Alexia POV
Setelah kami cukup lama berada di rumah Nichole, kami mulai merasa lapar. Bahkan perutku terus-menerus berbunyi. Yah, walau kini hatiku merasa agak baikan.
"Alexia, kita makan yuk!" ajak Nichole.
"Kemana?" tanyaku.
"Restoran..." jawabnya.
"Hm, boleh deh. Ya udah, ayo panggil taksi" ucapku.
Ia mengangguk dan memesan taksi lewat hp.
****
Kami akhirnya tiba di sebuah restoran bergaya Jepang lalu setelah Gonya membayar taksi, kami turun lalu masuk ke dalamnya.
"Di mana dia, ya..." gumam Gonya.
"Dia siapa?" tanyaku sambil memandang sekeliling restoran.
"Nggak!" serunya malu-malu.
"Dih..." cibirku.
"Duduk di dekat jendela, yuk!" ajak Gonya.
"Ya udah, ayo" ucapku.
Kami segera duduk di bangku yang terletak di samping jendela.
Aku sibuk memandang jalan raya dari jendela itu.
"Ah itu dia! Hei, aku di sini!" seru Gonya.
Aku sibuk memperhatikan kendaraan yang berlalu lalang tanpa memedulikan pegawai yang kini sudah berada di dekat kami.
"Aku pesan Chiken teriyaki, ramen yang paling enak, ebi furai, dan ocha" ucap Gonya sedikit kudengar.
"Hoi, Alexia! Kau mau pesan apa!" seru Gonya membuyarkan lamunanku.
"Hm, ah aku! Aku mau ramen dan mineral water aja!" seruku.
"Hanya itu?" terdengar suara pria yang tak lain adalah pegawai restoran ini.
Aku... Aku merasa tak asing dengan suara ini!
Aku menoleh ke arah pegawai ini. Betapa terkejutnya aku saat mengetahui bahwa ia adalah Kak Alpha.
"Kak... Kak Alpha...?" gumamku.
Pegawai itu benar-benar Kak Alpha.
"Xia... Alexia...?" gumamnya.
Aku mengangguk lalu memeluknya erat.
"Kakak! Kakak kemana saja!" seruku sambil menangis.
Kak Alpha tak menjawab, ia memelukku erat.
Gonya kebingungan melihat ini semua.
****
Apartermen tempat aku dan Gonya tinggal.
"Kakak, anggap saja ini rumah kakak!" seruku.
"Waw, kurus memang merubah duniamu, Xia. Bahkan kau sudah punya tempat tinggal sendiri" ucap Kak Alpha.
Aku tersenyum bangga.
"Jadi kakak itu... kakak Xia?" tanya Gonya.
Kak Alpha tersenyum.
"Sungguh, kalian tidak mirip!" seru Gonya sambil tertawa terbahak-bahak.
Segera kujitak kepalanya yang membuatnya mengerang kesakitan.
"Sudah sana, tidur saja!" seruku mengusir Gonya.
Gonya meringis lalu masuk ke dalam kamarnya.
"Kak..." gumamku.
"Hem?" tanyanya.
Aku menceritakan semua pengalamanku pada Kak Alpha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Girl
Teen Fiction(#1 dalam Sad Story 29/06/2018) (#275 dalam Teen Fiction 31/03/2017) Alexia adalah gadis gemuk buruk rupa yang sering menjadi bahan bully-an teman-temannya. Alexia sering dibela Alexanto, seorang anak basket yang populer luar biasa dan memiliki waja...