur buat makan kita, cerita sambil duduk, yuk!" serunya sambil menggeretku ke meja makan.
Kami pun memakan telur sambil bertukar-tukar cerita. Setelah ia selesai bercerita, aku sedikit bingung.
"Lalu nama pria itu siapa?" tanyaku.
"Ah iya! Aku belum tanya!" serunya sambil meringis.
"Dih... " gumamku.
Aku bersyukur memiliki teman seperti Gonya. Bagiku, ia sangat menyenangkan.
****
Makasih yang udah vote 🙏😆😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Girl
Teen Fiction(#1 dalam Sad Story 29/06/2018) (#275 dalam Teen Fiction 31/03/2017) Alexia adalah gadis gemuk buruk rupa yang sering menjadi bahan bully-an teman-temannya. Alexia sering dibela Alexanto, seorang anak basket yang populer luar biasa dan memiliki waja...